Latest News

Showing posts with label Kompendium Katolik. Show all posts
Showing posts with label Kompendium Katolik. Show all posts

Wednesday, May 8, 2013

Kenaikan Kristus Ke Surga

Kenaikan Tuhan ke Surga adalah sebuah bagian essensial nyata dari penyelamatan umat manusia itu sendiri oleh Kristus. Dalam perayaan Kenaikan Tuhan, kita diajak untuk melihat kodrat Allah yang menjelma menjadi manusia, yang terpenuhi didalam Pribadi Kristus secara lebih sempurna lagi. Bahwa dengan kenaikanNya yang mulia, Yesus memenuhi kurban penebusanNya.


Disisi lain yang begitu menarik untuk diperhatikan adalahKenaikan Kristus juga merupakan suatu manifestasiberbeda, dimana Ia masuk ke dalam kemuliaan Surgawi duduk di sebelah kanan Bapa, hidup selama-lamanya untuk �menjadi pengantara kita kepada Allah�. Dimana dengan kenaikanNya ke Surga �Ia menyediakan tempat bagi kita, agar dimana Kristus berada kita pun berada� Kis 14:2-3.


Didalam KKGK 132 dikisahkan secara jelas bahwa �Sesudah empat puluh hari sejak Dia menampakkan diri kepada para Rasul dalam kondisi manusia biasa, yang menutupi kemuliaanNya sebagai Yang Bangkit, Kristus naik ke Surga dan duduk disebelah kanan Bapa. Dialah Tuhan yang memerintah dengan kemanusiaanNya dalam kemualiaan abadi Putra Allah dan tiada hentinya menjadi pengantara bagi kita pada Bapa. Dia mengutus RohNya kepada kita dan member kita harapan untuk pada suatu hari mencapai tempat yang sudah disiapkan bagi kita."

Konsili Vatikan II juga mengatakan: �Karya penebusan umat manusia dan pemuliaan Allah yang sempurna itu telah diawali dengan karya agung Allah di tengah umat Perjanjian Lama. Karya itu diselesaikan oleh Kristus Tuhan, terutama dengan misteri Paska: sengsaraNya yang suci, kebangkitanNya dari alam maut dan kenaikanNya dalam kemuliaan. Dengan misteri itu Kristus �menghancurkan maut kita dengan wafatNya, dan membangun kembali hidup kita dengan kebangkitanNya�.�

Apabila kita telaah didalam Injil Kenaikan Yesus berlangsung sangat sederhana. Tidak ada yang terkesan dramatis dalam hal ini. Namun apabila kita melihat kembali dengan kacamata batin dan Iman kita, kenaikan Yesus mempunyai arti tersendiri yaitu kepercayaan kita kepada Kristus yang wafat, bangkit dan naik ke Surga.

Didalam Markus 16: 19, Luk 24: 50-53 dan Kis. 1: 9-14 sendiri peristiwa kenaikan dihubungkan sebagai penampakan terakhir Kristus yang telah bangkit. Hal ini menandai akhir dari masa kebersamaan Yesus dengan murid-muridNya. Dengan totalitas bahwa para Rasul tidak bisa lagi menjamah Yesus, mendengarkan SabdaNya, makan bersama Dia.

Namun Kenaikan Kristus diartikan para Rasul bukanlah sebagai tanda perpisahan. Santo Agustinus pernah berkata "Ia tidak meninggalkan Surga, ketika Ia turun dari Surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita ketika Ia naik lagi ke Surga." Karena itu mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita. Setelah tiba di sana, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Kis 1:13. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa wanita serta Maria, Ibu Yesus dan dengan saudara-saudara Yesus. Sehati sesuara menantikan kedatangan Roh Kudus. Dengan Peristiwa ini, Iman dari para Rasul sungguh diteguhkan. Agar sebelum para Rasul mewartakan kabar sukacita keselamatan ke seluruh dunia, Mereka harus diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49).

Dengan kenaikan Kristus pula, era kehidupan Iman yang baru telah dimulai yaitu era Gereja, era persekutuan umat Allah. Dalam era kini, kita umat beriman hidup dalam pengharapan akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Dengan peristiwa ini kita diajak untuk menjadi saksi Allah, untuk mewartakan Injil dan kasih Allah kepada setiap orang yang membutuhkannya. Sabda Allah pada hari Kenaikan Kristus ini mau menunjukkan kepada kita, bahwa Sabda Allah tidak akan menjadi apa-apa apabila tidak dilakukan dengan perbuatan nyata. 

