Latest News

Sunday, June 30, 2019

Apa sih Saat Teduh itu


Apa sih Saat Teduh itu?
       Saat Teduh adalah waktu yang disediakan bagi Tuhan setiap hari secara teratur untuk menikmati persekutuan yang indah dengan Tuhan, berbicara dalam doa, mendengarkan apa yang Dia katakan kepada kita melalui firmanNya (Maz. 119:147-148;  63:2)). Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar menyediakan waktu secara khusus dan fokus untuk berkomunikasi dengan Allah, melalui perenungan firman Tuhan dan doa Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar datang kepada Tuhan dan berkata secara bertanggungjawab, “Inilah aku Tuhan. Saya siap untuk mendengarkan Engkau berbicara kepada anakmu ini.”
       Kita hidup dalam dunia yang gaduh. Ke mana pun kita pergi, bahkan di rumah sekalipun, berbagai suara bising menyergap. Mulai dari suara telepon sampai televisi. Mulai pagi hingga malam hari. Di dalam batin pun muncul banyak suara sepanjang hari. Berbagai ide, penilaian, dan perasaan memenuhi hati. Itu sebabnya kita perlu berhenti sejenak untuk menenangkan diri dan mendengarkan suara Tuhan. Untuk mengevaluasi apakah derap langkah hidup kita sudah seirama dan kehendak-Nya. Inilah yang disebut saat teduh. Waktu berharga yang kita sisihkan untuk meneduhkan diri, memfokuskan hati kepada Tuhan, berdoa dan mendengarkan Firman-Nya.
       Saat teduh janganlah dipandang sebagai kewajiban, melainkan kebutuhan!. Lewat saat teduh, kerinduan jiwa kita yang terdalam untuk bergaul akrab dengan Tuhan dapat terpenuhi. Melaluinya kita pun akan memperoleh santapan rohani yang sangat kita perlukan. Tanpa saat teduh, kita akan kehilangan momen berharga untuk dsiapa dan dikuatkan Oleh-Nya. Tanpa sapaan firman-Nya tiap hari, bisa jadi kita akan miskin inspirasi Illahi ketika harus menyelesaikan aneka masalah dalam hidup.
Bagaimana Cara Saat Teduh?
1. SEDIAKAN WAKTU YANG TEPAT

     Pilihlah waktu dimana Anda bisa bersaat teduh tanpa diganggu. Jika memungkinkan, Upayakan melakukan saat teuh pada pagi hari, sehingga firman yang kita peroleh bisa mewarnai segala pemikiran dan suasana hati sepanjang hari itu.
     Aturan  yang paling umum adalah:  Waktu terbaik untuk melakukan saat teduh adalah ketika Anda berada di waktu terbaik Anda!. Berikan pada Tuhan bagian terbaik dari hari Anda – ketika Anda paling segar dan paling waspada. Jangan melayani Tuhan  dengan sisa waktu  Anda (sisa waktu). Ingat juga bahwa waktu terbaik Anda mungkin berbeda dengan orang lain.
     Walaupun bagi kebanyakan orang, pagi-pagi  hari merupakan waktu terbaik.  Itu juga merupakan lah praktek Yesus sendiri untuk bangun pagi –pagi untuk berdoa dan bertemu dengan Bapa. “ Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (markus 1:35)
     Banyak tokoh–tokoh dalam alkitab yang bangun di pagi buta untuk bertemu dengan Tuhan, antara lain:
• Abraham – Kejadian 19:27
• Ayub – Ayub 1:5
• Yakub – Kejadian 28:18
• Musa – Keluaran 34:4
• Hana dan Elkana – 1 Samuel 1:19

     Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Banyak orang bersaat teduh selama 30 Menit, tetapi Anda bisa memulainya dengan menyediakan waktu 10-15 menit. Yang penting waktu itu dimanfaatkan sepenuhnya untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Jika Anda sudah asyik bersaat teduh,waktunya dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
Kita juga perlu tahu beberapa hal yang harus diperhatikan;
A. Pada saat teduh yang pertama kali, jangan mencoba langsung 2 jam   (Don’t try for a two hour quiet time at first. )
     Karena anda akan berkecil hati, Anda harus bertumbuh dalam hubungan ini seperti yang Anda lakukan dalam yang lain. Jadi dimulai dengan tujuh menit konsisten dan membiarkannya tumbuh. Lebih baik untuk konsisten dengan waktu yang singkat daripada langsung  memenuhi selama satu jam setiap minggu.
B. Jangan melihat ke Jam (Don’t watch the clock.)
     Dengan terus memperhatikan jam  dapat merusak saat teduh lebih cepat dari hampir apa pun. Tentukan apa yang dapat Anda lakukan dalam Firman dan doa selama waktu yang telah Anda pilih, kemudian melakukannya. Kadang-kadang akan memakan waktu lebih lama dari yang telah anda rencanakan  dan kadang-kadang lebih sedikit . Tapi jangan terus melihat jam Anda.
C. Jangan mengutamakan kuantitas tetapi utamakan kualitas (Don’t emphasize quantity, emphasize quality. )
     Tidak ada yang sangat spiritual dengan menghabiskan waktu 2 jam, tetapi lebih penting mengutamakan  apa yang anda lakukan selama saat teduh, baik 15 menit atau 2 jam atau waktu diantaranya.  Milikilah hubungan  yang berkualitas dengan Tuhan.
2. SADARILAH KEHADIRAN TUHAN
Berdiam dirilah sejenak di hadapan Tuhan. Tenangkan hati Anda dari segala pikiran yang mengembara ke mana-mana. Fokuskan perhatian kepada Tuhan dan sadarilah kehadiranNya. pastikan bahwa anda benar-benar hadir di hadapan Tuhan. Proses pengarahan hati ini penting kita lakukan sebelum berdoa dan membaca Firman, tanpa pengarahan hati, saat teduh bisa menjadi ritual belaka. Rutinitas yang dilakukan tanpa sikap hati yang rindu mencari Tuhan. Menyadari hadirat Tuhan, Anda bisa juga dengan memuji dan menyembah Tuhan dengan nyanyian atau penyembahan Anda. Rasakan kehadiran Tuhan pada diri Anda.
3. MOHON PERTOLONGAN ROH KUDUS
     Setelah hati terarah pada Tuhan, barulah kita berdoa. Bersyukurlah untuk kebaikan Tuhan yang sudah Anda terima. Lalu mintalah Roh Kudus menerangi bagian Alkitab yang akan dibaca, agar melaluinya Anda bisa memahami apa yang Tuhan ingin katakan kepada Anda.
4. BACA DAN RENUNGKANLAH FIRMAN TUHAN
     Hal ini sangat penting - terutama bagi kita yang baru memulai membangun saat teduh dengan Tuhan. Mintalah seorang pendeta atau teman untuk membantu Anda memilih ayat bacaan yang baik. Atau bisa juga membeli buku-buku kumpulan renungan yang banyak tersedia di toko. Jangan hanya sekedar membuka Alkitab dan secara acak membaca ayat-ayat tertentu saja. Sekali lagi, mintalah seorang pendeta atau teman untuk membantu Anda memilih dan merencanakan bahan bacaan jika Anda tidak yakin. Seimbangkan antara membaca Perjanjian Lama dan Baru. Perjanjian Lama kaya akan sejarah dan pengetahuan dan Perjanjian Baru menyajikan kisah Kristus dan kelahiran gereja. Keduanya sangat berharga dan membaca satu akan membantu Anda memahami yang lain.
     Bacalah bahan bacaan Alkitab hari itu. Jangan sekedar membaca cepat, tetapi bacalah dengan perlahan sampai Anda mengerti artinya. Jika ada bagian yang masih sulit di mengerti, Anda dapat membacanya seklai lagi dengan memakai terjemahan Alkitab yang berbeda (misalnya, memakai Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari atau Alkitab berhasa Inggris). Temukanlah pesan apa yang muncull dalam benak Anda ketika membacanya. Untuk itu, coba amati bagian Alkitab yang Anda baca dengan mengajukan beberapa pertanyaan penolong dibawah ini.
  • Apakah Firman Tuhan yang saya baca berisi janji Tuhan yang harus saya imani? janji apa?
  • Apakah Firman ini berisi teguran yang harus saya waspadai?
  • Apakah Firman ini berisi teladan sikap tokoh-tokoh Alkitab yang perlu saya teladani? Teladan apa yang perlu saya cermati?
  • Apakah firman ini menunjukkan prinsip atau ajaran tentang topik tertentu yang harus saya pahami? (misalnya: ajaran tetnang Ketuhanan Yesus, Akhir zaman, babtisan, dan lain-lain)
     Lalu renungkanlah: apa pesan firman hari ini bagi saya? bagaiman pesan itu bersangkut-paut dengan hidup saya? Apakah saya perlu menginggalkan kebiasaan buruk tertentu? Apakah ada perintah Tuhan yang selama ini belum saya lakukan? Apakah saya masih kurang yakin akan janji Tuhan? Setelah merenungkan semua itu, apa tanggapan saya?
