Latest News

Sunday, June 30, 2013

Doa Litani Kehadiran Allah

Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami.
Hadirlah di sini, terangilah hidup kami.

Bukalah mata hati kami, agar kami melihat Engkau.
Gerakanlah hati kami, agar selalu mengharapkan Dikau.

Tunjukan bahwa Engkau dekat, agar kami merasakan kehadiran-Mu.
Tunjukan kekuatan-Mu dan bebaskanlah kami.

Hadirlah di sini supaya kami hidup.
Engkau kuat laksana api, kobarkan semangat kami.

Engkau fajar di pagi hari, terangilah mata kami.
Allah segala kekuatan, Allah bagi manusia.

Tunjukanlah wajah-Mu, berilah kami hidup-Mu.
Engkau Allah orang hidup, bukan Allah orang mati.

Dekatlah pada kami, agar kami hidup.
Engkau cahaya pagi, datang dan bebaskanlah kami.

Dari abad ke abad, Engkau selalu setia.
Untuk masa kini pun, Engkau Allah bagi manusia.

Engkaulah Allah yang kudus, siapakah dapat melihat Engkau?
Engkau jauh tak terhingga, namun dekat pula.

Engkau sungguh Allah, bukan sekedar khayalan kami.
Hadirlah di sini, jangan biarkan kami mati.

Bila Engkau tak ada, apa gunanya kami hidup.
Jadilah napas kami, darah dalam nadi kami.

Dalam Dikau kami hidup, dalam Dikau kami berada.
Kami ingin melihat Engkau, sungguh dan dari dekat.

Bukalah tangan-Mu, agar kami mendapat makan.
Jangan berbalik dari kami, jangan biarkan kami mati.

Jangan biarkan kami, kembali menjadi debu.
Utuslah Roh-Mu, agar segalanya menjadi baru.

Berilah bumi ini, wajah yang baru.
Untuk semua manusia, di mana pun mereka berada.

Untuk semua manusia, yang kaya dan yang miskin.
Untuk semua manusia, yang tua dan yang muda.

Engkau lubuk segala hati, terang hati kami.
Kami berseru kepada-Mu, hadirlah di sini.

Di tempat ini, jadilah damai-Mu.
Di dalam rumah kami, tinggallah damai-Mu.

Tampakanlah diri-Mu dan ciptakanlah damai.
Bagi anak-anak kami, jadilah masa depan.

Jadilah Engkau masa depan bagi hidup kami di sini.
Pada Dikau kami percaya, dalam Dikau yang hidup.

Engkau tak pernah mengecewakan orang, yang percaya pada-Mu.

Madah Bakti, 1991, N0. 18

Sumber :
http://www.ekaristi.org/doa/dokumen.php?subaction=showfull&id=1147101607&archive=&start_from=&ucat=1&

Misa Karismatik?

Tidak sedikit orang bertanya-tanya, apakah Misa Karismatik adalah istilah yang baku didalam Gereja Katolik. Didalam Gereja Katolik sendiri, sungguh benar adanya bahwa Gerakan Pembaharuan Karismatik merupakan gerakan yang resmi didalam Gereja Katolik, namun yang perlu digaris bawahi disini adalah istilah �Karismatik� didalam Gereja Katolik adalah sebuah GERAKAN dan bukanlah sebuah bentuk misa atau ritus dalam Perayaan Ekaristi. 

Sehingga tidak pernah ada terminology �Misa Karismatik�, didalam Gereja Katolik. Ini bukanlah istilah resmi dan tidak pernah diakui Gereja. Gereja Universal menerima karunia ini, sebagai sebuah bentuk gerakan yang memberikan semangat pembaharuan. Sehingga Gereja tidak menerima gerakan ini, dalam artian sebagai sebuah bentuk Misa atau Ritus Liturgi yang baru.

Karismatik begitu identik dengan tepuk tangan saat bernyanyi, lagu rohani populer. Namun ironisnya keidentikan gerakan Karismatik ini malah dimuat didalam Misa kudus yang identik dengan keheningan. Sekarang timbul pertanyaan mengapa panitia gerakan ini malah memasukkan unsur-unsur tersebut kedalam Perayaan Misa kudus, apakah Liturgi Gereja itu kurang bersemangat, membuat ngantuk dan itu-itu saja? Inilah sisi negatif dari gerakan ini dimana unsur tersebut entah secara sengaja maupun tidak dimasukkan kedalam Perayaan Ekaristi. 


Disinilah peranan Uskup dan Imam diperlukan, tanggung jawab untuk menegaskan karisma-karisma terletak pada hirarki Gereja. Pembaharuan ada dibawah bimbingan pastoral Uskup setempat di dalam suatu Keuskupan. Seorang Uskup apabila perlu, akan memberikan pedoman-pedoman atau mengabulkan statuta-statuta agar sebuah gerakan (contohnya gerakan Karismatik) dapat menjalankan misinya didalam Gereja dengan berlandaskan izin dari Uskup setempat.

Paus Yohanes Paulus II mendorong para Uskup dan para imam untuk terbuka terhadap pembaruan, untuk menanggapi secara positif akan permintaan pelayanan sakramental dan untuk memelihara pembaruan didalam kehidupan arus utama kehidupan Gereja. Disini kita sungguh-sungguh bisa melihat, betapa luar biasanya kasih Allah bagi Gereja yang didirikanNya sendiri, ia mengkaruniakan gerakan ini kepada GerejaNya agar Gereja semakin dipenuhi oleh Roh Kudus. Untuk menjadi garam dan terang bagi dunia.

Gereja seperti yang diamanatkan oleh Paus Yohanes XXIII harus bersifat seperti sebuah jendela dimana orang-orang yang sedang mencari Allah yang sejati dapat memandang Gereja Katolik sebagai satu-satunya Gereja yang Allah dirikan didunia dan mampu merasakan keselamatan yang Allah berikan bagi GerejaNya dan sekaligus orang-orang didalam mampu melihat dunia, menjadi berkat bagi sesama dan dunia. 

Gereja telah mencapai usia lebih dari 2000 tahun, Gereja Katolik dimasa kini harus bersifat dinamis, dimana Gereja harus terbuka terhadap pembaharuan. Disini kita melihat berkat dari Konsili Vatikan II atas reformasi Liturgi. Namun kedinamisan Gereja tidak bisa kita gunakan semena-mena untuk memenuhi selera kita terhadap Liturgi Gereja contohnya memasukkan unsur-unsur lagu rohani populer, tepuk tangan gara-gara misa tersebut di atur oleh Badan Pelayanan Karismatik kedalam Perayaan Misa Kudus. Ini keliru namanya.

Tidak harus kita membangga-banggakan gerakan Karismatik. Gereja Katolik sudah terlalu kaya jauh sebelum gerakan ini muncul, dengan berbagai ritus didalamnya. Inilah yang perlu kita banggakan dari Gereja Katolik. Ritus Barat dan Timur, inilah lambang keagungan Gereja Katolik sebagai Gereja Universal.