Kita, umat beriman adalah saksi nyata dari wafat, bangkit dan kenaikan Kristus. Maka kita telah diberikan karunia oleh Kristus untuk memberitakan berita pengampunan dan pertobatan yang harus disampaikan kepada setiap orang. Dan tugas untuk mewartakan kabar sukacita ini tidak hanya diberikan kepada kaum Klerus namun diberikan kepada siapapun yang telah dibaptis dan mau percaya sepenuhnya kepada janji Tuhan.
"Ketika Engkau naik didalam kemuliaan, ya Kristus Tuhan kami dan telah menyukakan hati para murid-Mu dengan janji dari Sang Roh Kudus dan mereka diteguhkan dengan berkat bahwa Engkaulah Sang Putera Allah dan Penebus dunia."~ Troparion Katolik Timur kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Surga
Dominus illuminatio mea! 

Sunday, December 23, 2012

Gambar Dalam KKGK- Penyembahan Para Majus

"BANGSA-BANGSA BUKAN-YAHUDI" karya FABRIANO (1423), penyembahan orang-orang Majus, Galeri Uffizi, Florence 
Karya agung yang sangat indah, yakni Penyembahan Orang-orang Majus (Mat 2:1-12) ini menggambarkan pernyataan Yesus kepada seluruh bangsa. Inkarnasi adalah anugerah bukan saja untuk iman Maria, Yosef, perempuan-perempuan, para gembala, orang-orang sederhana dari Bangsa Israel, melainkan juga bagi iman orang-orang asing ini yang datang dari Timur untuk menyembah Mesias yang baru lahir dan mempersembahkan persembahan-persembahan mereka.

Matius 2:11 "Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur."

Orang-orang Majus merupakan buah bungaran bagsa-bagsa yang dipanggil kepada iman, yang mendekati Yesus bukan dengan tangan hampa, melainkan dengan kekayaan-kekayaan dari tanah dan budaya mereka.

Injil Yesus adalah adalah kata-kata yang menyelamatkan bagi umat manusia seluruhnya. Kata Santo Leo Agung, �Semua bangsa yang diwakili oleh tiga orang majus, menyembah Pencipta alam semesta, dan Allah kiranya dikenal bukan hanya di Yudea, melainkan diseluruh bumi, karena di mana pun kiranya besar nama-Nya (bdk. Mzm 75:2)� (Khotbah 3 untuk Epifani).

Bagian pertama Ikhtisar ini menggambarkan pertemuan antara Allah dan manusia dan jawaban iman yang Gereja, atas nama semua manusia, berikan terhada anuger inkarnasi Putra Allah yang menebus dan terhadap pernyataan ilahinya.

Blog Katolisitas Indonesia mengucapkan selamat hari raya Natal 2012 dan menyongsong tahun baru 2013, jadikanlah momen Natal ini sebagai waktu kita berkumpul bersama orang yang kita cintai dan mengucap syukur atas rahmat Allah pada tahun ini dan memohon penyertaanNya pada tahun 2013 nanti dan semoga kita semakin meresapi cinta kasih Allah bagi kita semua hingga Ia rela turun kedunia.

"Juruselamat kita yang tercinta telah lahir hari ini: mari kita bersukacita. Karena tidak tempat yang layak untuk kesedihan ketika kita merayakan hari kelahiran Sang Kehidupan yang menghancurkan ketakutan akan kematian dan membawakan kita sukacita keabadian terjanji." - Paus Santo Leo Agung

Disadur dari Kompendium Katekismus Gereja Katolik halaman 12-14 terbitan Dioma

Thursday, July 19, 2012

Gambar dalam KKGK - Ikon Kisah Penciptaan

Bible de Souvigny, Miniatura sui giorni della creazione, Moulins, Bibliotheque
Municipale.
Gambar-gambar kecil ini menggambarkan siklus lengkap enam hari karya penciptaan hingga pencobaan nenek moyang kita yang pertama (bdk Kej 1-3).