     Terkadang ada bagian Alkitab yang ketika dibaca memunculkan pertanyaan yang membingungkan dan mengganjal di hati. misalnya, ketika membaca kisah perang di Perjanjian lama. Anda heran: mengapa Allah tampak begitu kejam dengan menghantam habis musuh israel? pertanyaan yang muncul itu bisa Anda catat, lalu Anda cari jawabnya pada kesempatan lain. Misalnya, dengan membaca buku, menggali Alkitab lebih lanjut, maupun menanyakannya pada Pendeta. ketika melakukan saat teduh hendaknya fokus utama Anda adalah merenungkan apa pesan atau inspirasi Firman bagi Anda. Bukan waktu studi Alkitab secara mendalam.
5. BERINTERAKSILAH SAAT ANDA MEMBACA
     Alkitab adalah sebuah buku yang hidup, ditulis oleh Allah yang hidup. Dan Roh Kudus akan membantu anda untuk memahami, memberi kebijaksanaan dan wahyu saat Anda membaca. Baca Alkitab seolah-olah itu adalah surat cinta, karena haruslah demikian supaya benar-benar kita menaruh hati sepenuhnya pada apa yang kita baca, karena Alkitab itu adalah surat cinta Tuhan kepada Anda! Berdoalah saat Anda akan memulai saat teduh. Ambil catatan, dan jangan takut untuk menandai tulisan suci dalam Alkitab itu sendiri. Berinteraksilah dengan Alkitab Anda, dan meminta Allah untuk menggunakannya untuk mengubah hati dan hidup anda !. Mungkin Anda bisa menghafal ayat-ayat yang Anda baca di hari itu juga.
#Apa sih Pentingnya Saat Teduh?
1.      Meneladani Tuhan Yesus (Mark 1:35).
   Ia menunjukkan, betapa Ia menikmati persekutuan dengan BapaNya, meskipun pada hari sebelumnya Ia sibuk sekali. Tetapi keesokan harinya Ia bangun pagi-pagi benar dan  menyediakan waktu bagi BapaNya (Mark. 1:35). Kalau Yesus yang adalah Anak Allah masih memerlukan waktu teduh bersama dengan BapaNya, apalagi kita.
2.      Allah merindukan persekutuan dengan kita anak-anakNya.
   Suatu hal yang luar biasa, bahwa pencipta langit dan bumi benar-benar menginginkan persekutuan dengan ciptaanNya.
3.      Tanpa saat teduh yang teratur, kita sulit bertumbuh dalam iman.
   Orang-orang  saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad, semuanya mempunyai waktu teduh yang teratur.  Misalnya Daud (Maz. 5:4), Daniel  (Dan 6:11), dan lain-lain.
     Sebagai seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan setiap harinya untuk bertahan hidup. Tanpa makanan, kita akan kekurangan kalori yang memberikan kita energi untuk melaksanakan aktivitas kita. Demikian juga halnya dengan saat teduh. Saat teduh adalah makanan rohani kita. Jiwa kita membutuhkannya untuk terus bertahan hidup.
Setiap hari kita diserang oleh berbagai macam masalah. Kita seringkali kehilangan keseimbangan karenanya. Kita bingung bagaimana menentukan pilihan. Pilihan mana yang benar dan mana yang salah? Apa standarnya sesuatu dapat dikatakan benar atau salah? Keseimbangan itu hanya dapat kita terima kembali melalui saat teduh bersama Allah. Sebab Allah adalah standar dari kebenaran. Dia adalah kebenaran itu sendiri.
     Membaca dan merenungkan firman Tuhan akan mengajar kita, menyatakan kepada kita apabila kita salah, akan memperbaiki kelakuan kita, dan akan terus mendidik kita dalam kebenaran (2 Tim 3:16). Membaca dan merenungkan firman Allah dalam saat teduh membuat kita dapat semakin mengenal Allah. Dengan membaca firman Tuhan, kita akan mengetahui apa yang Allah sukai, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang tidak Dia sukai. Dan itulah yang menjadi intinya. Apapun yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini, kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, dengan cara hidup yang menyenangkan hati Allah. Dengan pengetahuan inilah kita dapat menemukan keseimbangan kita kembali. Kita menjadi tahu keputusan seperti apa yang harus kita ambil ketika badai hidup menerpa hidup kita, yaitu keputusan yang menyenangkan hati Tuhan, yang sesuai dengan firman Tuhan.
#Apa sih Manfaat Saat Teduh?
1.      Untuk mendengarkan suara Tuhan lewat firmanNya.
         Manfaat kebenaran firman Tuhan
* Untuk memberikan pertumbuhan rohani (iman) dan daya tahan terhadap serangan-serangan si iblis
     a.  Firman Tuhan sebagai roti hidup (Mat. 4:4)
     b.  Firman Tuhan sebagai air susu yang murni (I Pet. 2:2)
* Untuk mengajar, menyatakan kesalahan – sebagai cermin, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran (II Tim. 3:16)
* Untuk menyegarkan jiwa dan memberi hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman (Maz. 19:8)
* Untuk menyukakan hati dan membuat mata bercahaya (Maz. 19:9). 
2.      Untuk menyatakan isi hati kepada Tuhan
* Menyatakan isi hati kepada Tuhan melalui lagu-lagu pujian
* Menyatakan isi hati kepada Tuhan melalui doa (Pujian Penyembahan, Ucapan Syukur, Pengakuan Dosa, Permohonan, permohonan kepada orang lain, permohonan kepada kita)

