Latest News

Showing posts with label Penyaliban Yesus. Show all posts
Showing posts with label Penyaliban Yesus. Show all posts

Tuesday, July 16, 2019

KESAKSIAN JIM CAVIEZEL (Pemeran Yesus dalam "The Passion of the Christ") Silakan Berbagi.


KESAKSIAN JIM CAVIEZEL (Pemeran Yesus dalam "The Passion of the Christ")

“Jim Caviezel adalah aktor Hollywood” yang memerankan “Tuhan Yesus” dalam Film “The Passion Of the Christ”.Berikut refleksi atas perannya di film itu.

Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.

Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan kepada sutradara Mel Gibson .
“Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan.?”

Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan..

Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya..

Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan. Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu..

Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga..
Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu.

Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya.
Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu.
Saya bekata pada Mel,
"Saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja.
Mari kita teruskan film ini."

Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya..

Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus..
Saya gemetar menghadapi adegan itu..
Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan.. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm..

Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan.

Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin..

Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena "hypothermia" (penyakit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.

Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia.

Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa..

Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya..

Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan..

Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang (setan tidak senang dengan adanya pembuatan film seperti ini).

Dan sayapun tidak sadarkan diri.
Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar.!” (dalam kondisi seperti ini mustahil bagi manusia untuk bisa selamat dari hamtaman petir yang berkekuatan berjuta-juta volt kekuatan listrik, tapi perlindungan Tuhan terjadi disini).

“Apa yang telah terjadi.?” Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.

Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya,
“Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat.? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan.?"
Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan.

Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.
Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. "Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata.. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri."

Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya.

Itu sungguh luar biasa._ Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. _Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan..

Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.

Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. _Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda..

“TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA🙏

(Bisa dibagikan ke teman yg lain..)

Sunday, May 5, 2019

Proses PENYIKSAAN, PENYALIBAN dan KEMATIAN YESUS yang sangat mengerikan dalam Pandangan MEDIS


Proses PENYIKSAAN, PENYALIBAN dan KEMATIAN YESUS yang sangat mengerikan dalam Pandangan MEDIS.

1.Ini adalah kematian yang paling menyakitkan yang pernah diciptakan manusia, yang mana kita mendapatkan istilah excruciating (“siksaan yang luar biasa”).

2.Penyaliban model ini hanya disiapkan khususnya untuk penjahat laki-laki yang paling berbahaya di zaman itu.

3.Yesus ditelanjangi dan pakaian-Nya dibagi-bagi oleh para penjaga Romawi. Ini adalah penggenapan Mazmur 22:18, “mereka membagi-bagi jubahku di antara mereka, dan membuang undi untuk pakaianku.”

4.Penyaliban Yesus memberi “jaminan” akan kematian yang mengerikan, lambat, dan menyakitkan. Setelah dipaku di kayu Salib, Yesus sekarang mendapatkan posisi anatomi yang mustahil untuk dipertahankan.

5.Lutut Yesus ditekuk sekitar 45 derajat, dan Dia dipaksa menanggung berat badan-Nya dengan otot-otot paha-Nya, yang bukan merupakan posisi anatomi yang mungkin untuk dipertahankan selama lebih dari beberapa menit tanpa mengalami kram parah pada otot-otot paha dan betis.

6.Berat badan Yesus ditanggung di kaki-Nya, dengan paku yang dipasakkan menembus kaki-kaki-Nya. Sementara kekuatan otot-otot paha dan betis Yesus melemah karena kelelahan, berat tubuh-Nya harus dipindahkan ke pergelangan tangan-Nya, lengan-Nya, dan bahu-Nya.

7.Dalam beberapa menit setelah dipakukan di kayu Salib, bahu-bahu Yesus dislokasi (terlepas). Beberapa menit kemudian siku-siku dan pergelangan tangan Yesus dislokasi.

8.Akibat dislokasi ekstremitas (anggota tubuh) bagian atas ini adalah bahwa lengan-Nya 23 cm lebih panjang dari ukuran normalnya, seperti yang ditunjukkan pada Kain Kafan Yesus.

9.Hal ini menggenapi nubuat dalam Mazmur 22:14, “Seperti air Aku tercurah, dan segala tulang-Ku terlepas (Ibrani: parad; terlepas, terpisah) dari sendinya; hati-Ku (Ibrani: lev; jantung) menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dada-Ku.”

10.Setelah kedua pergelangan tangan Yesus, siku dan bahu-Nya dislokasi, berat tubuh-Nya pada tungkai atas-Nya menyebabkan gaya-gaya tarikan pada otot-otot Pectoralis Mayor dari rongga dada-Nya.

11.Gaya-gaya tarikan ini menyebabkan tulang rusuk-Nya tertarik ke atas dan ke arah luar, dalam kondisi yang paling tidak wajar. Rongga dada-Nya secara permanen berada dalam posisi inspirasi (tarikan) pernafasan maksimal. Untuk mengeluarkan nafas, Yesus secara fisiologis harus memaksa tubuh-Nya.