"Betapa banyak perbuatan-Mu ya TUHAN,
Sekaliannya Kau jadikan dengan kebijaksanaan,
bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya,
di situ bergerak tidak terbilang banyaknya
binatang-binatang yang kecil dan besar.
Di situ, kapal-kapal berlayar
dan Lewiathan yang telah Kau bentuk
untuk bermain dengannya.
Semuanya menantikan Engkau
supaya diberi makanan pada waktunya.
Apabila Engkau memberikannya, mereka mengambilnya;
apabila Engkau membuka tangan-Mu,
Mereka dikenyangkan oleh kebaikan.
Pujilah Allah, hai jiwaku!� (Mzm 104:24-28,35)

Dalam vigili Paskah, Gereja memuji Tuhan karena karya-Nya yang lebih besar lagi karya penebusan umat manusia dan alam semesta. 

�Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah menciptakan segala sesuatu
dengan begitu indah dan teratur.
Kini, bantulah kami untuk memahami
betapa jauh lebih indahnya penciptaan baru
dalam penebusan umat-Mu,
pada saat kepenuhan waktu,
melalui kurban Paskah kami, Yesus Kristus.�

Saturday, July 14, 2012

Katekese "Kejatuhan" Kompendium Katekismus Gereja Katolik

Kejatuhan

73. Bagaimana Kita memahami realitas dosa?
Dosa ada dalam sejarah manusia. Realitas dosa dapat dipahami secara penuh hanya dalam terang Wahyu Ilahi dan terutama dalam terang Kristus penyelamat semuanya. Kristus membuat kasih karunia berlimpah-limpah dimana dosa bertambah banyak.

74.Apakah Kejatuhan Malaikat itu?
Ungkapan ini menunjukka bahwa Setan dan Iblis-iblis yang lain, yang dibicarakan oleh Kitab Suci dan Tradisi Gereja. Mereka mengubah menjadi jahat karena pilihan bebas mereka dan tetap menolak Allah dan Kerajaan-Nya sehinggal memunculkan Neraka. Mereka membujuk manusia untuk bersektu dengan mereka memberontak melawan Allah. Namun, Allah menyatakan dalam Kristus Kemenangan-Nya yang pasti terhadap kejahatan.


75. Apa dosa pertama manusia?
Ketika dicobai oleh iblis, manusia membiarkan kepercayaan kepada Penciptanya padam dalam hatinya. Dengan tidak menaati Dia, mereka ingin menjadi �seperti Allah� tanpa Allah dengan tidak menurut Allah (Kej 3:5). Demikian Adam dan Hawa langsung kehilangan rahmat asalai kekudusan dan keadilan bagi mereka sendiri dan bagi semua keturunan mereka.

76. Apa dosa asal itu?
Dosa asal dimana semua manusia dilahirkan adalah keadaan tiadanya kekudusan dan keadilan asali. Dosa asal adalah dosa yang �membelenggu� kita,bukan sesuatu yang kita �lakukan�; adalah suatu keadaan kelahiran dan bukan suatu tindakan pribadi. Karena kesatuan asali seluruh umat manusia, dosa asal ini diturunkan kepada keturunan Adam melalui kodrat manusia, �bukan dengan peniruan melainkan melalui pembiakan�. Pewarisan ini tetap suatu misteri yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya.

77. Manakah akibat lain dari dosa asal?
Sebagai akibat dari dosa asal, kodrat manusia,tanpa rusak secara total, terluka dalam kekuatan alaminya, takluk kepada kebodohan,penderitaan,kekuasaan maut dan kecenderungan terhadap dosa. Kecenderungan nu disebut �Konkupiscenza�.


78. Apa yang Allah perbuat setelah dosa pertama?
Sesudah dosa yang pertama, dunia dibanjiri oleh dosa, tetapi Allah tidak meninggalkan manusia dalam kuasa maut. Sebaiknya Allah memakluman dengan cara misterius �dalam �Protoevangelium� bahwa kejahatan akan dikalahkan dan manusia akan diangkat dari kejatuhan. Pernyataan ini merupakan pewartaan pertama tentang Mesias penebus. Oleh karena itu, kejatuhan ini pada masa yang akan datang disebut dosa yang membahagiakan, karena�memunculkan Penebus Yang Agung� (Liturgi Vigili Paskah).

Dominus Illuminatio Mea 

Katekese Doa Bapa Kami Di KKGK

578.  Dari mana asal doa Bapa Kami?

Yesus mengajarkan Kepada kita doa Kristiani yang tak tergantikan ini, Bapa Kami, pada hari ketika salah seorang dari para murid-Nya melihat Dia berdoa bertanya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa" (Luk 11:1). Tradisi liturgi Gereja selalu memakai teks doa Bapa Kamu dari Santo Matius (Mat 6:9-13).