Sehingga kesimpulannya cukup sederhana, tidak pernah ada yang namanya �Misa Karismatik� didalam Gereja Katolik. Dan satu hal lagi, Gerakan ini digolongkan sebagai Gerakan Gerejani oleh Dewan Kepausan bagi kaum awam, sehingga gerakan ini tidak dikaruniai, lindungan kuasa Infabillitas oleh Gereja sehingga apabila gerakan ini dikemudian hari, bisa memberikan dampak buruk maupun bisa pula melenceng dari Hukum Gereja. Maka ada kemungkinan gerakan ini bisa distop oleh Gereja. 

Lihat juga: Penjelasan terhadap Gerakan Karismatik
Dominus illuminatio mea!

Saturday, June 29, 2013

Doa Litani Santo Antonius Padua

DIDOAKAN SEBELUM MISA (NOVENA SANTO ANTONIUS)
Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami. Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami
Allah, Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah, Putra penebus dunia, kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami

Santo Antonius Padua, kemuliaan para Rahib Fransiskan Dina,
doakanlah kami
Santo Antonius Padua, tabut perjanjian
Santo Antonius Padua, tempat kebijaksanaan surgawi
Santo Antonius Padua, penghancur kesia-siaan duniawi
Santo Antonius Padua, penakluk ketidak murnian
Santo Antonius Padua, teladan kerendahan hati
Santo Antonius Padua, pencinta salib Tuhan
Santo Antonius Padua, martir keinginan
Santo Antonius Padua, pelaku kasih
Santo Antonius Padua, pembuat segan orang-orang yang belum percaya
Santo Antonius Padua, teladan kesempurnaan
Santo Antonius Padua, penghibur orang-orang yang susah
Santo Antonius Padua, penemu barang dan uang yang hilang
Santo Antonius Padua, pembela orang-orang yang tidak bersalah
Santo Antonius Padua, pembebas orang-orang tawanan
Santo Antonius Padua, pembimbing para peziarah
Santo Antonius Padua, pemulih kesehatan
Santo Antonius Padua, pembuat mukjizat
Santo Antonius Padua, yang membuat orang-orang bisu mampu berbicara
Santo Antonius Padua, yang mampu memulihkan daya dengar kaum tunarungu
Santo Antonius Padua, yang mampu mengembalikan daya jiwa dan barang-barang yang hilang
Santo Antonius Padua, pengusir roh-roh jahat dan setan-setan
Santo Antonius Padua, yang mampu menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal
Santo Antonius Padua, penjinak kaum tiran

Dari jebakan setan, Santo Antonius Padua, bebaskanlah kami,
Dari geledek, petir, dan angin ribut, Santo Antonius Padua, bebaskanlah kami,
Dari segala kejahatan lahir dan batin, Santo Antonius Padua, bebaskanlah kami,
Melalui pengantaraanmu, Santo Antonius Padua, lindungilah kami.
Sepanjang hidup kami, Santo Antonius Padua, dampingilah kami
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Marilah berdoa,
Santo Antonius, menghibur orang-orang yang sedang tertimpa kesusahan merupakan tugas kami sebagai pengikut Yesus, dan perbuatan baik bagi mereka yang sedang ada dalam kesusahan. Dengan kata, sikap, dan tindakan, akan berusaha mendatangkan suka cita kepada orang-orang yang sedang susah dan meringankan orang-orang yang sedang menyangga beban hidup yang berat. Santo Antonius, penghibur orang-orang yang sedang menderita kesusahan, aku mohon agar aku selalu ingat bahwa ketika aku menolong dan meringankan beban orang-orang yang sedang mengalami kesusahan, aku menolong Kristus sendiri. Santo Antonius, perhatikanlah doaku.
Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Sumber :
http://santoantonius.blogspot.com

Sunday, June 23, 2013

Novena St. Antonius Padua

Santo Antonius dari Padua, yang sangat terkenal dengan perbuatan ajaibnya, adalah orang kudus dari ordo Fransiskan. Dalam hidupnya yang singkat itu (meninggal pada umur 36 tahun) banyak sekali mujizat yang terjadi karena perantaraannya. Dia dicintai dan terkenal sebagai �Pembuat Mujizat dari Allah�. Ia di kenal karena karyanya di antara para orang miskin; dan walaupun dia terpelajar, dia sering berbicara dengan kata-kata sangat sederhana namun penuh kuasa dan kasih.

Doa pembuka
Santo Antonius yang terkasih, kami menghormati dikau sebagai hamba Allah yang setia dan ulet. Semoga kami dibantu oleh jasa-jasa dikau dan perantaraan dikau; sehingga permohonan kami dikabulkan oleh Allah. Amin

Hari Pertama
�Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus� Mzm 28:2
Permohonan �
Santo Antonius, pembuat mukjizat yang dikaruniai oleh Allah secara berlimpah. Banyak mujizat telah dilakukan oleh-Nya melalui perantaraan dikau. Dalam kebaikan dikau, datanglah sekarang untuk membantu kami dan dengarlah doa permohonan kami ini. Amin

Hari Kedua
�Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku� Mzm 27:9
Permohonan �
Santo Antonius yang terkasih, kami datang kepada dikau dengan penuh keyakinan akan karunia Allah yang ada pada dikau; yang selalu bersedia untuk menolong mereka yang membutuhkannya. Dikau yang berada di kemuliaan surga, jadilah perantara kami. Amin

Hari Ketiga
�Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu� Mzm 86:5
Permohonan �
Santo Antonius yang mulia, kami mengakui kelemahan kami dan dosa-dosa kami terhadap Yang Mahakuasa. Meskipun kami tidak layak, tolonglah kami dalam kebutuhan kami yang mendesak ini. Karena kasih dikau kepada kami, jadilah pembela kami. Amin

Hari Keempat
�Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku� Mzm 143:8
Permohonan �
Santo Antonius yang rajin menolong, tolonglah kami agar dapat mengerti dan menghargai maksud-maksud Allah dalam kehidupan kami. Jadilah pelindung kami yang berkuasa dalam kebutuhan kami ini. Kami yakin dikau akan memohonkan belas kasih Allah demi kami yang membutuhkannya. Amin

Hari Kelima
�Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kau tinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN� Mzm 9:10
Permohonan �
Santo Antonius yang murni, demi kasih dikau kepada Kristus dan Gereja-Nya, kami memohon bantuan dikau bagi kami yang berada di dalam kecemasan ini. Kami memohon jawaban. Perlihatkanlah kuasa Allah dalam para orang kudus-Nya dengan membantu umat-Nya. Amin

Hari Keenam
�TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya� Mzm 28:7
Permohonan �
Santo Antonius yang rendah hati, penyerahan dikau kepada kemiskinan memperkaya Gereja dengan banyak berkat. Kami memohon pertolongan dikau, semoga karena contoh dikau itu, kami diberi rahmat kerendahan hati untuk menerima kehendak Allah. Amin