      Semua hal-hal ini penting, tetapi hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan adalah memulai membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan melalui saat teduh. Dan itu harus anda mulai SEKARANG - ya... hari ini juga Berdoalah.
      Kita harus menjadi pelaku firman, bukan pendengar saja. Oleh sebab itu, berdoalah juga bagi orang-orang lain yang Anda rasa perlu didoakan. (Dari Berbagai Sumber) "VF"

Monday, June 24, 2019

Tuesday, June 18, 2019

Video Kejadian Mistis Pohon Berisi Puluhan Teko di Sebuah Masjid di Afrika


Percaya Atau Tidak Percaya

Assalamualaikum.... Alkisah..Salah satu mesjid di Afrika... biasa menggunakan ceret air untuk berwudhu'... tapi herannya ceret air itu selalu hilang... dan senantiasa tetap diganti dengan yang baru... tapi tetap saja selalu hilang... Satu hari ada ulama ber'ilmu menyuruh tebang pohon besar yang ada didepan mesjid tersebut... tapi apa yg terjadi, semua ceret air yang selama ini hilang ternyata dicuri oleh Jin dan disembunyikannya didalam batang pohon tersebut...😱🤔👆
https://stand-under.blogspot.com/2019/06/video-kejadian-mistis-pohon-berisi.html

Kasih yang radikal.