"RINGKASAN SELURUH INJIL"

579.  Apa peranan Bapa Kami dalam Kitab Suci?
Doa Bapa Kami merupakan "ringkasan dari seluruh Injil" (Tertullianus), "doa yang sempurna" (Santo Thomas Aquinas). Doa yang ditempatkan tengah-tengah Khotbah di Bukit (Mat 5-7) ini menyajikan inti esensial Injil dalam bentuk doa.

580.  Mengapa doa ini disebut "Doa Tuhan"?
Doa Bapa Kami disebut "Oratio Dominica", yaitu Doa Tuhan, karena doa ini telah diajarkan kepada kita oleh Tuhan Yesus sendiri.

581.  Di mana tempat doa Bapa Kami ini dalam doa Gereja?
Doa Bapa Kami ini merupakan doa Gereja yang utama. Doa ini "diberikan" dalam Sakramen Pembaptisan untuk menunjukkan kelahiran baru anak-anak Allah ke dalam hidup ilahi. Ekaristi mengungkapkan Makna penuhnya,karena Permohonan-permohonannya yang didasarkan pada misteri penyelamatan yang sudah dilaksanakan, akan dikabulkan secara penuh pada kedatangan Tuhan. Doa Bapa Kami merupakan bagian Integral liturgi Ibadat Harian.

"BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA"

582.Mengapa kita �berani mendekatkan diri dengan kepercayaan penuh� kepada Bapa?
Karena Yesus, Penebus kita, menghantar kita ke hadapan Bapa dan Roh-Nya menjadikan kita anak-anak Bapa-Nya. Jadi,kita dapat mengucapkan doa Bapa Kami  dengan kepercayaan yang sederhana seperti seorang anak yang percaya kepada Bapa-Nya, dengan penuh keyakinan yang gembira, dan keberanian yang  rendah hati, dengan kepastian dicintai dan didengarkan.

583. Bagaimana mungkin menyebut Allah sebagai �Bapa�?
Kita dapat menyapa Allah sebagai �Bapa� karena Putra Allah yang menjadi manusia sudah mewahyukan-Nya kepada kita dan karena Roh-Nya memperkenalkan-Nya kepada kita. Sapaan �Bapa� menyebabkan kita masuk ke dalam misteri-Nya dengan kekaguman yang selalu baru dan membangkitkan diri kita kerinduan untuk bertingkah laku sebagai anak. Karena itu, dengan Doa Tuhan ini Kita sada bahwa kita ini anak-anak Bapa dalam Putra.

584. Mengapa kita mengatakan Bapa �Kami�?
Kata �kami� mengungkapkan hubungan yang sepenuhnya baru dengan Allah. Jika kita berdoa kepada Bapa, kita menyembah dan memuliakan Dia bersama Putra dan Roh Kudus. Dalam Kristus kita adalah �umat-Nya� dan Dia Allah �kita� sekarang dan selama-lamanya. Sesungguhnya, kita mengatakan Bapa �kami� karena Gereja Kristus adalah Persekutuan sejumlah Besar Saudara dan saudari yang �sehati dan sejiwa�(Kis 4:32).

585.Dengan semangat persekutuan dan perutusan yang bagaimana kita berdoa kepada Allah sebagai Bapa �kita�?
Karena mendoakan Doa Bapa �kami� merupakan kebaikan umum orang-orang yang dibaptis, maka merka merasakan seruan yang mendesak untuk berpatisipasi dalam doa Yesus untuk kesatuan murid-murid-Nya. Mendoakan doa �Bapa Kami� berarti berdoa dengan semua orang dan Bagi seluruh umat manusia, agar mereka mengenal Allah yang satu-satu-Nya benar, serta dipersatukan kembali dalam satu kesatuan.

586. Apa artinya �Yang ada di surga�?
Ungkapan biblis ini tidak menunjukkan suatu tempat, melainkan suatu cara berada: Allah melampaui dan mengatasi segala sesuatu. Ungkapan ini menunjuk pada keagungan, kekudusan, dan juga kehadiran-Nya di dalam hati orang-orang benar. Surga, atau rumah Bapa, itu tanah air kita yang sejati kemana kita sedang menuju ke sana dalam pengharapan ketika kita berada di dunia ini. �Tersembunyi ber sama dengan Kristus di dalam Allah� (Kol 3:3).

