Latest News

Showing posts with label Katekese. Show all posts
Showing posts with label Katekese. Show all posts

Monday, March 17, 2014

7 Karya Belas Kasih Jasmani dan Rohani

�Apabila kasih tidak ada lagi didunia maka Tuhan telah siap untuk datang� mungkin ini adalah suatu ungkapan yang tepat untuk menanggapi salah satu ayat pada surat pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus �Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berhenti; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap (13:8).� Kasih merupakan suatu hal yang utama dalam hidup Kristiani bahkan Kristus sendiri menyatakan bahwa Hukum Kasih merupakan hukum yang terbesar dan mendapat tempat teratas dari segala hukum taurat. Kristus mengajarkan kita bahwa �Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yoh 15:13).� Hal ini menunjukkan bahwa Kristus adalah sentral dari kasih itu sendiri, dengan kasih-Nya yang begitu besar; Ia rela untuk membungkuk ke dunia, menjadi sama dengan manusia dan akhirnya mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Kristus sendiri memberi perintah baru kepada murid-murid-Nya �Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi (Yoh 13:34).� Yang secara eksplisit pula mengarah kepada kita untuk saling mengasihi satu sama lain sebagai murid-murid Kristus, sebagai sesama manusia.


Berbicara mengenai kasih; perlu diketahui bahwa ada pembagian secara tradisional didalam Gereja Katolik. Pembagian ini terdiri dari 14 karya belas kasih dan terbagi menjadi dua yaitu karya belas kasih jasmani dan rohani (KGK 2447).

7 karya belas kasih jasmani
1. Memberi makan kepada orang yang lapar.
2. Memberi minuman kepada orang yang haus.
3. Memberi perlindungan kepada orang kepada orang asing.
4. Memberi pakaian kepada orang yang telanjang.
5. Melawat orang sakit.
6. Mengunjungi orang yang dipenjara.
7. Menguburkan orang mati.

7 karya belas kasih rohani
1. Menasihati orang yang ragu-ragu.
2. Mengajar orang yang belum tahu.
3. Menegur pendosa.
4. Menghibur orang yang menderita.
5. Mengampuni orang yang menyakiti.
6. Menerima dengan sabar orang yang menyusahkan.
7. Berdoa untuk orang yang hidup dan mati.

Pembagian yang ada diatas sama sekali tidak membatasi bahwa perbuatan kasih hanya berjumlah 14 contoh saja, namun pembagian diatas hendak menunjukkan bahwa perbuatan belas kasih tertentu dapat digolongkan sebagai karya belas kasih jasmani atau rohani. Dengan membaca pembagian yang ada diatas, bagaimana pemahaman kita mengenai kasih itu sendiri? Pemahaman terhadap kasih pada umumnya cenderung sentimental, hal ini justru membuat kita membayangkan bahwa kasih selalu identik dengan perbuatan cinta. Memberi sedekah terhadap orang miskin, memberikan kata-kata peneguhan kepada orang yang sedang down. Kedua perbuatan ini kita anggap sebagai perbuatan kasih, namun bagaimana respon kita terhadap seseorang yang menegur sesamanya karena ia telah berbuat dosa dan mengajarkan ajaran Iman Katolik yang benar. Apakah kedua perbuatan ini merupakan perbuatan kasih?

Ketika kita menegur sesama kita yang berbuat dosa, kerap kali kita dituduh sedang menghakimi orang tersebut. Kenyataannya yang perlu disadari bahwa kita tidak sedang menghakimi sesama kita namun karena kita mengasihi sesama kita. Tak lepas pula dengan perbuatan mengajarkan ajaran dan praktik Iman Katolik yang benar, kerap kali kita dituduh terlalu fanatik terhadap Iman Katolik dan seolah-olah sedang menggurui seseorang. Kita mengasihi sesama  kita; maka dari itu kita mempunyai tanggung jawab untuk mewartakan Iman Katolik. Hal itu disebabkan karena kita mengasihi sesama kita dan bukan sedang menggurui sesama kita.