Hari Ketujuh
�Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku� Mzm 23:4
Permohonan �
Santo Antonius yang baik, dikau menghibur mereka, yang seperti kami berada dalam duka. Beradalah bersama kami, yang mencontoh dikau, mau menghibur mereka yang ada dalam kesulitan. Mohon pertolongan Allah bagi kami. Amin

Hari Kedelapan
�Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu� Mzm 10:17
Permohonan �
Santo Antonius yang terberkati. Kehidupan dikau merupakan contoh kesempurnaan yang mengerjakan perbuatan-perbuatan ajaib bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Dari kediaman dikau di surga, datanglah. Bantulah kami, mohonkanlah jawaban Allah atas kebutuhan kami ini. Amin

Hari Kesembilan
�Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu� Mzm 86:5
Permohonan �
Santo Antonius yang setia, hati kami melimpah dengan perasaan terima kasih. Kami mengetahui bahwa kuasa dikau karena Allah adalah besar, dan kami tahu pula bahwa dikau akan memperoleh daripada-Nya apa yang kami harapkan. Tolonglah kami sekarang; kamipun memohon agar kami dapat melayani Allah seperti dikau pernah melakukannya. Amin

Santo Antonius yang dicintai dan dihargai oleh Kanak-kanak Yesus; dengarkanlah doa-doa kami ini.

Doa penutup
Ya Allah, kami memohon agar penghormatan kami kepada Santo Antonius menjadi sumber sukacita Gereja-Mu. Semoga pertolongannya membuat kami lebih kuat dalam iman kami. semoga pula bantuannya membuat kami memperoleh imbalan yang abadi. Kami memohon ini dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

Sumber :
http://ofm.or.id/novena-st-antonius-padua/

Thursday, June 20, 2013

Nama Santo Yosef Ditambahkan Di DSA

Pada hari Rabu, 19 Juni 2013, Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tertib Sakramen mengeluarkan dekrit tertanggal 1 Mei 2013 dan ditandatangani oleh Prefek dari Dicasteries itu, Antonio Canizares Kardinal Llovera, yang menetapkan bahwa, setelah Santa Perawan Maria, nama suaminya Santo Yosef juga dibacakan dalam Doa Syukur Agung II, III, dan IV.


"Umat beriman dalam Gereja Katolik", membaca dekrit tersebut, "telah menunjukkan devosi terus menerus kepada Santo Yosef dan telah sungguh-sungguh dan terus-menerus menghormati kenangannya sebagai suami tersuci dari Bunda Allah dan sebagai Pelindung surgawi dari Gereja semesta. Karena alasan ini Beato Paus Yohanes XXIII, pada hari-hari Konsili Ekumenis Vatikan II yang Mahakudus, mengeluarkan dekrit bahwa nama Santo Yosef ditambahkan pada Kanon Romawi kuno. Dalam menanggapi petisi-petisi yang diterima dari tempat-tempat di seluruh dunia, Paus Benediktus XVI menganggap petisi-petisi tersebut layak implementasi dan dengan anggun menyetujuinya. Paus Fransiskus juga baru-baru ini mengukuhkannya. Dalam hal ini para Paus memiliki di hadapan mata mereka persekutuan penuh Para Kudus yang, pernah berziarah di dunia ini, kini menuntun kita kepada Kristus dan mempersatukan kita dengan Dia".

�Sehubungan dengan teks Latin, rumusan-rumusan tersebut dengan ini dinyatakan khusus. Dengan sendirinya Kongregasi akan segera menyediakan terjemahan asli dalam bahasa-bahasa Barat yang lebih luas; mengenai bahasa-bahasa lain, terjemahan harus disiapkan oleh Konferensi Waligereja, menurut norma hukum, untuk dikukuhkan oleh Tahta Suci melalui Dikasteri ini�.

Berikut adalah rumusan-rumusannya:
Dalam Doa Syukur Agung II : �... ut cum be�ta Dei Genetr�ce V�rgine Mar�a, be�to Ioseph, eius Sponso, be�tis Ap�stolis....� (�.... yang bersama Santa Maria, Perawan dan Bunda Allah, bersama Santo Yosef, suaminya, bersama para rasul....�)
Dalam Doa Syukur Agung III:�.... cum beat�ssima V�rgine, Dei Genetr�ce, Mar�a, cum be�to Ioseph, eius Sponso, cum be�tis Ap�stolis....� (�..... bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, bersama Santo Yosef, suaminya, bersama para rasul-Mu yang kudus.....�)
Dalam Doa Syukur Agung IV: �.....cum be�ta V�rgine, Dei Genetr�ce, Mar�a, cum be�to Ioseph, eius Sponso, cum Ap�stolis.....� (�.... bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, bersama Santo Yosef, suaminya, bersama para rasul....�) (PS)

Diolah dari sumber : Radio Vatican; Zenith.org

Ditulis ulang oleh Katolisitas Indonesia dari admin sebuah page Katolik bersignature ~Dv

Monday, June 17, 2013

Risalah Pertemuan Prodiakon Tgl 9 Juni 2013

Risalah Pertemuan Prodiakon
Hari, tanggal : Minggu, tgl 9 Juni 2013
Tempat : di ruang kelas SD St. Theresia
Daftar Hadir :
RD. Yustinus Dwi Karyanto
16 orang Prodiakon

Agenda :
1. Evaluasi pelaksanaan tugas prodiakon di gereja
2. Evaluasi pelaksanaan katekese liturgi di gereja dan lingkungan
3. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengiriman komuni

Risalah Pertemuan :
1. Arahan Romo Dwi
� Akan ada perubahan TPE di Keuskupan Bogor yang mengacu pada TPE yang akan dikeluarkan oleh KWI. TPE yang baru ini berlaku untuk seluruh gereja Katolik di Indonesia. Oleh karena itu usulan penyusunan Pedoman Pelaksanaan TPE di Paroki St. Herkulanus menunggu keputusan Bapak Uskup melalui Komisi Liturgi Keuskupan Bogor tentang pemberlakuan TPE yang baru di Keuskupan Bogor.
� Apabila dalam Perayaan Ekaristi menerima Tubuh Kristus dalam dua rupa, Hosti dan Anggur yang adalah Tubuh dan Darah Kristus, umat tidak lagi mencelupkan Hosti ke dalam Piala Anggur. Tetapi sungguh makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus dari Piala.
� Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, umat memandang.