TUJUH PERMOHONAN

587. Bagaimana Doa Tuhan disusun?
Doa Tuhan terdiri dari tujuh permohonan kepada Allah Bapa. Tiga yang pertama lebih teologal,membawa kita kepada Allah,untuk Kemuliaan-Nya:Itulah ciri khas cinta yakni pertama-tama mereka yang dicintai. ketiga Permohonanyang pertama ini menyarankan apa yang seharusnya secara khusus kita mohon kepada-Nya: pengudusan nama-Nya, kedatangan Kerajaan-Nya, dam terlaksana kehendak-Nya. Keempat permohonan yang terakhir mempersembahkan kepada Bapa yang maharahim, kemalangan dan harapan kita. Yang dimohon dari-Nya ialah: memberi rezeki, mengampuni kita,serta menopang kita dalam pencobaan, dan membebaskan kita dari yang jahat.

588. Apa arti �Dimuliakanlah Nama-Mu atau dikuduskanlah nama-Mu�?
Memuliakan (menguduskan) Nama Allah terutama merupakan sebuah pujian yang mengakui Allah sebagai Yang Kudus. Sesunguhnya, Allah Telah mewahyukan Nama-Nya yang kudus kepada Musa dan ingin agar umat-Nya dikuduskan bagi-Nya sebagai bangsa yang kudus,Tempat Dia  tinggal.

589. Bagaimana Nama Allah diKuduskan dalam diri kita dan di dunia?
Menguduskan Nama Allah yang memanggil kita kepada �kekudusan� (1Tes 4:7) berarti mengingikan bahwa  pengudusan  Pembaptisan menjiwai seluruh hidup kita. Arti yang lain ialah, meminta  lewat hidup dan doa kita agar Nama Allah dikenal dan dipuji oleh setiap orang.

590. Apa yang dimohon Gereja ketika berdoa �Datanglah Kerajaan-Mu�?
Gereja memohon dengan sangat kedatangan yang terakhir Kerajaan Allah melalui kembalinya Kristus dalam kemuliaan-Nya. Tetapi, Gereja juga berdoa agar Kerajaan Allah berkembang sejak sekarang melalui pengudusan manusia dalam Roh dan berkat komitmen mereka pada pelayanan keadilan dan perdamaian sesuai dengan Sabda Bahagia. Permohonan ini merupakan seruan Roh dan Mempelai: �Datanglah, Tuhan Yesus� (Why 22:20).

591. Mengapa memohon �Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga�?
Kehendak Bapa ialah agar �semua orang diselamatkan� (1Tim 2:4). Karena itu, Yesus datang: untuk melaksanakan dengan sempurna kehendak Bapa yang menyelamatkan. Kita berdoa kepada Allah Bapa kita untuk menyatukan kehendak kita dengan kehendak Putra-Nya seturut teladan Maria yang Tersuci dan para kudus. Kita memohon agar rencana-Nya yang penuh cinta terlaksana secara penuh di dunia ini sebagaimana sudah terlaksana di dalam surga. Melalui doa inilah kita dapat mengenal �yang berkenan kepada Allah� (Rom 12:2) dan mempunyai �ketekunan� untuk melaksanakannya (Ibr 10:36).

592. Apa arti permohonan �Berilah kami rezeki pada hari ini�?
Dengan memohon kepada Allah dengan kepercayaan seorang anak untuk makanan sehari-hari yang perlu untuk semua orang demi keberadaanya, Kita mengakui betapa baiknya Allah, Bapa Kita melampaui semua kebaikan. Kita juga memohon rahmat untuk mengetahui bagaimana bertindak supayaa keadilan dan kesediaan untuk berbagi membuat kelimpahan seseorang mencukupkan kebutuhan orang lain.

593. Apa arti khas Kristiani permohonan ini?
Karena �manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah� (Mat 4:4), permohonan ini juga secara sama berhubungan dengan soal lapar akan Sabda Allah dan Tubuh Kristus yang diterima dalam Ekaristi, sebagaimana juga lapar akan Roh Kudus. Kita memohon dengan kepercayaan penuh untuk hari ini � pada kekinian Allah � dan ini diberikan kepada kita terutama dalam Ekaristi yang mengantisipasi perjamuan Kerajaan yang akan datang.