Contoh paling konkrit dari ajaran Iman Katolik adalah bahwa seseorang yang telah berbuat dosa berat dilarang untuk menerima Komuni Kudus. Mengapa hal ini bisa terjadi? Saat seseorang menerima Komuni Kudus dengan keadaan berdosa berat, ia telah berbuat dosa yang lebih berat lagi yaitu dosa sakrilegi. Seturut dengan yang diajarkan oleh Santo Paulus �Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti dan minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. (1 Kor 11:27). Bukanlah rahmat pengudusan yang didapat namun semakin jatuh didalam dosa. Maka Gereja melarang seseorang untuk menerima Komuni Kudus dalam keadaan berdosa berat, bukan karena Gereja tidak memiliki kasih terhadap orang yang berdosa malahan karena Gereja mengasihi orang berdosa. Gereja melarang seseorang yang dalam keadaan berdosa berat untuk menerima Komuni Kudus, untuk menghindari diri orang tersebut dari dosa yang melecehkan kesucian atau dosa sakrilegi.

Barangsiapa sadar telah melakukan dosa berat wajib melakukan suatu pertobatan batin dan kemudian menerima pengampunan dan absolusi melalui Sakramen Tobat. Hingga ia mengakukan dosanya dengan baik dan menerima absolusi sakramental. Namun bagaimana seandainya seseorang yang dalam keadaan berdosa berat, tidak mengetahui adanya larangan untuk menerima Komuni Kudus dalam keadaan berdosa berat namun tetap menerimanya? Disinilah terletak kewajiban untuk menegur sesama kita yang telah menerima Komuni Kudus dalam keadaan berdosa berat dengan mengajarkan ajaran Iman Katolik dengan dasar yang jelas sebagai bentuk perbuatan kasih terhadap sesama. 
"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.� (Mat 18:15)

Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.� (Mat 18:16)

Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.� (Mat 18:17)
Dominus illuminatio mea!

Wednesday, March 5, 2014

[Katekese] Iman Sebagai Warisan dari Benediktus XVI

�Benediktus XVI memiliki devosi yang besar kepada Bunda Maria, terutama kepada Bunda Maria Lourdes, karena penampakannya yang sejernih kristal. Oleh karena itu, tidaklah mungkin hanya suatu kebetulan dirinya telah memilih tanggal 11 Februari sebagai hari untuk mengumumkan pengunduran dirinya�. Vittorio Messori, penulis asal Italia yang buku-bukunya paling laris diterjemahkan di dunia, telah banyak mempelajari penampakan Maria di Lourdes yang memiliki sintesis pertama dalam bukunya yang terakhir �Bernadette non ci ha ingannati� (Bernadette tidak mengelabui kita). Messori kenal baik dengan Joseph Ratzinger, Paus emeritus BenediktusXVI, persahabatan diantara keduanya itu lahir dalam kesempatan pembuatan buku wawancara dengan mantan Kepala Kongregasi Doktrin Iman itu berjudul �Rapporto sulla Fede� (Ulasan tentang Iman).
Oleh: Shirley Hadisandjaja

Messori dan Ratzinger sering membicarakan tentang Lourdes, dan kebetulan mereka berdua berbagi tanggal kelahiran yang sama: 16 April, dies natalis dari Santa Bernadette.

Menurut Messori, pemilihan tanggal 11 Februari bukanlah sesuatu yang kasual. �Jawaban yang kutemukan terletak pada diri pendahulunya, Beato Yohanes Paulus II. Tanggal 11 Februari sejak dari jaman kepausan Leo XIII sudah masuk ke dalam kalender universal Gereja sebagai Pesta Bunda Maria Lourdes, dan adanya ikatan antara Santuari ini dengan penyakit tubuh, maka Yohanes Paulus II mengabdikan hari itu sebagai Hari Orang Sakit Sedunia. Oleh karena itu Paus Benediktus XVI bermaksud untuk berbicara tentang penyakitnya.�   