2. Beberapa evaluasi/wacana/pendapat/saran/usul/sharing yang muncul dalam pertemuan
� Pelaksanaan katekese liturgi di gereja berjalan baik namun belum sepenuhnya terserap oleh umat, oleh karena itu perlu diulang pelaksanaannya beberapa bulan ke depan, atau diselenggarakan secara periodik.
� Beberapa sharing para prodiakon ketika membagi komuni di gereja, masih ditemukan beberapa umat yang tidak menjawab �Amin�, ada yang menganggukkan kepala.
� Kadangkala beberapa prodiakon diminta untuk merawat jenazah, tetapi masih banyak yang belum tahu/paham/pengalaman merawat jenazah. Ada baiknya prodiakon ikut kursus memandikan jenazah.
� Ada usulan untuk membuat buku/lembaran setiap minggu yang berisi doa, bacaan, daftar lagu yang disarankan termasuk ordinarium. Daftar bacaan dan usulan lagu telah dimuat dalam WH setiap minggunya.
� Ketika membagi komuni, hendaknya prodiakon tidak terburu-buru tetapi sungguh mengangkat Hosti dan ditunjukkan kepada umat dengan mengucapkan �TUBUH KRISTUS� dengan mantap.
� Perlu ada pembagian lokasi prodiakon yang bertugas, misalnya; prodiakon yang berdiri paling pinggir bertugas di balkon, kemudian yang bertugas di luar (depan gereja), berikutnya yang bertugas di tengah (di bawah balkon). Ketika menuju ke lokasi pembagian komuni, semua prodiakon lewat jalur tengah kecuali yang bertugas di balkon.
� Sering ada perbedaan penempatan petugas pembagi komuni antara pembagian tugas antar prodiakon dengan petugas tatib, karena itu perlu koordinasi dengan petugas tatib. Petugas tatib menertibkan umat, penempatan petugas pembagi komuni diatur oleh prodiakon sendiri.
� Ketika mengirim komuni sebaiknya pakai Alba lengkap dengan Samir atau cukup dengan pakaian rapi. Yang menjadi masalah kalau mengirim komuni ke lebih dari satu tempat, di tempat yang kedua dan seterusnya Alba telah basah kuyub oleh keringat.
� Perlu ada pengiriman komuni kepada umat Katolik yang dirawat di rumah sakit di wilayah Paroki Santo Herkulanus, yaitu di Bakti Yudha dan di rumah sakit di Kukusan.
� Pada waktu �Anak Domba Allah� prodiakon tetap berdiri atau berlutut seperti umat yang lain.
� Agar tidak saling bertubrukan untuk mengambil �purifikator�, sebaiknya satu prodiakon saja yang mengambil dari meja kredens kemudian membagikan kepada prodiakon yang lain.
� Ketika membawa sibori, sebaiknya diseragamkan, yaitu; membawa sibori dengan tangan kiri setinggi mata dan tangan kanan di dada.
� Ada usulan kepada seksi liturgi agar jumlah sibori diperbanyak agar tidak berbeda-beda yaitu; ada yang sibori dan ada yang �sibori beling�.

3. Beberapa kesepakatan
� Seksi liturgi akan menjadwalkan lagi program katekese liturgi di gereja beberapa bulan ke depan. Untuk katekese liturgi di lingkungan oleh prodiakon, diharapkan jalan terus.
� Untuk agenda pertemuan prodiakon bulan depan (bulan Juli 2013) adalah �latihan perawatan jenazah�. Pak Thomas akan menghubungi bu Kristopo atau bu Bondan atau umat yang lain yang sudah berpengalaman dalam perawatan jenazah. Tanggal pelaksanaan pertemuan prodiakon bulan Juli 2013 akan ditentukan kemudian.
� Prodiakon yang berdiri paling pinggir dekat meja kredens bertugas untuk mengamati jumlah Sibori apabila kurang dan akan mengambilnya dari Sakristi. Prodiakon ini juga bertugas untuk mengambil kain purifikator dari meja kredens dan membagikannya kepada teman-teman prodiakon yang bertugas lainnya.
� Prodiakon yang berdiri paling pinggir dan turun paling dulu adalah prodiakon yang bertugas di balkon. Prodiakon ini melewati jalur pinggir. Berikutnya dua prodiakon yang berdiri di tengah akan bertugas di luar (depan gereja). Prodiakon ini lewat jalur tengah. Berikutnya prodiakon yang turun paling belakang adalah prodiakon yang bertugas di tengah (di bawah balkon). Prodiakon ini lewat jalur tengah.
� Agar ada koordinasi dengan petugas tatib, maka koordinator prodiakon akan mengkomunikasikannya dengan petugas tatib.
� Koordinator prodiakon akan mengirim surat kepada seluruh Ketua Lingkungan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan pengiriman komuni kepada umat yang sakit di lingkungan.
� Seksi Liturgi / Koordinator Prodiakon atas nama Paroki akan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit untuk pengiriman komuni di rumah sakit. Teman-teman prodiakon yang mempunyai relasi dengan pihak rumah sakit dimohon bantuannya.
� Untuk perubahan tata gerak dalam Misa masih menunggu TPE yang baru.
� Prodiakon yang bertugas mengirim komuni untuk umat yang sakit di lingkungan memakai Alba lengkap dengan Samir.
� Kesepakatan tatacara membawa sibori, yaitu; sibori dibawa dengan tangan kiri setinggi mata dan tangan kanan di dada.
� Prodiakon yang bertugas membagi Komuni mengangkat Hosti dan ditunjukkan kepada umat mengucapkan �TUBUH KRISTUS� dengan mantap.

Saturday, June 15, 2013

8 Alasan Menghadiri Misa Kudus

"Misa itu membosankan." "Saya tidak mendapatkan apa-apa dari Misa Kudus - mengapa saya harus menghadarinya?" "Mengapa saya tidak berdoa secara sendirian saja?" Ini adalah ungkapan perasaan yang terkesan begitu familiar, terutama di kalangan orang muda, tetapi di antara banyak orang dewasa juga. Sekarang, bagaimana cara kita menanggapinya?

"Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku." (Lukas: 22:19)~ + Tuhan Yesus +

Adorasi Ekaristi bersama Paus Benediktus XVI di Basilika St. Petrus
"Jika Anda benar-benar merenungkan siapa diri anda, siapa Allah itu, dan seberapa banyak rasa ungkapan terima kasih anda kepadaNya, anda harus menghadiri Misa kudus. Misa kudus akan menjadi sumber dan pusat hidup spiritualitas hidup Anda." ~ James Stenson

Ini adalah ungkapan perasaan yang terkesan sudah membumi di masyarakat umum, terutama di kalangan banyak orang muda, tetapi di antara banyak orang dewasa juga. Uskup Agung Fulton J.Sheen, ketika memberikan sebuah retret bagi kalangan remaja, sekali waktu ia pernah menjelaskan makna yang dalam dari Misa kudus. Dia berkata, "Jika anda tidak mendapatkan sesuatupun dari Misa kudus, itu karena Anda tidak mempunyai hati yang merindukannya. "Misa itu bukanlah sebuah bentuk entertaiment, katanya. Ini adalah kesempatan besar bagi kita, untuk menyembah Allah yang menciptakan kita dan menyelamatkan kita. Di kesempatan ini pula, kita bisa meluangkan waktu untuk memuji Allah dan berterima kasih kepada-Nya, atas segala sesuatu yang telah Ia perbuat bagi kita.