594. Mengapa kita berkata �Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami�?
Dengan memohon kepada Allah Bapa untuk mengampuni kita, kita mengakui di hadapan-Nya bahwa kita adalah pendosa. Namun pada saat yang sama, kita pun mengakui kebelas kasihan-Nya karena dalam Putra-Nya dan melalui Sakaramen-Sakramen �kita menerima penebusan, yaitu peng-ampunan dosa� (Kol 1:14). Meskipun demikian, permohonan kita akan dijawab hanya jika kita terlebih dahulu mengampuni.

595. Bagaimana pengampunan itu mungkin?
Belas kasihan masuk kedalam hati kita hanya jika kita sendiri tahu mengampuni, hingga mengampuni musuh-musuh kita. Walaupun tampaknya tidak mungkin bagi kita memenuhi tuntutan itu, hati yang dipersembahkan kepada Roh Kudus dapat, seperti Kristus, mencintai bahkan sampai ke titik batas cinta, mengubah luka menjadi belas kasihan dan penghinaan menjadi doa syafaat. Pengampunan berpartisipasi dalam belas kasihan ilahi dan merupakan puncak doa Kristiani.

596. Apa arti �Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan�?
Kita memohon kepada Allah Bapa agar tidak meninggalkan kita sendirian dan berada dalam kuasa godaan. Kita memohon  agar Roh Kudus membantu kita untuk membedakan, di satu pihak, pencobaan yang membuat kita berkembang dalam kebaikan dangodaan yang menggiring kita kepada dosa dan kematian. Dipihak lain, membedakan antara digoda dan menyetujui godaan. Permohonan ini menyatukan kita dengan Yesus yang mengalahkan godaan dengan doa-Nya. Permohonan Ini menuntut kewaspadaan dan ketekunan sampai akhir.

597.Mengapa kita menutup dengan permohonan �Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat�?
�Kejahatan� menunjuk pada pribadi Setan yang menentang Allah dan �yang menyesatkan seluruh dunia� (Why 12:9). Kemenangan atas iblis sudah terjadi dalam Kristus. Tetapi, kita terus berdoa agar keluarga umat manusia dibebaskan dari Setan dan pekerjaan-pekerjaannya. Kita juga memohon rahmat kedamaian yang berharga dan rahmat untuk menantikan dengan tekun  kedatangan Kristus yang akan membebaskan kita secara definitif dari Si Jahat.

598. Apa arti �Amin�?
�Pada akhir doa, kamu berseru �Amin� dan dengan kata ini yang berarti: �semoga demikian�, kamu mengesahkan semua yang tertera dalam doa ini, yang diajarkan Allah�
(Santo Cyrillus dari Yerusalem)

Friday, July 13, 2012

Gambar dalam KKGK - 7 Sakramen Gereja


7 Sakramen Gereja katolik:
-Pembaptisan
-penguatan
-Ekaristi
-Tobat
-Pengurapan orang sakit
-Tahbisan
-Perkawinan

Sakramen Gereja merupakan buah kurban penebusan Yesus di Salib. Tiga lukisan disamping menggambarkan sebuah Gereja tempat ke tujuh sakramen tersebut di rayakan. Di tengah, tampak menonjol sebuah Salib yang ditinggikan. Di kaki salib ada Maria yang berduka, ditopang oleh Yohanes dan perempuan saleh. Di belakang seorang Imam yang mengurbankan Ekaristi, mengangkat Hosti Kudus setelah konsekrasi, untuk menunjukkan bahwa kurban salib di aktualisasikan kembali dalam perayaan ekaristi dalam roti dan anggur.

Pada gambar sebelah kiri ditunjukkan salah satu sisi kapel, dilukiskan sakramen pembaptisan, penguatan yang di berikan oleh Uskup, dan tobat. Sedangkan yang disebelah kanan, dilukiskan sakramen Tahbisan yang diberikan kepada calon Imam, Sakramen Perkawinan dan Sakramen Pengurapan orang sakit.

Gambar dalam KKGK - Tata Keselamatan Sakramental

Chapel of the "Mother of the Redeemer", Mosaic on the Wall of the Incarnation, Vatican City.

Kurban salib merupakan sumber tata keselamatan Sakramental Gereja. Dalam lukisan ini, Maria simbol Gereja, mengumpulkan dalam tangan kirinya darah dan air yang mengalir dari luka lambung Kristus yang merupakan simbol Sakramen-Sakramen Gereja.


"Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Dia sudah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang prajurit menikam lambung-Nya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air" (Yoh 19:33-34).