12.Untuk mengeluarkan nafas, Yesus harus mendorong paku di kaki-Nya untuk mengangkat tubuh-Nya, supaya memungkinkan tulang rusuk-Nya bergerak ke bawah dan ke dalam untuk mengeluarkan udara dari paru-paru-Nya.

13.Paru-paru-Nya berada pada posisi istirahat dari inspirasi (tarikan nafas) maksimal secara konstan. Penyaliban merupakan suatu bencana medis.

14.Masalahnya adalah bahwa Yesus tidak bisa dengan mudah menekan pada paku di kaki-Nya karena otot-otot kaki-Nya, yang ditekuk pada posisi 45 derajat, sangat kelelahan, dalam kondisi kram parah, dan dalam posisi anatomis yang sangat tidak wajar.

15.Tidak seperti semua film-film Hollywood tentang Penyaliban dimana sang aktor diam tak bergerak, korban Penyaliban sesungguhnya akan bergerak sangat aktif. Korban yang disalibkan itu secara fisiologis dipaksa untuk bergerak ke atas dan ke bawah pada tiang Salib, dengan jarak sekitar 30 cm, hanya supaya bisa bernafas.

16.Proses respirasi (pernafasan) menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, dicampur dengan teror mutlak asphyxia (sesak nafas).

17.Sementara enam jam Penyaliban berlalu, Yesus semakin dan semakin tidak mampu menopang berat badan-Nya di kaki-Nya, sementara otot-otot paha dan betis-Nya menjadi semakin kelelahan. Ada peningkatan dislokasi (terlepasnya) kedua pergelangan tangan-Nya, siku-Nya dan bahu-Nya, dan elevasi lebih lanjut dari rongga dada-Nya, membuat nafas-Nya semakin lama semakin sulit. Dalam beberapa menit setelah Penyaliban, Yesus menjadi sangat dyspnoeic (nafas pendek).

18.Gerakan Yesus ke atas dan ke bawah pada tiang Salib untuk bernafas menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada kedua pergelangan tangan-Nya, kaki-Nya, dan siku-Nya dan bahu-Nya yang dislokasi (terlepas).

19.Gerakan-Nya menjadi semakin berkurang dan berkurang sementara Yesus menjadi semakin kelelahan dan kesakitan, tapi teror kematian mendadak karena asphyxia (sesak nafas) memaksa-Nya untuk melanjutkan usaha-Nya untuk terus bernafas.

20.Otot-otot ekstremitas bawah Yesus menimbulkan kram yang sangat menyiksa karena usaha menekan pada kaki-Nya, untuk menaikkan tubuh-Nya, supaya Ia bisa menghembuskan nafas, dalam posisi anatomis mereka yang sangat tidak wajar.

21.Rasa sakit dari kedua saraf tengah-Nya yang hancur di pergelangan tangan-Nya meledak pada setiap gerakan.

22.Yesus berlumuran darah dan keringat.

23.Darah ini adalah akibat pencambukan (didera) yang hampir membunuh-Nya, dan keringat ini adalah akibat upaya paksa dengan kekerasan untuk mengeluarkan udara dari paru-paru-Nya. Sepanjang semua peristiwa ini, Yesus benar-benar dalam keadaan telanjang, dan para pemimpin Yahudi, orang banyak, dan pencuri di kedua sisi-Nya mencemooh, mencaci-maki dan mentertawakan Dia. Selain itu, ibu Yesus sendiri sedang menyaksikan-Nya.

24.Secara fisiologis, tubuh Yesus menjalani serangkaian peristiwa-peristiwa bencana dan terminal.

25.Karena Yesus tidak bisa mempertahankan ventilasi yang memadai pada paru-paru Nya, Dia sekarang memasuki kondisi Hipoventilasi (ventilasi tidak memadai).

26.Tingkat oksigen dalam darah-Nya mulai turun, dan Ia mulai mengalami Hipoksia (oksigen darah rendah). Selain itu, karena gerakan pernafasan-Nya terbatasi, tingkat karbon dioksida (CO2) darah-Nya mulai meningkat, kondisi yang dikenal sebagai Hiperkapnia.

27.Meningkatnya kadar CO2 ini menstimulasi jantung-Nya berdetak lebih cepat untuk meningkatkan suplai oksigen, dan menyingkirkan CO2.

28.Pusat pernafasan di otak Yesus mengirim pesan mendesak kepada paru-paru-Nya untuk bernafas lebih cepat, dan Yesus mulai tersengal-sengal.

29.Refleks fisiologis Yesus menuntut Dia mengambil nafas lebih dalam, dan Dia tanpa sadar bergerak naik turun pada tiang Salib jauh lebih cepat, meskipun rasa sakit yang luar biasa. Gerakan menyiksa ini secara spontan terjadi beberapa kali per menit, untuk menyenangkan orang banyak yang mencemooh-Nya, para prajurit Romawi, dan Sanhedrin.

30.Namun, karena Yesus dipakukan ke tiang Salib dan kelelahan-Nya yang semakin meningkat, Dia tidak mampu memberikan lebih banyak oksigen kepada tubuh-Nya yang sangat kekurangan oksigen.

