Monday, August 26, 2019
Siapa Orang Munafik Menurut Yesus Di Antara Penganut Agama
Munafik : No!
Membaca perikop Injil hari ini, kita bisa membayangkan betapa besar kemarahan TUHAN YESUS terhadap sifat dan sikap yang munafik. Seluruh isi Injil hari ini sungguh berbeda sekali dengan Sabda Bahagia yang diajarkan YESUS di atas bukit (lihat Mat. 5: 1-12) yang selalu diawali dengan kata-kata “Berbahagialah.....”. Sebaliknya, seluruh kecaman keras YESUS terhadap perbuatan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat selalu diawali dengan “Celakalah .....”. Dan yang paling tidak disenangi oleh YESUS adalah kemunafikan. Ayat demi ayat setiap menyebut “ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi” selalu disertai “hai kamu, orang munafik!” Di samping itu juga ada penyebutan “pemimpin-pemimpin buta” , “orang-orang bodoh”, “orang-orang buta”. Mereka sebetulnya tidak “buta” dan “bodoh” ; mereka semua orang-orang hebat, pandai bahkan cerdas, tetapi kepandaiannya itu selalu diselimuti dengan “kelicikan, nafsu untuk menipu dan berbohong serta kesombongan”. Mereka semua “melek” matanya, bisa melihat dengan jelas, tetapi mereka “buta hatinya”, “tidak mau tahu”, “tidak bertanggung jawab” dan “masa bodoh” dengan moralitas.
Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah kelompok orang yang terlalu memperhatikan aspek lahiriah dari setiap kehidupan keagamaan. Mereka lebih mementingkan segala tetek bengek, hal-hal kecil yang tidak perlu dalam pelaksanaan hukum; sementara pada waktu yang sama mereka mengabaikan bahkan membuang hal-hal substansi dari suatu ajaran agama atau aturan. Dengan demikian mereka secara sengaja menyembunyikan “kunci” bagi orang lain yang ingin masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mereka “by design” memang tidak mengajarkan kebenaran tentang agama.
Cobalah kita baca pelan-pelan dan renungkan salah satu kecaman TUHAN YESUS : “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang yang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri” (Mat. 23: 15).
Dengan cara mereka itu, maka mereka sendiri atau orang-orang yang mereka ajarkan, tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Semua kecaman dan teguran keras dari TUHAN YESUS itu sebenarnya bukan hanya ditujukan kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat saja, melainkan juga dialamatkan kepada kita, para pengikut KRISTUS yang saat ini hidup pada abad ini. Kita semua yang menyebut diri “orang atau kaum Kristiani”, “murid atau pengikut KRISTUS”, bahkan “hamba ALLAH” tidak jauh berbeda dengan “kaum munafik” itu, apabila pola dan gaya hidup kita menjadi “batu sandungan” bagi orang lain; juga apabila kita terlibat dalam suatu “skandal kejahatan” yang sangat memalukan serta mencemarkan nama baik (apapun bentuk kejahatan itu). Intinya adalah antara perkataan dan perbuatan kita tidak sesuai, sehingga kita tidak pantas untuk disebut sebagai “tokoh masyarakat” atau “pemimpin” yang seharusnya memberikan teladan yang baik. Buat apa kita menonjolkan “nama baptis” atau nama Kristiani, kalau segala kata dan perbuatan kita hanya berbau kemunafikan?
Mahatma Gandhi (1869-1948), seorang tokoh spiritual dan seorang pejuang kemerdekaan India yang sangat disegani karena integritasnya, sangat bersimpati dan menghormati ajaran Kristiani. Ketika ditanyakan kepadanya, mengapa ia tidak memeluk agama Kristen, jawabannya kira-kira sebagai berikut : “Saya salut dan percaya pada KRISTUS, tetapi tidak percaya pada orang Kristen”. - Jawaban jujur dari salah seorang pemimpin dunia ini patut kita jadikan refleksi kita saat ini : Mengapa Mahatma Gandhi sampai tidak percaya pada orang Kristen? Karena ucapan dan perbuatannya tidak sinkron? Tidak bisa dipercaya? Karena munafik?
Bacaan Pertama hari ini, berisi Surat Rasul Paulus tentang kondisi masyarakat Kristen di Tesalonika, Yunani, setelah Paulus memberitakan Kabar Gembira di sana. Bila dalam Bacaan Injil kita baca kecaman keras dari TUHAN YESUS terhadap kemunafikan, maka dalam Bacaan Pertama ini kita bisa mengambil pelajaran dari kehidupan para jemaat Kristen di Tesalonika. Rasul Paulus memuji cara hidup mereka yang dilandasi oleh iman, harapan dan kasih kepada KRISTUS. Sekalipun jemaat di sana juga mendapatkan tekanan atau bahkan penindasan, tetapi mereka tetap menunjukkan sikap Kristiani yang benar yang memancarkan keteguhan iman dan cinta kasih. Sikap jemaat di Tesalonika patut jadi teladan jemaat-jemaat di tempat lain.
Bagaimana dengan kondisi umat di lingkungan dan wilayah kita masing-masing?
Ya YESUS, ajarilah aku untuk memiliki hati yang jujur, murni dan rendah hati. Jauhkanlah aku dari sifat dan sikap munafik yang hanya cari muka. Bantulah aku dalam menghayati hidup keagamaan dan kemasyarakatanku agar sesuai dengan Kehendak-MU. Amin.
RAGI Senin 26 Agustus 2019 Hari Biasa - Pekan Biasa XXI : 1 Tes. 1: 2b-5, 8b-10; Mzm. 149: 1-2, 3-4, 5-6a, 9b; Mat. 23: 13-22.
AMDG
https://stand-under.blogspot.com/2019/08/siapa-orang-munafik-menurut-yesus-di.html
Siapa Orang Munafik Menurut Yesus Di Antara Penganut Agama
Reviewed by JMG
on
August 26, 2019
Rating: 5