Santo Agustinus memberikan komentar berikut :


Kristus Tuhan kita, yang dalam penderitaan-Nya memberikan kepada kita apa yang Dia ambil dari kita ketika Dia dilahirkan, dan yang dalam kekekalan telah menjadi yang paling agung di antara para imam, memberikan perintah agar kurban yang kamu lihat ini, yaitu tubuh dan darah, dipersembahkan. Sungguh, tubuh-Nya yang ditikam dengan tombak, mengalirkan air dan darah, dengan itu Dia mengampuni dosa-dosa kita. Dengan mengingat rahmat ini dan melaksanakan keselamatan padamu (yang kemudian Allah bekerja dalam dirimu), mendekatlah dan ambillah bagian dari altar ini dengan takut dan gemetar. Lihatlah dalam Roti ini, Tubuh yang tergantung di salib, dan dalam Cawan ini, Darah yang mengalir dari lambung- Nya. Bahkan, kurban-kurban kuno Umat Allah telah lebih dulu menggambarkan kurban unik ini dalam berbagai cara. Kristus sekaligus domba karena ketulusan dan kemurnian jiwa Nya dan kambing karena dalam daging yang sama dengan daging yang berdosa. Berbagai macam kurban lain yang ada dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada kurban ini yang diungkapkan dalam Perjanjian Baru.

Jadi, ambil dan makanlah tubuh Kristus karena sekarang kamu menjadi anggota Kristus di dalam tubuh-Nya. Ambil dan minumlah darah Kristus. Agar tidak terpisah, makanlah apa yang mempersatukan kamu. Agar tidak menganggap rendah dirimu, minumlah apa yang menjadi harga pribadimu. Sebagaimana makanan ini diubah menjadi dirimu jika kamu memakan dan meminumnya, demikian pula kamu diubah menjadi tubuh Kristus jika kamu hidup dalam ketaatan dan bakti kepada-Nya. Ketika penderitaan-Nya sudah dekat, Dia merayakan Perjamuan Paskah bersama murid-murid-Nya. Diambilnya roti, diberkati- Nya sambil berkata: Inilah Tubuh-Ku yang akan diserahkan bagimu. Demikian pula sesudah memberkati, Dia memberikan piala sambil berkata: Inilah darah perjanjian baru yang akan ditumpahkan bagi semua demi pengampunan dosa. Ini sudah kamu baca dan dengar di dalam Injil, tetapi kamu tidak tahu bahwa Ekaristi ini adalah sungguh-sungguh Sang Putra.Sekarang, dengan hati yang dimurnikan dalam suara hati yang tanpa noda dan dengan tubuhmu yang dimandikan dengan air yang bersih, pandanglah Dia dan kamu akan bersinar dalam kegembiraan dan wajahmu tidak akan merah karena malu� (Khotbah, 228B).

Gambar dalam KKGK - Yesus Memberikan Komuni Kudus kepada Para Rasul

Joos van Wassenhove, Jesus Gives Communion to the Apostles, National Gallery of the Marches, Urbino.
Gambar dalam Kompendium Katekismus Gereja Katolik - Yesus Memberikan Komuni Kudus kepada Para Rasul

Dalam lukisan ini, digambarkan Yesus mendekati para Rasul-Nya dekat meja perjamuan dan memberikan Komuni kepada mereka satu persatu. Ini termasuk jenis lukisan yang memberi kejelasan akan penghormatan Gereja yang besar terhadap Ekaristi selama berabad-abad.

�Tanpa hari Tuhan, kita tidak dapat hidup,� kata seorang martir Emeritus pada permulaan abad ke-4 dalam salah satu penganiayaan terhadap orang Kristen yang paling kejam, yaitu pada zaman Kaisar Diocletianus tahun 304. Ketika dituduh ambil bagian dalam Ekaristi dengan komunitasnya, dia mengakuinya tanpa ragu-ragu: �Tanpa Ekaristi, kami tidak dapat hidup.� Dan, salah satu martir menambahkan: �Ya, saya hadir dalam pertemuan, dan saya merayakan Perjamuan Allah dengan saudara saudara saya karena saya seorang Kristen� (Kesaksian para Martir Abitene, bab 11 dan 7:16). Karena kesetiaan mereka pada Ekaristi, empat puluh sembilan martir dari Afrika Utara dihukum mati. Ekaristi Allah adalah kehidupan yang sejati bagi Saturninus dan teman-teman martir dari Abitene di Afrika prokonsuler. Mereka memilih lebih baik mati daripada tidak menyantap Makanan Ekaristi, Roti Kehidupan kekal.