Kasih  yang radikal.
RAGI  Selasa  18 Juni 2019  Hari Biasa  -  Pekan Biasa XI  : 2Kor. 8: 1-9; Mzm. 146: 2, 5-6, 7, 8-9a; Mat. 5: 43-48.

Kita diciptakan oleh kasih, karena kasih, dan untuk kasih. Kita berada dalam kasih. Kita berjuang dalam dan karena kasih. Adakah yang lebih indah dari pada kasih?  Adakah yang lebih berani dalam hidup ini selain  kasih? Kita tertarik oleh kasih dan terserap dalam kasih. ALLAH adalah KASIH  dan kita menjadi kasih di dalam ALLAH yang adalah  KASIH (bandingkan 1Yoh. 4: 16).

Dalam perikop Injil hari ini, KRISTUS  membawa kita ke dalam suatu dimensi yang lebih serius dari kasih itu, yaitu  “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”  (Mat. 5: 44). Inilah yang bisa dikatakan sebagai  “kasih radikal”, yaitu kasih yang sampai ke akar-akarnya. (Kata Latin “radix”  berarti “akar, mengakar).
Radikalitas kasih  para pengikut KRISTUS justru terjadi ketika para pengikut-NYA itu mampu mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang antipati dan membencinya dengan harapan yang baik-baik. Jadi kasih yang radikal  adalah seluruh perhatian, empati, simpati dan harapan  justru tertuju pada musuh atau orang yang sangat kita benci, kita singkiri dan kita “buang”. “Musuh”  atau “yang dianggap musuh itu”  justru harus kita kasihi sepenuhya. Sebab, mengasihi orang yang memang menaruh perhatian kepada kita atau berjasa kepada kita, adalah hal yang “lumrah”,  yang biasa. Kondisi ini tidak beda dengan orang lain, termasuk  “orang jahat”, orang munafik atau orang yang tidak mengenal ALLAH. Jadi tidak mempunyai  “nilai lebih”  atau “nilai tambah”.

YESUS  tidak hanya mengajarkan “kasih yang radikal”,  melainkan juga telah menghayatinya dengan sempurna, ketika IA  harus  menanggung sengsara, dan bahkan wafat di kayu salib! Saat itulah YESUS  membuktikan ajaran-NYA itu. IA berdoa untuk orang-orang yang yang memusuhi dan menyalibkan-NYA. Bahkan YESUS memohonkan pengampunan dosa mereka itu dari BAPA-NYA.
Tuntutan YESUS yang optimal dan maksimal itu menandakan bahwa DIA tidak puas jika para murid-NYA hanya menjadi orang “minimalis”!  Para murid dan pengikut KRISTUS  harus bisa jadi orang “maksimalis”, bahkan “sempurna”.  YESUS sendiri mendorong dan memotivasi para pengikut-NYA demikian : “Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti BAPA-mu yang di Sorga adalah sempurna” (ayat 48). Tuntutan-NYA ini jangan kita artikan secara lahiriah atau harfiah sehingga kita  “sama 100% seperti BAPA”! Bukan begitu! Jika demikian, kita bisa menjadi sombong, seperti keadaan Adam dan Hawa ketika digoda setan untuk memakan buah terlarang. Dan juga sama persis seperti BAPA  itu tidak mungkin akan terjadi!   Yang dimaksudkan YESUS  adalah satu hasrat besar dan satu keikut-sertaan yang hidup dan “bernyala-nyala” yang keluar dari kedalaman hati pada kekudusan, kemurnian, kerahiman dan cinta ALLAH BAPA kita.
Sanggupkah kita memenuhi tuntutan YESUS itu setiap saat dan setiap hari?