Namun, Padre Lombardi, Juru bicara Vatikan tidak mengatakan alasan pengunduran diri Paus Benediktus adalah karena penyakit. Messori menjelaskan, �Senectus ipsa est morbus�, artinya: masa tua itu sendiri juga merupakan suatu penyakit. Pada usia 86 tahun, meskipun nyatanya kau tidak sakit, tetapi ada penyakit yag berkaitan dengan usia. Paus merasakan sakit karena sudah amat lanjut usia, maka aku yakin bahwa ia telah memilih hari itu justru untuk mengakui dirinya yang sakit di antara orang-orang sakit lainnya. Dan juga untuk membaktikan dirinya secara total kepada Bunda Maria: bukan hanya Bunda Maria Lourdes tetapi kepada diri Bunda Maria sendiri.�
Messori melanjutkan, �Tentang Lourdes kita telah membicarakan selama 25 tahun dan pastinya Benediktus XVI telah mengambil kesempatan dalam rangka 150 tahun penampakan Bunda Maria untuk berkunjung ke sana (September 2008). Untuk memberikan ide mengapa Lourdes sangat penting baginya, kita cukup berpikir bahwa pada satu setengah hari itu, diperkirakan ada 3 kotbahnya yang besar. Ternyata, Paus Benedikus telah berbicara sebanyak 15 kali, hampir setiap kali tanpa teks dan sering kali ia tampak terharu. Ia selalu terlihat memiliki devosi yang besar kepada Maria dan kepada sosok Santa Bernadette, kepada penampakan Bunda Maria di Lourdes yng sejernih kristal: di sana tidak ada rahasia, semuanya jelas, jernih.�

Kemudian Messori menjelaskan bahwa kemunduran diri Paus Benediktus yang dipandang oleh banyak pengamat sebagai suatu sikap menyerah di hadapan kesulitan-kesulitan, sebaliknya justru pada kenyataannya merupakan sebuah tanda ketegaran dan kerendahan hati. Kebebasan dalam agama Katolik itu jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang dipikirkan orang. Ada bebagai karakter yang berbeda, kisah-kisah berbeda, karisma-karisma yang berbeda dan kesemuanya itu dihormati karena turut mengambil bagian dalam kehendak bebas yang suci dari setiap umat beriman. Pada diri Yohanes Paulus II ada sisi mistik, ia adalah seorang mistik dari Timur. Sementara pada diri Benediktus XVI ada sisi rasional Barat, dari seorang yang modern. Oleh karena itu, ada dua kemungkinan pilihan: yang mistik, dari Paus Wojtyla, yang alot dan bertahan sampai akhir; atau pilihan rasional, seperti Paus Ratzinger: yaitu mengakui tidak lagi memiliki kekuatan fisik dan bahwa Gereja justru memerlukan seorang pemimpin dengan tenaga yang besar. Maka, demi kebaikan Gereja lebih baik mengundurkan diri. Pilihan-pilihan itu keduanya berdasarkan pada Kitab Suci.     

Paus Benediktus telah selalu menakjubkan kita dengan kerendahan hatinya. Dan memang, pilihan yang diambilnya ditandai dengan sikap kerendahan hati yang besar, sebuah bakti yang selalu nyata dalam dirinya. Kata Messori, �Aku ingat kembali akan sebuah episode pada tahun 1985 yang batik sangat menakjubkan: setelah 3 hari keseluruhan melakukan wawancara untuk buku �Rapporto sulla Fede�, sebelum ditutup aku bertanya kepadanya: �Yang Mulia, dengan segala sesuatu yang Anda ceritakan kepada saya tentang situasi Gereja (pada saat itu banyak pertentangan) ijinkan saya bertanya: apakah Anda masih bisa tidur di malam hari?� Dan ia menjawab dengan wajah dan mimiknya yang kekanakan dan mata kerangnya: �Saya tidur nyenyak sekali, karena saya menyadari bahwa Gereja bukan milik kita, tetapi milik Kristus, kita ini hanya pelayan-pelayanNya yang bersahaja: setiap malam saya melakukan latihan kesadaran diri, apabila saya melihat telah melakukan dengan kehendak baik apa saja yang dapat  saya kerjakan, maka saya tidur dengan nyaman�.

Begitulah seorang Ratzinger yang selalu memiliki keyakinan yang jelas bahwa kita bukan dipanggil untuk menyelamatkan Gereja, tetapi untuk melayani Gereja, dan apabila tidak sanggup lagi maka kita melayani Gereja dengan cara lain, yaitu berlutut dan berdoa. Keselamatan adalah perkara Kristus. Maka, dengan kemunduran dirinya ini, kita dipanggil untuk �belajar untuk melakukan tugasmu sebaik mungkin dan ketika kau menyadari tidak mampu lagi mengemban tugas itu, tidak ada lagi tenaga untuk mengemban tugas, maka kau ingat bahwa Gereja bukanlah milikmu dan serahkan tugas itu kepada orang lain dan lakukanlah karya bagi Gereja yang di dalam perspektif iman jauh lebih besar, jauh lebih berharga: karya berdoa dan menyandarkan penderitaanmu kepada Kristus.� Messori melihat ini sebagai suatu sikap dari kerendahan hati yang besar, dari kesadaran diri bahwa menjadi tugas Kristus untuk menyelamatkan Gereja, bukanlah kita manusia-manusia yang hina untuk menyelamatkannya, meskipun engkau seorang Paus sekalipun.