31.Akibat terjadinya Hipoksia (terlalu sedikit oksigen) dan Hiperkapnia(terlalu banyak CO2) secara bersama-sama ini menyebabkan jantung-Nya berdetak semakin cepat dan lebih cepat, dan Yesus masuk pada tahap Takikardia (denyut jantung sangat cepat secara berlebihan).

32.Jantung Yesus berdetak semakin cepat dan lebih cepat, dan denyut jantung-Nya mungkin sekitar 220 denyut/menit, jumlah maksimum yang masih bisa ditahan.

33.Yesus belum minum apa-apa selama 15 jam, sejak petang hari pukul 18:00 malam sebelumnya. Yeshua telah mengalami hukuman cambuk, yang hampir membunuh-Nya.

34.Dia mencucurkan darah dari seluruh tubuh-Nya setelah pencambukan, mahkota duri, paku-paku di pergelangan tangan dan kaki-Nya, dan laserasi (tercabik-cabik) menyusul pemukulan-pemukulan dan jatuh-Nya. Ini menggenapi nubuat Yesaya 52:14 “Ketika banyak orang tertegun atasmu, keburukan rupa-Nya lebih daripada manusia mana pun, dan keburukan bentuk-Nya lebih daripada anak manusia.”

35.Yesus sudah sangat dehidrasi, dan tekanan darah-Nya turun drastis secara mengkhawatirkan.

36.Tekanan darah-Nya mungkin sekitar 80/50.

37.Dia mengalami Shock Tingkat Pertama, dengan Hipovolemia (volume darah rendah), Takikardia (detak jantung sangat cepat secara berlebihan), Takipnoea (tingkat pernafasan sangat cepat secara berlebihan), dan Hiperhidrosis (keringat berlebihan).

38.Kira-kira tengah hari, jantung Yesus mungkin mulai gagal.

39.Paru-paru Yesus mungkin mulai terisi dengan cairan (Pulmonary Oedema).

40.Ini hanya memperburuk kondisi pernafasan-Nya, yang sudah sangat terancam.

41.Yesus mengalami Gagal Jantung dan Gagal Nafas.

42.Yesus berkata, “Aku haus” karena tubuh-Nya sudah amat sangat kekurangan cairan. Mazmur 22:16 Kekuatanku mengering bagaikan tembikar, dan lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan Engkau meletakkan aku dalam debu kematian;

43.Tubuh Yesus berada dalam kondisi amat sangat membutuhkan infus intravena darah dan plasma untuk menyelamatkan hidup-Nya.

44.Yesus mulai tidak bisa bernafas dengan cukup dan perlahan-lahan tercekik sampai mati.

45.Pada tahap ini, Yesus mungkin mengalami Hemoperikardium.

46.Plasma dan darah berkumpul di ruang di sekitar jantung-Nya, yang disebut Perikardium.

47.Cairan di sekitar jantung-Nya ini menyebabkan Cardiac Tamponade(cairan di sekitar jantung-Nya, yang menghambat jantung Yesus berdenyut dengan baik).

48.Karena tuntutan fisiologis yang semakin meningkat pada jantung Yesus, dan kondisi Hemoperikardium yang semakin parah, Yesus mungkin mengalami Cardiac Rupture (Pecah Jantung). Jantung-Nya benar-benar meledak. Ini mungkin penyebab kematian-Nya. Menggenapi nubuat Mazmur 22:14, “Hati-Ku (Ibrani: leb; jantung) menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dada-Ku.”

49.Untuk memperlambat proses kematian, para prajurit Romawi biasanya menempatkan kursi kayu kecil di tiang Salib, yang akan memungkinkan Yesus mendapatkan “hak istimewa” menopang berat badan-Nya pada tulang sakrum-Nya (tulang dasar panggul).

50.Dampak dari tindakan ini adalah bahwa hal tersebut bisa memakan waktu hingga sembilan hari untuk mati di kayu salib.

51.Ketika orang-orang Romawi ingin mempercepat kematian, mereka akan mematahkan kaki-kaki korban, menyebabkan korban tercekik dan mati lemas dalam hitungan menit. Ini disebut Crucifragrum.

52.Pada pukul tiga sore Yesus berkata, “Tetelestai,” yang berarti, “Sudah selesai.” Pada saat itu, Ia menyerahkan Roh-Nya, dan Dia mati.

53.Ketika prajurit datang kepada Yesus untuk mematahkan kaki-Nya, Dia sudah mati. Tidak ada tulang tubuh-Nya dipatahkan, yang merupakan penggenapan nubuat Mazmur 34:21 ” Dialah yang menjaga semua tulang-Nya, tidak satu pun dari padanya dipatahkan.”

54.Yesus mati sesudah enam jam penyiksaan yang paling menyakitkan dan paling mengerikan yang pernah diciptakan manusia.

(Sumber: *Penyelidikan Dr. C. Truman Davis, yang dipublikasikan di New Wine Magazine. *Halaman Kitab Henokh).

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)