Jika kita memiliki pemahaman yang benar Misa, Uskup Sheen mengatakan, itu akan menjadi lebih bermakna bagi kita. Kami akan ingin pergi ke Misa Kami akan memahami mengapa Misa adalah karunia Allah yang berharga kepada kami, dan kami tidak akan berpikir untuk menolak hadiah itu. Berikut adalah delapan alasan untuk menghadiri Misa kudus:

1. Perintah Allah
Perintah Ketiga dari Sepuluh Perintah, yang Allah berikan kepada Musa "Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" (Keluaran 20:8).

2. Perintah Kristus
Mengapa kita harus menguduskan hari Sabat dengan menghadiri Misa? Misa dilambangkan sebagai Perjamuan Terakhir, sesaat sebelum Yesus disalibkan. Perjamuan Terakhir adalah Misa yang pertama dalam sejarah.

Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya... Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. (Lukas 22:14,19).

Ketika kita merayakan Misa kudus, kita mengenang Perjamuan Terakhir, seperti yang diamanatkan Yesus bagi kita untuk dilakukan. Dalam melakukan hal ini, kita mengenang dan melihat kembali kasih Allah yang begitu besar terhadap kita di kayu Salib, mengampuni dosa-dosa kita sehingga apabila kita mengikuti apa yang diperintahkanNya, kita akan bersama Ia kelak dalam Kerajaan Surga.

3. Perintah Gereja
Gereja mengajarkan bahwa kita harus menaati perintah Yesus ("Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku") dengan menghadiri Misa Minggu (atau Misa Vigil malam sebelumnya). Katekismus Gereja Katolik (1994, hlm 493-94) menjelaskan bahwa dengan menghadiri Misa pada hari Minggu dan pada Hari Raya adalah sebuah kewajiban yang utama dari lima Perintah Gereja. Perintah Gereja juga mengharuskan kita, sekurang-kurangnya menyambut Komuni setidaknya sekali setahun selama masa Paskah, mengaku dosa sebagai persiapan untuk Komuni, dan mengamati hari-hari yang ditentukan sebagai hari puasa dan pantang. Perintah ini menguraikan tanggung jawab yang minimal sebagai seorang Katolik. Apabila kita gagal untuk memenuhi kelima Perintah ini, akibat dari kesalahan kita sendiri, Gereja mengajarkan, bahwa ini adalah dosa yang serius.

4. Otoritas Yesus didalam Gereja
Mengapa kita harus mematuhi ajaran-ajaran Gereja? Darimana Gereja mendapatkan Otoritas tersebut? Dari Yesus. Dalam Matius 16:18-19, Yesus memilih Petrus sebagai Pemimpin Gereja-Nya - Paus pertama. Dia memberikan kepada Petrus dan Gereja "Kunci Kerajaan Surga": Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Otoritas Gereja dalam iman dan moral adalah mutlak karena otoritas Kristus adalah mutlak.

5. Apa yang kita lakukan dalam Misa?
Misa kudus pertama-tama adalah segala pengorbanan, pengorbanan yang sempurna, yang diberikan oleh Yesus. Melalui imam, kita mempersembahkan Tubuh dan Darah Yesus, seperti Yesus yang mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa di kayu Salib. Dalam cara yang unbloody, kita mengenang dan menghadirkan kembali, wafat dan kebangkitan Kristus. Melalui peringatan ini, kita mempunyai kesempatan besar untuk memuji Allah, menangisi dosa-dosa kita, dan menghaturkan segala pujian syukur terima kasih kepada Allah Bapa.

Disamping itu Misa kudus juga adalah sebuah santapan. Pada saat Konsekrasi, roti dan anggur, melalui daya kuat kuasa Roh Kudus, menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Ini bukanlah simbol belaka, tetapi Tubuh dan Darah Kristus yang nyata dalam rupa roti dan anggur. Ketika kita menyambut Komuni Kudus, kita menyambut Kristus sendiri kedalam hati kita. Dia adalah santapan yang manis bagi jiwa kita. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya,  kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.� (Yohanes 6:53-56)

Apa manfaat dari Komuni Kudus? Ini memperkuat persatuan kita dengan Yesus, Dia tinggal dalam diri kita dengan cara yang amat khusus. Ini membersihkan kita dari dosa-dosa ringan. (Dosa berat membutuhkan pengampunan dari Sakramen Tobat.) Ini memberi kita sebuah kekuatan sekaligus karunia untuk membenci dosa dikemudian hari. Dengan menyambut Komuni kudus pula, kita dipersatukan untuk mempererat persatuan cinta kasih antara Allah dengan sesama kita.
Misa Latin Tradisional
6. Mengapa kita harus menyembah Allah bersama dengan orang lain?
Tuhan Allah menciptakan kita sebagai makhluk sosial. Dia ingin kita datang bersama-sama sehati sejiwa untuk menyembah Dia. Yesus berkata, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada ditengah-tengah mereka" (Matius 18:20).

7. Apa akibatnya bagi orang lain jika kita berhenti datang kedalam Misa kudus?
James Stenson menunjukkan:

"Nenek moyang kita menanggung beban penganiayaan, bahkan ancaman kematian, untuk dapat ambil bagian dalam Misa. Apabila anda memiliki anak suatu hari nanti, mereka akan membutuhkan rahmat dan kekuatan yang berasal dari Misa kudus. Dan jika Anda gagal untuk mewartakannya karena ketidakpedulian Anda sendiri, anda telah melakukan sebuah tindakan ketidakadilan yang parah kepada mereka dan kepada Allah. Anda memiliki kemampuan untuk memadamkan satu generasi Iman yang telah menghidupi keluarga Anda selama beberapa generasi. Ini adalah sebuah tanggung jawab yang besar. Dan anda harus mempertanggungjawabkan semua itu kepada Allah, kelak suatu hari nanti."


8. Manfaat Misa
Jika kita memberikan Allah sebuah kesempatan, Dia akan membantu kita untuk mengalami sebuah saat yang luar biasa dari Misa dan Ekaristi.

James Stenson menulis: "Bersabarlah untuk membawa sikap doa dan syukur kedalam Misa, dan anda akan menuai kekayaan rohani yang besar: penghiburan, pengharapan, kedamaian, kebahagiaan yang mendalam, dan kekuatan rohani untuk menghadapi tantangan kehidupan."

Ibu Teresa pernah menulis: "Yesus adalah Allahku, Yesus adalah pendamping hidupku, Yesus adalah hidupku, Yesus adalah segalanya bagiku. Dan karena saya memiliki Yesus, saya tidak pernah takut.� Ibu Teresa menghadiri Misa setiap hari. Jika kita mencintai Misa kudus seperti yang dia lakukan, kita akan hidup didalam Yesus dan Ia didalam hidup kita, dan kita tidak akan pernah takut.