Ketika Paus Benediktus XVI berbicara kepada para seminaris Roma ia berkata bahwa saat orang berpikir bahwa Gereja hampir punah, kenyataannya Gereja justru selalu membaharui dirinya. Messori menjelaskan bahwa orang sering kali melupakan bahwa pada awal masa kepausannya, Benediktus XVI mengatakan: program kerja saya adalah tidak memiliki program-program. Dalam pemahaman menempatkan diri kembali di hadapan kejadian-kejadian yang telah ditempatkan di depan oleh Sang Ilahi. Rancangan strategi yang besar, pada dasarnya, terdapat di sini, mengukuhkan domba-domba di dalam iman. Messori melanjutkan, �Mengenai ini, aku selalu merasakan keselarasan dengannya, Benediktus XVI selalu telah menjadi seorang Paus yang meyakini perlunya mengangkat kembali Apologetik dan menemukan kembali rasio-rasio dari iman. Ia juga yakin, seperti halnya diriku, bahwa banyak masalah Gereja yang disebut parah pada kenyataannya adalah masalah sekunder: masalah kelembagaan, masalah gerejawi, administrasi, masalah-masalah moral dan liturgi, tentu saja amat penting; tetapi di sekelilingnya ada sebuah pertengkaran klerus yang � seperti yang dikatakannya sendiri di dalam dokumen indikasi Tahun Iman � menerima iman begitu saja, padahal tidak harus begitu. Untuk apa kita saling bertengkar tentang bagaimana mengatur lebih baik lembaga-lembaga vatikan, dan bahkan tentang prinsip-prinsip yang tidak dapat dikompromi, untuk apa kita bertengkar dan juga mengatur pembelaan diri jika kita sendiri tidak lagi percaya bahwa Injil itu benar? Jika kita tidak lagi percaya akan Keilahian Yesus Kristus maka segala sesuatu menjadi omong kosong. Dan memang bukan kebetulan, karya Benediktus yang terakhir dan besar adalah menetapkan Tahun Iman: tetapi dari iman yang tekun dalam arti apologetik, mencoba menunjukkan bahwa seorang kristen bukan orang yang bodoh, mencoba menunjukkan bahwa kita tidak percaya akan sebuah dongeng, mencoba menunjukkan alasan-alasan apa saja untuk percaya. Jalur-jalur strateginya yang besar hanya terdapat dalam hal ini: menegaskan kembali alasan-alasan untuk bertaruh pada kebenaran Injil. Persoalan-persoalan lainnya dihadapi hari demi hari. Dan ini telah dilakukannya dengan amat baik.�

Dengan penjelasan dari Messori ini maka benarlah mengatakan bahwa Iman adalah warisan sejati dari Paus Benediktus, dan warisan ini harus kita ambil dengan serius. Dalam Gereja, di dalam perspektif masa depan, apologetik harus memiliki sebuah peranan inti, karena jika dasarnya tidak benar, maka segala sesuatunya tidak masuk akal. Benediktus XVI telah meninggalkan kepada kita kesadaran bahwa kita harus menemukan kembali alasan-alasan untuk percaya.

Vivit Dominus in cuius conspectu sto.

Saturday, August 31, 2013

Katekese Singkat "Bulan Kitab Suci Nasional 2013"

Logo BKSN 2013
Paus Emeritus Benediktus XVI melalui Surat Apostolik Porta Fidei (Pintu Iman) telah menetapkan Tahun Iman mulai tanggal 13 Oktober 2012 sampai tanggal 24 November 2013. Dalam Surat Apostoliknya itu, Paus Emeritus Benediktus XVI mengutarakan keprihatinannya akan mulai merosotnya penerusan iman yang sedang melanda Gereja. Oleh sebab itu, Paus mengajak segenap warga Gereja untuk merefleksikan imannya sekaligus mengambil langkah kreatif guna membangun kembali iman dalam ziarah sepanjang tahun Iman ini.


