Latest News

Showing posts with label Konsili Nicea. Show all posts
Showing posts with label Konsili Nicea. Show all posts

Saturday, January 26, 2019

Filioque, benarkah? -1- Pertengkaran dan Usaha Damai


Setelah melakukan riset, saya mengambil kesimpulan bahwa perdebatan filioque tidak dapat dipisahkan dari sejarah. Perdebatan ini berlangsung antara Gereja Katolik yang menggunakan Tradisi Barat/ Latin, dengan Gereja Orthodox, yang menggunakan Tradisi Timur/ Yunani. Saya akan menggunakan istilah Gereja Katolik dan Gereja Orthodox. Konsili yang tidak diberi keterangan khusus merupakan Konsili Ekumenis yang diakui bersama antara Gereja Katolik dan Orthodox. Konsili lokal akan diberi keterangan khusus dan ini hanya diakui oleh Gereja yang membawahi wilayah di mana konsili tersebut dilaksanakan.

Banyak kekacauan dan bias yang terjadi dalam sejarah seputar filioque. Saya mengakui bahwa karena saya adalah anggota Gereja Katolik, sedikit banyak bias akan terjadi. Untuk memperkecil hal itu, salah satu sumber utama yang saya gunakan adalah pernyataan bersama Uskup Orthodox-Katolik yang saya ambil dari web site Gereja Orthodox. Saya juga menyediakan perbandingan pandangan Gereja Katolik dan Orthodox mengenai sejarah di sini.

Berikut ini kompendium sejarah sekitar Filioque.
Tahun
Kejadian
284
Kaisar Roma Diocletian membagi Kekaisaran Romawi menjadi dua yaitu Romawi Barat dengan ibukota Roma, dan Romawi Timur dengan ibukota di Bizantium.1
(±300)
Arianisme muncul dan meragukan Yesus sebagai Tuhan.2
307
Constantine menjadi Kaisar yang mempersatukan (lagi) kedua Kekaisaran bersaudara ini.1
324
Constantine mendirikan Constantinopel di atas kota Bizantium dengan sumber inspirasi kota Roma. Constantinopel disebut New Rome.3
325
Konsili Nicea I dilaksanakan, mengutuk Arianism, dan menekankan KeTuhanan Yesus sebagaimana tertulis dalam Kredo Nicea.4,5

We believe in one God, the Father, almighty, maker of all things visible and invisible; And in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten from the Father, only-begotten, that is, from the substance of the Father, God from God, light from light, true God from true God, begotten not made, of one substance with the Father, through Whom all things came into being, things in heaven and things on earth, Who because of our salvation came down and became incarnate, becoming man, suffered and rose again on the third day, ascended to the heavens, will come to judge the living and the dead; And in the Holy Spirit. But as for those who say, There was when He was not, and, Before being born He was not, and that He came into existence out of nothing, or who assert that the Son of God is of a different hypostasis or substance, or is subject to alteration or change — these the Catholic and apostolic Church anathematises.5

Sayangnya Arianism tidak hilang. Paham ini secara bertahap bangkit dan diterima oleh suku-suku sekitar Kekaisaran Romawi.6
342
Macedonius menjadi Uskup Constantinople dan meragukan KeTuhanan Roh Kudus. Pengikutnya disebut Pneumatomachi.5
381
Konsili Constantinopel pun diadakan dan menjabarkan peran Roh Kudus yang sebelumnya telah disebutkan dalam Kredo Nicea. Hal ini untuk melawan Pneumatomachi dengan menekankan KeTuhanan Roh Kudus.6,7

Konsili Constantinopel menjelaskan lebih lanjut:5

And in the Holy Spirit, the Lord, the Giver of Life, who proceeds from the Father; who with the Father and the Son together is worshipped and glorified; who spoke by the prophets. In one Holy, Catholic, and Apostolic Church. I acknowledge one Baptism for the remission of sins. I look for the resurrection of the dead, and the life of the world to come. Amen.