Diterjemahkan oleh Katolisitas Indonesia dari situs Catholiceducation.org

Friday, June 14, 2013

Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan

Sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan �Doa Angelus� atau �Doa Malaikat Tuhan� Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya �Malaikat�. Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.

Doa Angelus mungkin adalah suatu cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat menghafalkan doanya.

Doa Angelus sudah dimulai sejak tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.

Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.

Di Italia, Doa Kemuliaan ditambahkan sesudah setiap Salam Maria untuk menghormati Tritunggal Mahakudus dalam hubungannya dengan Maria.

Paus Yohanes XXIII dalam catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu dengan bumi.

Paus Paulus VI dalam ensiklik �Marialis Cultus� menulis, �Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.� Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.

Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.

Dalam Doa Angelus, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?

Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.

Beginilah doanya:

DOA RATU SURGA
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.
Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.
Salam Maria ....
Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.
Salam Maria ....
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
Amin.

DOA RATU SURGA (dalam Masa Paskah)
Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,
sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,
telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!
Doakanlah kami pada Allah, alleluya!
Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,
sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!

Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

sumber :
1. Kartu Doa Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya;
2. News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com; disesuaikan dengan buku Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya�

Wednesday, June 12, 2013

DOA ANGELUS dan Sejarahnya

DOA ANGELUS

Maria diberi kabar oleh Malaikat TUHAN
bahwa Ia akan mengandung dari Roh Kudus
Salam Maria ...
Aku ini hamba TUHAN
terjadilah padaku menurut perkataanMU.
Salam Maria ...
Sabda sudah menjadi daging
dan tinggal diantara kita
Salam Maria ...
Doakanlah kami, ya Santa Bunda ALLAH
supaya kami dapat menikmati janji KRISTUS.

Marilah berdoa
Ya ALLAH, karena kabar Malaikat kami mengetahui
bahwa YESUS KRISTUS PutraMU menjadi manusia.
Curahkanlah rahmatMU ke dalam hati kami,
supaya karena sengsara dan salibNYA,
kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia.
Sebab DIAlah TUHAN dan Pengantara kami (Amin)


SEJARAH DOA ANGELUS
Kita mengenal tradisi doa Angelus yang kita doakan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 sore. Doa ini mempunyai 2 rumusan yakni rumusan untuk dipakai pada masa Paskah dan rumusan untuk masa di luar Paskah.
Di Indonesia doa ini mulanya penggunaannya masih terbatas pada kalangan kaum religius dan rohaniawan-rohaniwati.
Akhir-akhir ini, doa Angelus sudah semakin sering didoakan oleh umat awam.

Arti:
"Angelus" berarti "Malaikat".

Mengapa dinamakan Doa Angelus?
Dinamakan Angelus karena kata ini merupakan kata pertama dari "Maria diberi kabar oleh Malaikat"
Yang dalam bahasa latinnya adalah "Angelus domini nuntiavit Mariae"

Sejarah Doa Angelus
Doa Angelus sore hari dimulai pada abad ke-13 di Eropa.
Oleh karena itu doa Angelus sore hari ini yang pertama kali digunakan.
Selanjutnya pada pertengahan abad ke-14 barulah doa Angelus pagi hari digunakan di seluruh Eropa.
Doa Angelus pagi dan sore hari didoakan oleh para rahid sebagai bagian dari doa pagi dan doa malam di biara-biara.
Diawali dengan doa Angelus kemudian dilanjutkan doa-doa harian para rahib biara.
Kemudian pada antara abad 14-15, barulah doa Angelus pada siang hari muncul dan mulai didoakan.

Tujuan Doa Angelus:

Doa Angelus jam 6 pagi
Menghormati kebangkitan Kristus.
Yesus yang telah bangkit dan bersama Kristus kita memulai dari dengan semangat kebangkitan.

Doa Angelus jam 12 siang
Menghormati sengsara Kristus.
Di tengah pekerjaan kita yang berat, kita senantiasa ingat Kristus yang telah berkorban bagi kita.

Doa Angelus jam 6 sore
Menghormati Inkarnasi Allah menjadi manusia.
Pada saat kita beranjak untuk beristirahat, ingatlah bahwa Allah selalu tinggal beserta kita.

Semoga ini bermanfaat bagi kita sekalian....

Sumber :
http://www.gsn-soeki.com/wouw/a000643.php

Sunday, June 9, 2013

Katekese Liturgi Minggu Keempat Bulan Mei Dengan Topik PENUTUPAN EKARISTI

Umum:
Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, bulan Mei adalah Bulan Liturgi Nasional (disingkat BULINAS). Tahun 2013 ini, selama bulan Mei, setiap kali misa mingguan, 10-15 menit sebelumnya, akan diadakan katekese liturgi, khususnya tentang Tata Perayaan Ekaristi, sehingga seluruh umat dapat mengikuti perayaan Ekaristi dengan sadar, aktif dan berpartisipasi sesuai dengan fungsi dan peranannya.

Bulan Mei terdiri dari 4 minggu. Ada 4 topik yang akan dibahas, yakni: Pembukaan, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Penutupan.

Khusus:
Pada minggu keempat ini, topik katekese tentang PENUTUPAN EKARISTI akan membahas Doa Komuni sebagai doa penutupan sampai Berkat dan Perutusan.

1. Sesudah menyambut Komuni Kudus, yakni Tubuh Kristus dalam rupa roti, kita disarankan tetap berada dalam suasana doa dan tetap menjaga keheningan. Sementara itu Imam/diakon dibantu oleh putra Altar membersihkan/merapikan meja Altar. Kemudian bisa dilakukan Berkat Anak, tetap dengan suasana hening, kontemplati dan berdoa. Bisa juga dinyanyikan nyanyian Madah Syukur. Kemudian Imam bisa mengajak Umat melambungkan Madah Syukur, atau langsung mendoakan Doa Komuni/Penutup yang dijawab umat dengan �Amin�.

2. Ketika pengumuman dibacakan oleh petugas, Umat mendengarkannya dengan khidmat sambil DUDUK. Setelah itu, Imam menyimpulkan thema perayaan, dan mengucapkan terimakasih kepada semua petugas dan umat yang telah berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi. Bisa juga Imam mengajak umat berdoa bersama seuai intensi gereja (misalnya Doa Tahun Iman). Kemudian Imam mengajak umat untuk BERDIRI menerima berkat perutusan dari Allah.

3. Umat menerima berkat sambil BERDIRI, dan menjawab tugas perutusan dari Imam �Marilah pergi, kita diutus!�, yang dijawab umat secara aklamasi dan mantab �Amin�. Rombongan Imam menghormati Altar terlebih dulu sebelum meninggalkannya. Kemudian paduan suara dan Umat mengiringi rombongan Imam masuk ke dalam Sakristi.