Dalam menanggapi ajakan Sri Paus ini, Konferensi Waligereja Indonesia juga mengajak umat Katolik Indonesia mendalami Kitab Suci dan dokumen-dokumen Konsili Vatikan II sebagai dasar pijakan yang kokh dalam merefleksikan imannya untuk terus bertumbuh di dalam Kristus Yesus, Sang Penyelamat.

Lembaga Biblika Indonesia (LBI) yang kiprahnya di bidang Kerasulan Kitab Suci juga memandang pentingnya keluargsa dalam upaya penerusan iman. Keluarga-keluarga Kristiani diajak untuk mendalami imannya melalui pergulatan dalam Sabda Allah. Oleh sebab itu, LBI bersama para delegatus Kerasulan Kitab Suci seindonesia menetapkan tema, �Kitab Suci Dalam Keluarga�sebagai focus kerasulan Kitab Suci dalam kurun waktu  2013-2016. Melalui tema ini diharapkan keluarga-keluarga Kristiani dapat bertumbuh dalam imannya berkat permenungan dan pergulatan mereka dengan Kitab Suci yang dibaca, direnungkan dan dihayati dalam keluarga.

Pada Bulan Kitab Suci Nasional Tahun 2013 ini, tema yang diangkat oleh LBI adalah �Keluarga Bersekutu Dalam Sabda Allah�. Tema ini mau mengingatkan kepada keluarga-keluarga Kristiani agar memulai hal yang mendasar dalam membangung Gereja Rumah Tangga (Ecclesia Domestica) yaitu membangun persekutuan diantara anggota keluarga atas dasar Sabda Allah.

Bahan BKSN 2013 dibuat dalam 4 kali pertemuan dengan sub temanya masing-masing. Pertemuan I : �Keluarga Abraham Dan Sara� (Kej 12:1-16). Dalam pertemuan I ini umat diajak untuk mengambil inspirasi dari Abraham dan keluarganya sehingga dia disebut bapa kaum beriman. Pertemuan II: �Keluarga Zakharia Dan Elisabet� (Luk 1:57-66). Melalui pertemuan II ini, umat diajak untuk menimba pengalaman dari Keluarga Zakharia dan Elisabet yang bergumul untuk mempercayai Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.

Pertemuan III : �Keluarga Kudus Nazaret� (Luk 2:41-52). Dari pertemuan II ini, umat diajak untuk merefleksikan hidup berkeluarganya, apakah sungguh telah mengusahkan nilai-nilai Injil yakni kasih, ketaatan kepada Allah dan sesame, serta kerendahan hati yang merupakan tiang utama penyangga persatuan hidup berkeluarga. Pertemuan IV : �Keluarga Sebagai Sarana Menuju Kesucian� (Ef 5:21-6:4). Dalam pertemuan IV ini umat diajak untuk merenungkan ajaran Rasul Paulus tentang hidup perkawinan sebagai Sakramen dan hubungan cinta suami-istri yang menyerupai hubungan kasih antara Kristus dengan GerejaNya.

Dari empat kali pertemuan ini, sangat diharapkan umat Allah semakin menyadari akan pentingnya keluarga sebagai sarana pertumbuhan iman bagi semua anggotanya dan memiliki semangat untuk membangun keluarga Kristiani sejati sebagaimana diharapkan oleh Allah sendiri.

Katolisitas Indonesia mengucapkan selamat memasuki Bulan Kitab Suci Nasional Tahun 2013, semoga rahmat Allah menyertai kita pada bulan ini sehingga kita mampu mendengarkan SabdaNya, mendalami SabdaNya, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mewartakan Sabda Allah kepada setiap orang. Tuhan memberkati saudara. Dominus illuminatio mea!

Berbagai artikel bertema Kitab Suci bisa ditemukan disini (silahkan klik) 
Diadaptasi dari artikel di Buletin Berkat milik Keuskupan Malang No. 34 thn XV edisi 693.