Perhatikan bahwa Kredo Nicea berakhir di bagian berwarna biru. Konsili Constantinopel melanjutkan dengan bagian berwarna merah. Secara keseluruhan Kredo ini disebut Kredo Nicea-Constantinopel.
410
Konsili lokal di Persia (wilayah Gereja Timur) memakai filioque.6
431
Konsili Efesus I melarang pembentukan Kredo baru selain Kredo Nicea.6Tentang ini silakan klik .
441
Paus Leo I mengakui filioque secara dogmatic berdasarkan tradisi kuno Latin dan Alexandria.8
451
Konsili Chalcedon menegaskan Kredo Nicea-Constantinopel.6
476
Kekaisaran Romawi Barat berakhir. Kekaisaran Romawi dilanjutkan oleh Kekaisaran Romawi Timur dengan ibukota di Constantinopel.1

Ditinggalkan oleh pelindungnya, Gereja Roma harus berhadapan sendirian dengan suku Visigoth yang telah memeluk paham Arianism
(± 500)
Gereja Orthodox mulai mendaraskan Kredo dalam Misa. Gereja Katolik belum mendaraskan Kredo dalam Misa.
Sebuah Kredo baru muncul, Kredo Athanasius, dan cukup berpengaruh. Kredo Athanasius mengandung filioque.4
589
Suku Visigoth akhirnya mau mengakui iman Gereja sebagai ajaran yang benar dan bersedia melepaskan Arianism. Konsili Toledo III (Spanyol) mewajibkan suku Visigoth mengucapkan Kredo Nicea-Constantinopel. Konsili lokal Gereja Barat ini menambahkan kata filioque untuk menekankan Putra sehakikat dengan Bapa.4,6 Raja Visigoth, Reccared, memerintahkan Kredo didaraskan saat Misa, meniru praktik Gereja Orhtodox. Praktik ini beserta penambahan filioque menyebar dari Spanyol ke Gaul (Perancis).4

And in the Holy Spirit, the Lord, the Giver of Life, who proceeds from the Father; who with the Father and the Son together is worshipped and glorified; who spoke by the prophets. In one Holy, Catholic, and Apostolic Church. I acknowledge one Baptism for the remission of sins. I look for the resurrection of the dead, and the life of the world to come. Amen.5

Gereja Timur juga mengalami masalah dengan Arianism dan melawannya dengan menggunakan formula “Christ, our God” untuk menekankan KeTuhanan Yesus Kristus yang dengan demikian sehakikat dengan Bapa.6
680
Konsili Lokal Hatfield (Gereja Katolik) menegaskan Kredo Nicea-Constantinopel dengan filioque. Konsili ini dipimpin oleh seorang Uskup yang berasal dari Constantinopel (wilayah Gereja Orthodox) tetapi ditugaskan oleh Paus ke Inggris.4
796
St. Paulinus II, Patriarch of Aquileia dalam Konsili Friaul menyetujui penambahan filioque. Ini adalah konsili lokal Gereja Barat.4,9 Patriarch di sini adalah Uskup, bukan Patriarch dalam artian Gereja Orthodox.Patriarchate of Aquileia merupakan wilayah Gereja Katolik yang telah dihapuskan karena saat ini berada langsung di bawah kuasa Tahta Suci Vatikan.10

Tujuan Konsili ini menggunakan filioque adalah untuk melawan Adoptianisme, yang meragukan KeTuhanan Yesus.4
800
Charles Agung naik tahta, menjadi raja atas suku Frankis (yang mendiami daerah Gaul). Raja baru ini mendirikan Kekaisaran baru yang disebut Kekaisaran Romawi Suci (Holy Roman Empire)Dalam usahanya untuk mengklaim bahwa Kekaisaran Romawi Suci adalah kelanjutan Kekaisaran Romawi dan mengungguli Kekaisaran Romawi Timur, Charles Agung menuduh Kaisar Romawi Timur sesat karena tidak menggunakan Kredo yang mengandung filioque. Sebagai justifikasi, Charles Agung mendukung penggunaan filioque dalam wilayah Kekaisarannya. Lebih jauh, Charles Agung mendesak Paus untuk menerima filioque.5,6
809
Konsili lokal Aachen menerima penggunaan filioque. Ini adalah konsili lokal Gereja Barat.Konsili ini berlangsung di daerah kekuasaan Kaisar Charles Agung. Setelah Konsili berakhir, sang kaisar mengirim petisi ke Paus Leo III untuk menyelipkan filioque dengan resmi ke Kredo.11
810
Karena ditantang mengenai penggunaan filioque oleh biarawan Gereja Orthodox sewaktu di Yerusalem, sejumlah biarawan Gereja Katolik meminta Paus Leo III memeriksa Konsili Aachen.4

Dekrit dari Konsili Aachen diperiksa oleh Paus Leo III yang kemudian menyatakan hal ini benar secara doktrin tetapi menolak mencantumkannya dalam Kredo secara resmi dengan alasan mempertahankan Tradisi dan menjaga keutuhan Gereja. Saat pemerintaan Leo III, Kredo tidak wajib didaraskan dalam Misa.4,6,11