Santo Thomas Aquinas mempunyai kebiasaan setiap tengah hari masuk gereja, dan meletakkan dahinya pada tabernakel dengan sikap percaya dan pasrah untuk berbicara secara pribadi dan intim dengan Tuhan Ekaristis. Teolog besar dari Abad Pertengahan ini juga terkenal karena mengarang doa-doa liturgi untuk pesta Tubuh Tuhan. Dia mengungkapkan semua devosinya yang mendalam terhadap Ekaristi.

Dalam madah ibadat Pagi (Verbum Supernum Prodiens), terdapat sintesis spiritualitas Katolik tentang Ekaristi:

�Ketika Yesus akan diserahkan oleh pengkhianat dan sekutu-sekutunya untuk dibunuh, Yesus menyerahkan Diri-Nya sebagai makanan kehidupan kepada para murid-Nya. Kepada mereka, Yesus memberikan Tubuh dan Darah, dalam dua macam rupa supaya manusia mendapatkan makanan seutuhnya dengan dua macam substansi. Dengan kelahiran-Nya,Yesus menjadi teman kita; dengan duduk bersama di meja perjamuan, Dia menjadi makanan kita, dengan kematian-Nya; Dia menjadi hadiah bagi kita�.

St.Thomas Aquinas yang menyebut Ekaristi sebagai �puncak dan kesempurnaan seluruh hidup spiritual�, tidak lain mau mengungkapkan kesadaran iman Gereja yang percaya kepada Ekaristi sebagai kehadiran Yesus secara nyata di antara kita dan sebagai makanan yang mutlak perlu untuk hidup spiritual. Ekaristi merupakan benang emas yang menghubungkan Perjamuan Malam Terakhir dengan semua zaman yang dilalui oleh Gereja sampai masa kita sekarang ini.  Kata-kata konsekrasi, �Inilah Tubuh-Ku� dan �Inilah Darah-Ku�, diucapkan di segala waktu dan tempat, bahkan di gulag-gulag, di kamp-kamp konsentrasi, dan di ribuan penjara yang ada sampai sekarang ini. Di atas landasan Ekaristi inilah Gereja mendasarkan hidup, kesatuan, dan perutusannya.

Gambar dalam KKGK - Mosaik di Basilika Santo Klemens

Mosaic in the Basilica, Mosaic in the Apse, Rome
Gambar dalam Kompendium Katekismus Gereja Katolik - Mosaic in the Apse

Mosaik kuno yang terdapat di Basilika Santo Klemens, menggambarkan kemenangan Salib,  misteri utama iman Kristen. Kita bisa memperhatikan hiasan megah rumbairumbai dari daun Akantus, dan dari sini muncul banyak sekali lingkaran yang meluas menuju segala arah dengan bunga-bunga dan buah-buahnya. Tanaman ini mendapatkan kekuatan dari salib Yesus, yang berkat kurban-Nya, manusia dan semesta alam diciptakan kembali. Yesus adalah Adam baru. Misteri penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Nya membawa kelahiran kembali umat manusia dan rekonsiliasi dengan Bapa.


Di sekeliling Kristus yang menderita, terdapat dua belas merpati putih yang melambangkan kedua belas Rasul. Di kaki salib, berdiri Maria dan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya.

�Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:  �Ibu, inilah anakmu!� Kemudian, Ia berkata kepada murid-Nya:  �Inilah ibumu!� Dan sejak saat itu, murid itu menerima Maria di dalam rumahnya� (Yoh 19:26- 27).

Di atas salib, tangan Bapa terulur, memberikan mahkota kemuliaan kepada Putra-Nya yang melalui misteri Paskah menjadi pemenang atas kematian. Di bawah tanaman itu, terdapat seekor rusa kecil yang bertempur melawan ular jahat.

Dari tanaman ini, yang menggambarkan pohon penebusan, muncullah sebuah mata air yang memancar memberikan kehidupan bagi empat anak sungai, yang melambangkan keempat Injil, tempat orang-orang beriman melepaskan dahaga mereka seperti rusa yang datang ke sumber air kehidupan. Di sini, Gereja digambarkan sebagai sebuah taman surgawi yang memperoleh kehidupannya dari Kristus, pohon kehidupan sejati.

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)