Pdt. Mell Atock, S.Th menanggapi Ustad Yahya Waloni terkait Ceramah Ustad Abdul Somad

PENDETA ESRA BEBERKAN BUKTI PERNAH TANTANG DEBAT USTAD YAHYA WALONI SEJAK LAMA

Akhirnya!!!!!! ust. Yahya Waloni dilaporkan ke Mabes Polri, Yahya Waloni dilaporkan ke polisi

Read More

PERA^G BINTANG ATAU PER^NG UDARA

PER^NG BINTANG ATAU PER^NG UDARA
Saya sangat setuju dengan pernyataan YWW dalam Video tsb (https://www.youtube.com/watch?v=4RBQywHzDHg&feature=youtu.be ) Bukan setuju dalam hal ujaran atau pendapatnya tentang serang-menyerang pendapatnya tentang agama kristiani,melainkan permintaannya dialog terbuka soal pembelaan iman.Pembelaan iman sy artikan menyampaikan/mewartakan kebenaran yang kita imani.Karena itulah yg menjadi tugas utama setiap orang kristiani."Wartakanlah Kabar Baik sampai ke ujung Dunia".

Tiga puluh tahun yang lalu,sy sering mendengar keluahan misionaris kristiani yang datang ke Indonesia mengatakan,"kita harus memanfaatkan sebanyak-banyaknya pemancar radio.Karena, siaran radio dapat menembus tembok seberapapun tebalnya bisa masuk ke rumah setiap orang.Di situ kita dapat memperkenalkan Kabar Baik". Dan hampir setiap paroki,terutama deaerah sudah berusaha membuat pemancar radio khususnya di daerah terpencil secara bersamaan.

Sudah lebih setengah abad lamanya Consili Vat II (CVat II)berlalu.Bagaimana sikap gereja lokal keuskupan,paroki,lingkunganmu ? Sepertinya berjalan di tempat dan sibuk dengan dirinya sendiri.CVat II sebenarnya sudah membuka pintu lebar-lebar."Tidak mengenal Konsili Vat II berarti tidak mengenal karya Roh Kudus dalam Gereja masa kinin !".Kata-kata ini adalah gema dari kata-kata Santo Yakobus,"Tidak mengenal Injil berarti tidak mengenal Kristus".

Jangankan umat,petugas Gereja sendiri pun mungkin banyak yang belum membaca dan memahami secara benar visi dan misi Consili Vat II tsb saat ini.Buktinya umat lingk,wil,paroki masih sangat,sangat,sekali lagi sangaaat asing dengan Alkitab.Yaaah,benar... pepatah mengatakan,guru kencing berdiri murid kencing berlari.Yang sering terdengar khotbah Romo Paroki adalah jokes dan lelucuan seraya lari dari pembahasan tentang KS.

Menurut saya banyak hal yang harus diperbaharui metode pewartaan seiring denga perkembangan dan kemajuan dunia digital/elekronik sekarang ini,khususnya di Gereja Katolik.Fokus dlm pendidikan seminari,biara-biara,komunitas2 gereja lokal paroki,wil,ling kom kategorial  lainnya.Mereka perlu mendapatkan pencerahan tentang perkembangan dunia digital dan elektronik sekarang ini.Mereka harus diberi pendidikan sedini mungkin bgm menggunakan dan memanfaatkan technologi modern ini secara cepat guna dan tepat guna.Mereka harus dididik dan dipasilitasi.Bukan hanya bagi diri mereka sendiri,melainkan bgm mereka memanfaatkan  technologi digital modern ini sehingga berguna bagi pendidikan iman umat manusia lainnya.

Bagaiman kita lihat sekarang ini,berita,infomasi seliweran mewabah di WA,Twit,Isntagram,dll terus berkembang terus menerus.Dari kakek sampai cucu,cicit sepanjang hari sibuuuuk dengan permainan game dan WA,...berita apa saja dalam sekejab sudah dapat diterima dan dibaca.Anak-anak dijejali dengan berita baru sepanjang waktu di medsos,wa,twit,dll setiap hari tanpa henti siang dan malam...Siapa yang peduli dengan berita yg diterima WA anak2 tsb ? Tidak ada jalan lain,kecepatan informasi ini harus dilawan(dibarengi) dengan berita kecepatan informasi juga.Para pewarta sdh seharusnya menyiapkan berita Kabar Baik dan men-share atau mengirim ke setiap anak manusia ,sebelum berita yang lain masuk ke dalam hp/wa si anak/pemuda/ibu/bapak kakek dst dan siapa saja.

Para Pewarta yg sy maksud terutama Uskup,Pastor (terutama Pastor Paroki),frater,suster,gereja lokal ketua wil,lingk,pegiat,komuntas lain,dan semua yg mengaku kristiani.Semua siap dgn "Senjata Perang", harus siap dengan berita Kabar Baik uth di share kepada teman/relasi dan handai taulan setiap bangun tidur,ber x x. Tapi yang sangat lucu,para pastor paroki sering tidak mau memberikan no WA kepada umatnya,bgm umatnya dapat berita Kabar Baik di wa.Katanya takut terganggu. Sangat menyedihkan,justru para biarawan bukan men-share berita tentang KS,melainkan foto pesta,perjalanan,makanan,atau kembang di rumah dia....Semua ini karena kurangnya pengarahan akan pemanfaatan dunia digital sekaran ini.... Coba kita lihat video di Youtube...siapa yang menguasai dan bgm kualitas pewartaan Gereja Katolik ? (jmg)

Read More