4. Sesudah umat berdoa pribadi, Umat bisa langsung melaksanakan tugas perutusannya dengan menyapa umat yang lain, dengan tetap menjaga suasana HENING di dalam gereja. Umat bisa meninggalkan gedung gereja tanpa harus mengambil air suci lagi, karena kita sudah disucikan dengan komuni dan berkat Tuhan. Umat bisa langsung bercengkerama dengan sesama umat yang lain, dan tidak perlu tergesa-gesa pulang. Kesempatan ini bisa dipergunakan untuk sharing pengalaman dan tukar pikiran mengenai tugas perutusan kita masing-masing. Dalam suasana persaudaraan ini, akan tercipta gereja sebagai paguyuban umat beriman, persekutuan orang yang beriman pada Yesus Kristus junjungan kita.

5. Di luar/ di depan gereja suasana boleh menjadi ramai, namun di dalam gereja tetap dijaga suasana HENING, untuk memberi kesempatan kepada umat yang ingin berdoa pribadi atau berdevosi secara individu maupun berkelompok. Tissue, kertas dan sampah sebaiknya tidak ditinggalkan di dalam gereja, melainkan dibawa keluar dan dibuang pada tempatnya.

6. Dengan mengikuti perayaan Ekaristi, kita memperoleh nasehat dan pengarahan tentang cara hidup sesuai Injil, dan memperoleh kekuatan dan semangat untuk hidup dalam persatuan dengan Roh Kristus sendiri. Betapa mulianya makna Ekaristi bagi hidup kita sebagai pengikut Kristus, maka benarlah bila dikatakan bahwa �Liturgi adalah puncak dan sumber kehidupan Gereja� (SC.10). Marilah kita mengikuti perayaan Ekaristi dengan sadar, aktif dan berpartisipasi seutuhnya sesuai peran kita masing-masing.

7. Para petugas tidak lupa membereskan perlengkapannya masing-masing, termasuk penghitung kolekte dengan teliti, demi kepentingan perkembangan gereja. Sesudah sharing dengan sesama umat dan merencanakan kegiatan kebersamaan selanjutnya, barulah umat bisa meninggalkan gereja dengan tenang, melanjutkan kegembiraan di hari Tuhan.

Sumber :
Bahan Katekese Liturgi di Paroki St. Herkulanus Depok.

Thursday, June 6, 2013

Katolisisme Tidak Sama Dengan Latinisme


�Kita harus berjuang untuk memastikan bahwa Latinisme dan Katolisisme tidak lagi bersifat sinonim, bahwa Kekatolikan harus terbuka kepada setiap kebudayaan, setiap semangat, dan setiap bentuk organisasi yang selaras dengan kesatuan iman dan cinta kasih. Pada saat yang sama, dengan teladan kita sendiri, kita harus mendesak Gereja Ortodoks untuk mengakui bahwa persatuan [�] dengan Tahta Petrus dapat dicapai tanpa membuat mereka meninggalkan Ortodoksi- 

Yang Terberkati Maximos IV
Patriarkh Antiokhia, Alexandria dan Yerusalem untuk Gereja Katolik Melkite

Beberapa bulan ini saya telah membaca buku �Gereja Melkite Dalam Konsili Vatikan II� yang berisi berbagai pidato, intervensi, dan catatan Patriarkh Maximos sejak masa persiapan Konsili sampai pada penutupannya. Dalam masa-masa itu Maximos menunjukkan visinya yang tegas bahwa Katolisisme harus universal, Gereja Katolik tidak identik dengan Gereja Latin.


Memang benar bahwa dari 1,1 milyar umat Katolik, hampir seluruhnya adalah anggota Gereja Latin, dan Pengganti St. Petrus menggembalakan sebuah Keuskupan Ritus Latin dan pada umumnya ia menggunakan ritus Latin untuk merayakan Liturgi Suci yang dipimpinnya. Tetapi ini sama sekali tidak berarti bahwa Ritus Latin adalah Ritus utama Gereja, hal itu juga tidak berarti bahwa Gereja Latin adalah �Gereja utama� dalam Gereja Katolik. Sebaliknya, yang benar ialah Gereja Latin adalah satu dari 22 Gereja sui-iuris (otonom) yang membentuk Gereja Katolik dengan Uskup Roma sebagai kepala persekutuan.


Sejak berakhirnya Konsili Fireze (Florence) telah terjadi ketidakadilan dalam Gereja Katolik yang dimulai dengan penempatan para Kardinal Romawi secara lebih terhormat daripada para Patriarkh dalam Konsili-konsili dan dalam upacara-upacara resmi Gereja Katolik (pada Konsili Firence sendiri para Patriarkh masih diberi kehormatan lebih tinggi, namun sesudahnya barulah kekacauan itu dimulai).


Kekacauan ini kemudian merambat dari atas ke bawah dan berakhir pada Latinisasi besar-besaran terhadap Gereja-gereja Timur yang bersekutu dengan Roma. Seringkali Latinisasi ini terjadi karena sebagian Uskup dan Imam yang menjadi misionaris di daerah-daerah Timur secara salah menganggap bahwa Katolisisme identik dengan Latinisme dan mencurigai apa saja yang berbau Timur.


Kita bersyukur bahwa Roh Kudus tidak tinggal diam, perlahan-lahan para Paus bertindak menghentikan Latinisasi. Saat yang paling menentukan adalah Paus Leo XIII dengan ensiklik Orientalium Dignitas yang menjadi awal titik balik yang mencapai puncaknya pada Konsili Vatikan II yang memberi mandat kepada Gereja-gereja Timur untuk kembali kepada tradisinya yang asli dan memeliharanya.


Semua Paus pasca-Vatikan II menunjukkan penghormatan dan pengakuan terhadap tradisi-tradisi Timur; Paulus VI mengizinkan untuk tidak menggunakan �filiouqe� (dan Putera) pada Pengakuan Iman Nicaea-Konstantinopel yang dinyanyikan di Gereja-gereja Timur, Yohanes Paulus II menulis ensiklik Orientale Lumen yang mengakui kekayaan warisan rohani Gereja-gereja Timur dimana sebagai orang Polandia ia cukup dekat dengan Gereja-gereja Katolik Ritus Byzantine yang ada di negaranya.


Kembali ke Konsili Vatikan II, pada masa Konsili itu para Patriarkh Timur masih juga ditempatkan dalam urutan kehormatan sesudah para Kardinal Romawi. Patriarkh Maximos menentang urutan ini dan meminta agar tatanan kehormatan yang tradisional dan kuno dikembalikan. Sejumlah Uskup Latin menentangnya dan mengatakan bahwa Gereja Katolik Timur adalah �buatan� Paus dan karenanya para Patriarkhnya tidak layak diperlakukan seperti yang diatur dalam Konsili-konsili kuno. Patriarkh Maximos menjawab mereka (dengan perkataan yang merupakan perkataan favorit saya):


�5. Akhirnya, keberatan yang diajukan adalah saat yang wajar untuk mengakui keutamaan para Patriarkh Timur sebagaimana mereka miliki sebelum skisma adalah saat para Patriarkh �sejati� yaitu para Patriarkh Ortodoks menyetujui untuk membicarakan persatuan. Tetapi para Patriarkh Timur yang sekarang hadir di Konsili ini adalah buatan baru dari Tahta Suci, dan karenanya memberikan tingkatan dan kuasa itu tidaklah tepat.