Karena Kaisar Charles Agung terus memaksa, Paus Leo III menegaskan keputusannya dengan menuliskan Kredo Nicea-Constantinopel tanpa filioque di atas dua perisai perak, satu dengan bahasa Latin dan satu dengan bahasa Yunani. Charles Agung tetap mendukung penggunaan filioque dalam wilayah kekuasaannya.4,5,6,11
Photian Schism
842
Kekaisaran Romawi Timur dipimpin oleh Michael III, yang diwali oleh Theodora. Saat naik tahta, Michael III baru berusia 3 tahun dan tumbuh menjadi pemuda yang kacau dan diberi panggilan Sang Pemabuk.12
856
Setelah Theodora pensiun, perwalian ini dilanjutkan oleh Bardas, saudaranya. Badras hidup bersama secara incest dengan saudara iparnya, Eudocia.12
857
Partiarch Ignatus of Constantinople menolak memberikan Komuni pada Badras karena perilaku berdosanya. Patriarch ini diturunkan dari tahtanya oleh Kaisar Romawi Timur, Michael III. Photius ditunjuk olehKaisar sebagai pengganti.4,12
861
Photius mengadakan Konsili lokal Gereja Orthodox yang menurunkan Ignatus.14,15
862
Ignatus dan Photius membawa masalah mereka ke  Roma. Paus Nicholas I menetapkan Ignatus sebagai Patriarch resmi, menurunkan Photius dan memerintahkan Patriarch lainnya untuk menghormati hak Ignatus dan menentang Photius. Rupanya surat Paus ini tidak dilaksanakan.4,12
863
Paus Nicholas I mengadakan Konsili lokal di Lateran yang menolak Photius.4,14
864
Boris, raja Bulgaria dibaptis oleh Photius dengan Kaisar Michael III sebagai wali baptis. Gereja Orthodox mengirim missionaris ke Bulgaria.14

Boris, takut missionaris Gereja Orthodox bertindak sebagai mata-mata Kaisar Romawi Timur, meminta status independen bagi Gereja Bulgaria. Hal ini ditolak oleh Photius.14
866
Boris mengirim utusan ke Paus. Paus merespon dengan mengirim missionaris ke Bulgaria. Boris mengusir missionaris Gereja Orthodox dan menerima missionaris Gereja Katolik.14 Suatu tindakan yang memperuncing masalah.
867
Missionaris Gereja Orthodox melaporkan bahwa missionaris Gereja Katolik mengajarkan Kredo dengan peambahan filioque. Tanpa mengetahui Latin dan Tradisi Gereja Katolik, Photius menulis surat kepada Paus mempertanyakan penggunaan filioque. Selain itu, Photius juga mengirimkan surat yang menggunakan kata-kata tajam mengenai masalah Bulgaria ke Patriarch lain.4,12 Lalu Photius mengadakan Konsili lokal Gereja Orthodox di Constantinopel yang menurunkan Paus Nicholas I dari jabatannya.4,15 Selain itu Photius meng-ekskomunikasi Paus Nicholas I dan Gereja Katolik dengan alasan selibat, puasa Sabtu, penggunaan roti tak beragi, dan penambahan filioque.12

Beberapa saat kemudian, Kaisar Romawi Timur, Michael III, dibunuh oleh Basil, yang kemudian mengangkat diri menjadi Kaisar Romawi Timur berikutnya. Basil menurunkan Photius dan memanggil Ignatus kembali menduduki jabatannya.4,12
869-870
Ignatus meminta Paus Adrian II, pewaris Paus Nicholas I, mengadakan Konsili di Constantinopel. Konsili ini menegaskan keputusan Paus,menurun dan meng-ekskomunikasi-kan Photius.4,12

Masalah muncul di sini. Sebelum konsili tahun 869-870 ini ada 7 Konsili sebelumnya. Ketujuh Konsili ini disebut Ekumenis karena diakui oleh Gereja Timur dan Barat. Konsili tahun 869-870 diakui oleh Gereja Barat sebagai sah dan diberi nama Konsili Constantinopel IV. Konsili tahun 869-870 ini tidak diakui oleh Gereja Timur. Bagi Gereja Timur, Konsili Constantinopel IV adalah Konsili yang berlangsung di Constantinopel pada 879-880. Bagi Gereja Barat Konsili 879-880 tidak dihitung Konsili.4,13 Kedua pertentangan ini menandai berakhirnya hubungan baik Gereja Timur dan Barat.