Kasih yang radikal dan tuntutan moral yang sangat tinggi itu diajukan YESUS, karena IA melihat kecenderungan manusia yang kebanyakan hanya mengasihi orang-orang yang sepaham, sekelompok, sesuku, sekeluarga, seiman dan seide saja. Ternyata itu bagi YESUS kurang berarti dan belum dapat diperhitungkan! Kita harus mampu mengasihi orang yang membenci, memusuhi, menfitnah dan mencelakakan kita! Untuk itu, dituntut adanya pengorbanan, pengampunan, penyangkalan diri dan  kerendahan hati!  Dan itulah “jalan salib”.  Prinsipnya adalah “biarkan diri kita semakin kecil, dan orang lain semakin besar” ! Prinsip ini pasti bertentangan dengan sikap yang menonjolkan   “egoisme” dan “harga diri” . Rasul Paulus dalam semangat yang sama menasihati jemaat di Korintus demikian : “Karena kamu telah mengenal kasih karunia TUHAN kita YESUS KRISTUS, bahwa IA,  yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun IA  kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-NYA” (2Kor. 8: 9).
Apakah kita sanggup berkorban?

Ya YESUS, ajarilah aku untuk mampu dan sanggup memenuhi tuntutan-MU yaitu agar aku mengasihi dan mendoakan musuhku. Berilah aku Rakhmat-MU agar mampu rendah hati, berani berkorban dan menyangkal diri serta memberi pengampunan. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.

Wednesday, June 5, 2019

Apa Yang Engkau Tanam Akan Engkau Tuai

Rekam jejak setiap pribadi politikus sudah terekam di memori degital raksasa dunia dan pada berbu-ribu dan berjuta-juta degital pribadi.Pada memory data tsb telah terekam setiap ucapan dan tingkah lakunya.Semuanya siap untuk ditayangkan dan disebarkan kembali keseluruh penjuru dunia.Rakyat terus diingatkan kembali oleh memori degital dunia yg selalu siap diputar kambali rekam jejak setiap pecundang politik.

Benar seperti pepatah katakan:apa yg engkau tanam akan engkau tuai.Sekecil apapun tidak adalagi yang bisa dihapus segala kecurangan,ucapan,dan perlakuan setiap orang di muka bumi ini.Pada waktunya akan diputar kembali segala dosa dan perlakuan buruk yang pernah ia lakukan.Begitu banyak sekarang ini pecundang-pecundang politik bermain sandiwara menyanyikan lagu lama,lupa diri,seakan meraka berpura-pura bertobat.Tapi, yakinlah kepura-puraan mereka hanyalah sebatas menghibur diri,rakyat tetap memiliki naluri dan lebih sulit dikelabui pada jaman yang penuh keterbukaan ini.

Sejarah sudah mencatat bahwa system demokrasi yang mulai membaik ternyata gagal dirusak dgn kebohongan dan akal licik para pecundang politik.Berkat kecanggihan informasi serba cepat dan akurat akal sehat rakyat tdk bisa lagi dikelabui.Hukum alam mengatakan tangan orang benar selalu lebih kuat melawan kezoliman.Orang yang patah arang tetap lah jadi arang.

Dunia degital sudah merekam semua tingkah laku dan omongan mereka yg tidak iklas memerima kekalahan demi mempertahankan hasil jarahan masa silam dan ajaran sesat. Satu persatu akal busuk mereka ditelajangin sampai kelihatan tulang sumsum mereka yang penuh kehitaman.(jmg)
https://stand-under.blogspot.com/2019/06/apa-yang-engkau-tanam-akan-engkau-tuai.html

Tuesday, June 4, 2019

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)