- Konsep ini, yang menyangkal bahwa para Patriarkh Katolik Timur adalah pengganti yang legitim dari para pendahulu mereka di tahta masing-masing, adalah senjata baru para �latinis� yang digunakan untuk menentang para Katolik dari Ritus-ritus Timur. Malang bagi mereka, karena walaupun konsep ini mungkin akan diterima oleh para Ortodoks yang terpisah dari Roma, namun tidak dapat diterima oleh orang Katolik dan secara mutlak bertentangan dengan pemikiran para Paus sendiri.


Karena kami tidak dapat menyajikan begitu banyak teks-teks kepausan yang mendukung pandangan kami, kami hanya membatasi dengan mengajukan teks-teks yang berkaitan dengan Kepatriarkhan Antiokhia kami sendiri, yang saat dijabat oleh Cyril VI Tanas menyatakan persatuan dengan Roma tahun 1724. Saat utusan Paus menahtakannya pada tanggal 25 April 1730, utusan Paus mengakui dia sebagai �Patriarkh Antiokhia yang legitim.� (Masi, Vol 46. col, 189) Sementara itu Paus Benediktus XIV, dalam pidatonya pada konsistori 3 februari 1744, mengakui Cyril VI sebagai satu-satunya pejabat Tahta Ortodoks yang sejati di Antiokhia, dan mengatakan tentang Patriarkh tandingganya Sylvester �ia telah merampas tahta patriarchal� dan megatakan kepada para Melkite bahwa didalam mereka �sisa-sia terhormat dari Gereja Antiokhia, yang sebelumnya terkubur, telah bangkit kembali kepada kehidupan� (Ibid., col. 340)


Dalam surat tanggal 29 Februari 1744, yang ditujukan juga kepada Patriarkh Cyril, Benediktus XIV mengungkapkan dirinya dengan cara ini: �Sementara kami mengakui bahwa Gerea Antiokhia Yunani yang terhormat, telah terpisah dari tahta Roma untuk waktu yang lama karena sksma yang mengerikan dan dikendalikan oleh para Patriakh yang terjangkit wabah skisma, sekarang akhirnya telah diserahkan kepadamu hai saudara, untuk kau jaga sebagai gembalanya yang sah.� (Ibid. col. 341) Dan Paus melanjutkan dengan menyatakan bahwa ia sungguh bergembira karena ia kini dapat sekali lagi memasukkan nama Patriarkh Antiokhia ke dalam diptychs Gereja Roma. Dari semua ini, jelaslah bahwa, bagi para Paus, Kepatriarkan Katolik Melkite Yunani adalah kelanjutan yang sah dari suksesi Tahta Antiokhia. Karenanya hak dan keistimewaan yang sama adalah hak bagi para Patriarkhnya sebagaimana para pendahulu kuno mereka.

Keberatan lain dapat diajukan, dan akan mudah untuk menjawabnya. Jantung utama dari permasalahan ini adalah: haruskah Gereja Katolik pada masa kita secara murni dan sederhana mengakui perkembangan yang hanya terjadi dalam lingkungan Latin Barat yang memunculkan Kekardinalan, atau harusnya sekali lagi diadakan penyelarasan berbagai institusi modern Barat dengan institusi yang lebih kuno di Timur? Dengan kata lain, apakah Katolisisme adalah perluasan Latinisme yang bersifat menaklukkan? Ataukah Katolisime adalah institusi ilahi, supra-regional, supra-nasional dimana tradisi Timur dan Barat memiliki hak yang pada dasarnya sama? Masalah tingkatan para Patriarkh Timur bukanlah masalah keutamaan dan kemuliaan kosong. Tetapi, menunjukkan suatu pengembalian kepada konsep eklesiologi yang lebih otentik dan apostolik. 


Paus Pius XII dengan Patriarkh Antiokia, Maximos IV
Dalam sesi-sesi Konsili selanjutnya urutan kehormatan para Patriarkh dipulihkan dan terjadi perkembangan yang positif. Namun, sesudah Vatikan II terjadilah suatu perkembangan yang sangat negatif yaitu diangkatnya para Patriarkh Timur menjadi Kardinal. Pengangkatan ini pada umumnya disambut dengan ketidakpuasan dan kekecewaan di kalangan Timur, walaupun jalan tengah dapat diambil yaitu para Kardinal Patriakh tidak menerima gelar berupa dekanat, Paroki, atau Keuskupan di sekitar Roma.

Secara tradisional para Kardinal adalah pembantu Paus sebagai Patriarkh Gereja Latin. Dewan Kardinal terdiri terutama dari 6 orang Uskup yang menangani keuskupan-keuskupan pinggiran kota Roma yang pada awal abad pertengahan memiliki banyak penduduk dan para Uskupnya memiliki peranan penting namun pada masa ini enam keuskupan itu hanya menjadi daerah pinggiran yang sepi dan secara nyata tidak memiliki peran apa-apa. Selebihnya para Kardinal terdiri dari para Pastor di Paroki-paroki besar di kota Roma, dan para Diakon yang memimpin diskateri-diskateri (komisi-komisi) Keuskupan. 


Sementara saya tidak keberatan seorang Patriarkh Timur mengikuti konklaf (sementara beberapa orang Katolik Timur merasa aneh jika Patriarkh mereka harus terlibat dalam pemilihan Patriarkh Gereja Roma) dan bahkan merasa sangat perlu para Patriarkh Timur mengikuti konklaf, sangatlah tidak tepat jika mereka diangkat menjadi Kardinal Romawi. Tampaknya jauh lebih tepat dan lebih baik jika aturan konklaf (pemilihan Paus) diubah menjadi konklaf diikuti oleh para Kardinal Romawi dan semua kepala Gereja-gereja sui iuris dalam Gereja Katolik. Dibalik persoalan Kardinal ini, masalah sebenarnya adalah sama seperti yang diungkapkan Patriarkh Maximos yaitu eklesiologi yang terlalu berorientasi kepada Gereja Latin.


Pidato Maximos IV dan pengangkatan para Patriarkh sebagai Kardinal menunjukkan bahwa kesetaraan antara Gereja Latin dan Gereja-gereja Timur sebagai sesama Gereja otonom dalam persekutuan Gereja Katolik belum dicapai sepenuhnya.


Ditulis ulang dari tulisan Frater Daniel Pane.CSE dengan beberapa penambahan.

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)