Photius berhasil kembali ke Constantinopel dan mengajar anak Kaisar Basil I.12,14
877
Patriarch Ignatus meninggal dan disuksesi oleh Photius.12
878
Photius menduduki Tahta Constantinopel dengan sah. Oleh alasan ini dan karena ingin mempertahankan keutuhan Gereja, Paus John VIII mengakui Photius.4,12
879-880
Kedua Gereja bertemu di Constantinopel atas undangan Photius. Sebenarnya Photius ingin membalikkan hasil Konsil 869-880, memasukkan Bulgaria di bawah wilayah Tahta Constantinopel, dan melarang penambahan lebih lanjut, termasuk filioque, ke  dalam Kredo Nicea-Constantinopel.12

Hasil Konsili Constantinopel 879-880 ini adalah:
a.   Membatalkan Konsili Constantinopel 869-870
b.   Mengakui Photius sebagai Patriarch of Constantinopel yang sah
c.   Masalah Bulgaria diserahkan ke Kaisar Basil I
d.   Menegaskan Kredo Nicea-Constantinopel, meski tidak ada diskusi ekstensif mengenai filioque
e.   Menentang iconoclasm

Hasil Konsili ditanda tangani oleh delegasi Paus John VIII,  para patriarch Gereja Orthodox dan Kaisar Romawi Timur (Basil I).4 Tetapi Paus Yohanes VIII menolak dan meng-ekskomunikasi Photius. Photius meninggalkan kesan anti-Roma yang dalam pada Gereja Timur.12

Pertemuan 879-880 diakui oleh Gereja Timur sebagai Konsili Ekumenis Ke-8 (tepatnya, Contantinopel IV).4 Tetapi nampaknya Gereja Barat tidak mengakui sebagaimana tidak tercantumnya pertemuan ini dalam daftar Konsili Gereja Barat.11 Yang dihitung sebagai Konsili Constantinopel IV oleh Gereja Barat adalah sebuah Konsili di Constantinopel pada tahun 869-870.4,11
883
Photius menulis surat kepada Patriarch of Aquileia dengan tetap tidak memperlihatkan pemahaman tentang Tradisi Latin mengenai filioque.4
886
Kaisar Romawi Timur Basil disuksesi oleh anaknya, kaisar Leo VI. ini menurun Photius dan mengangkat saudaranya, Stephanus menjadi Patriarch of Constantinopel. Hal ini sama dengan tindakan tahun 857. Paus tidak setuju.12
893
Antony II naik Tahta Constantinopel dengan sah dan memperbaiki hubungan dengan Gereja Barat.12
Akhir dari Photian Schism
1014
Hendry II naik tahta sebagai kaisar Romawi Suci dan diberkati oleh Paus Benedict VIII. Kaisar meminta agar Kredo disertakan dalam Misa Penobatan, tentu saja Kredo yang memakai filioque. Begitu lemah dan bergantung pada perlindungan Kekaisaran Romawi Suci, Paus setuju. Saat inilah dengan resmi filioque memasuki Gereja Roma dan Gereja Barat secara keseluruhan.6
1136
Setelah debat publik mengenai faktor pembelah Gereja, termasuk filioque, Uskup Anselm of Havelberg mengakui bersama Metropolitan Nicetas of Nicomedia bahwa ternyata banyak kesamaan.4 
1274
Konsili lokal Gereja Katolik (Lyons II) mengekskomunikasikan siapapun yang menetang penambahan filioque. Paus Paulus VI telah mengatakan bahwa hal ini tidak berlaku lagi.16
1285
Konsili lokal Gereja Orthodox (Constantinopel) dipimpin oleh Patriarch Gregory of Cyprus. Sambil menolak “double spiration of The Holy Spirit”, Konsili menyatakan “eternal manifestation of Holy Spirit from The Father through The Son”.4
1439
Pada Konsili Ferrara-Florence, utusan Gereja Timur, delegasi Yunani, mengatakan dapat menerima filioque sebagai ekspresi berbeda dari iman yang sama serta menyanyikan Kredo Nicea-Constantinopel dengan penambahan filioque. Supremasi Paus juga diterima. Tetapi keputusan delegasi Yunani ini tidak diterima oleh Gereja Timur.4
1453

The Fall of Constantinopel. Gereja Orthodox, terdesak dan ditekan oleh penguasamuslim mereka untuk tidak bersatu dengan Gereja Katolik.6
1484
Konsili lokal Gereja Orthodox (Constantinopel) menolak dengan tegas sikap delegasi Yunani pada Konsili Ferrera-Florence. 4
1979
The Joint International Commission for Theological Dialogue between The Orthodox and Catholic Church terbentuk.4
1982
Badan yang didirikan pada tahun 1979 mengeluarkan Yhe Mystery of The Church and of Eucharist in The Light of The Mystery of The Holy Trinity, yang menyatakan:

“Without wishing to resolve yet the difficulties which have arisen between the East and the West concerning the relationship between the Son and the Spirit, we can already say together that this Spirit, which proceeds from the Father (Jn. 15:26) as the sole source of the Trinity, and which has become the Spirit of our sonship (Rom. 8:15) since he is already the Spirit of the Son (Gal.4:6), is communicated to us, particularly in the Eucharist, by this Son upon whom he reposes in time and eternity (Jn. 1:32).”
1987
Patriarch Dimitrios I of Constantinopel  mengunjungi Vatikan dan mengadakan Misa bersama dengan Paus Yohanes Paulus II, di mana Kredo Nicea-Constantinopel disebutkan dalam bahasa Yunani tanpa filioque. 4
1995
Kunjungan kedua Patriarch Dimitrios I, Misa bersama dengan Kredo dalam bahasa Yunani tanpa filioque. 4
1995
Patriarch Batholomew I bertemu Paus Yohanes Paulus II

Vatikan menerbitkan dokumen “The Greek and Latin tradition Regarding The Procession of The Holy Spirit”4 Silakan  klik , dalam dokumen ini terdapat pendirian Gereja Katolik tentang makna kata filioque, hubungannya dengan pandangan Gereja Orthodox dan mengapa Gereja Katolik tidak menggunakan, bahkan melarang, filioque saat mendaraskan Kredo dalam bahasa Yunani.
2002
Misa bersama antara Paus Yohanes Paulus II dengan Patriarch Teoctist of Romania di mana digunakan Kredo dalam bahasa Yunani tanpa filioque. 4


Referensi

1.   Trueman C. The Fall of Rome. History Learning Site.http://www.historylearningsite.co.uk/fall_of_ancient_rome.htm
2.   Belloc H. The Great Heresies: The Arian Heresy. Eternal World Television Network.http://www.ewtn.com/library/HOMELIBR/HERESY3.TXT
3.   Anonim. Constantinople. Illutrated History of Roman Empire. http://www.roman-empire.net/constant/constant-index.html
4.   The North American Orthodox-Catholic Theological Consultation.The Filioque: A Church Dividing issue? An Agreed Statement of The North American Orthodox-Catholic Theological Consultation Saint Paul’s Collage, ashington, DC, October,2003.http://www.scoba.us/resources/orthodox-catholic/2003filioque.html
5.   Valentine. History of Filioque. http://aggreen.net/filioque/filioque.html
6.   Gilligan M. Filioque clause. American Catholic Press.http://www.americancatholicpress.org/Father_%20Gilligan_Filioque_clause_page1.html
7.   Arendzen, John. "Pneumatomachi." The Catholic Encyclopedia. Vol. 12. New York: Robert Appleton Company, 1911. 30 Dec. 2011 http://www.newadvent.org/cathen/12174a.htm
8.   Katekismus Gereja Katolik no. 247
9.   Maas, Anthony. "Filioque." The Catholic Encyclopedia. Vol. 6. New York: Robert Appleton Company, 1909. 28 Dec. 201128 Dec. 2011 http://www.newadvent.org/cathen/06073a.htm
10.                Shahan, Thomas. "Aquileia." The Catholic Encyclopedia. Vol. 1. New York: Robert Appleton Company, 1907. 30 Dec. 2011http://www.newadvent.org/cathen/01661c.htm
11.                Saunders W. The Wording of Nicene Creed. Straight Answers.http://www.ewtn.com/library/ANSWERS/FILIOQUE.HTM
12.                Fortescue, Adrian. "Photius of Constantinople." The Catholic Encyclopedia. Vol. 12. New York: Robert Appleton Company,1911. 30 Dec. 2011 http://www.newadvent.org/cathen/12043b.htm
13.                http://www.newadvent.org/library/almanac_14388a.htm.  Dalam  daftar ini tidak ada Konsili antara tahun 879-1123
14.                http://www.onearthasinheaven.com/photius.html
15.                “Photian Synods of Constantinople”. The Catholic Encyclopedia. Vol 4. New York: Robert Appleton Company, 1908. 1 Jan. 2012.http://www.newadvent.org/cathen/043126.htm
16.                Gilligan M. Filioque clause. American Catholic Press.http://www.americancatholicpress.org/Father_%20Gilligan_Filioque_clause_page2.html

http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2011/12/pertengkaran-filioque-perebutan.html

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)