Saturday, July 20, 2013

Patron World Youth Day 2013


Dunia saat ini sedang menantikan gegap gempita perayaan World Youth Day. Perayaan Hari Kaum Muda Sedunia, kali ini bertempat di Rio de Janeiro, Brazil yang akan berlangsung pada tanggal 23-28 Juli 2013. Pada hari yang penting ini, Gereja Katolik menetapkan 18 orang kudus yang terdiri dari 5 sebagai Pelindung (Patron) dan 13 Perantara Doa (Intercessor) bagi WYD 2013 ini agar para orang muda Katolik, mungkin terkesan iri kepada gaya hidup orang kudus. Dimana banyak anak muda di masa sekarang yang hidupnya dilanda ketidakkudusan, free sex, konsumerisme, masa bodoh dengan agamanya sendiri. Berikut ini daftar dan penjelasan singkat ke-18 orang kudus tersebut beserta doa-doa singkat yang berasal dari rio2013.com. Semoga teladan Para Kudus ini meneguhkan iman kita akan Yesus Kristus dalam Gereja-Nya yang kudus.

PATRON WYD 2013
Santa Perawan Maria Aparecida
Pelindung Gereja dan Keluarga


Pada tahun 1717, tiga nelayan yang sedang dalam perjalanan menjala ikan di perairan sungai Paraiba, menemukan patung Bunda Maria. Oleh karena banyaknya mujizat dan meningkatnya devosi kepadanya, St. Perawan Maria Aparecida dinyatakan sebagai Santa Pelindung Brazil pada 1930 dan beberapa tahun setelahnya sebuah basilika didirikan untuk menghormati St. Perawan Maria Aparecida yang setiap tahunnya menerima jutaan peziarah. WYD memohon perlindungan St. Perawan Maria Aparecida sebagai Pelindung Gereja dan Keluarga.
Doa: Bunda Allah dan bundaku, janganlah berhenti mendoakan keluargaku. Hari ini, aku menyerahkan diriku kepadamu. Amin 

Santo Sebastianus
Prajurit dan Martir Iman

Santo Sebastianus lebih memilih imannya kepada Kristus dari pada kehormatan sipil atau militer. Oleh karena hal ini, ia dikeluarkan dari kemiliterannya dan meninggal dalam penganiayaan terhadap umat Katolik oleh Kaisar Romawi Diokletianus pada tahun 300. Kita dapat melihat keberanian dan cinta kepada Tuhan Yesus dalam kehidupan Santo Sebastianus. WYD memohon perlindungan St. Sebastianus sebagai Prajurit dan Martir Iman.
Doa: Semoga perantaraanmu memberikan saya rahmat untuk taat kepada Allah daripada kepada manusia dan untuk menjadi Prajurit Kristus. Amin. 
.
Santo Antonius dari Santana Galvao
Pewarta Damai dan Kasih

Lahir di Guaratingueta pada tahun 1739. Ia lahir dalam keluarga yang kaya dan punya kehormatan besar namun ia menolak itu semua dan masuk ke dalam Ordo Hina Dina (Fransiskan). Ia adalah pewarta damai dan kasih dengan kata-kata dan perbuatan. Dan menjadi seorang model pewarta. Mujizatnya dimulai sejak ia masih hidup di mana pil-pil yang ia buat sendiri menghasilkan daya kesembuhan yang amat brilian. WYD memohon perlindungan St. Antonius dari Santana Galvao sebagai Pewarta Damai dan Kasih.
Doa: Aku berdoa, semoga dengan teladanmu aku akan menjadi promotor damai dan kasih pada setiap langkah hidupku. Amin.

Santa Teresa dari Lisieux
Pelindung Misi

St. Teresa dari Yesus lahir di Prancis pada tahun 1873. Pada umur 15 tahun, ia membaktikan hidupnya dengan menjadi seorang biarawati di sebuah biara Karmelit; ia hidup di sana dengan kerendahan hati dan kesederhanaan dalam keyakinan total kepada kehendak Allah. Ia diangkat sebagai Pelindung/ Patron Misi pada tahun 1927, oleh karena keinginan mendalamnya untuk menjadi seorang misionaris dan kehendaknya untuk memberikan segala sesuatu bagi kebaikan orang lain. WYD memohon perlindungan St. Teresa dari Lisieux sebagai Pelindung Misi.
Doa: Berikanlah kepadaku semangat misionarismu, o Santa Teresa, untuk memberitakan Kristus ke seluruh tempat. Amin

Beato Yohanes Paulus II
Sahabat Kaum Muda


Paus Yohanes Paulus II, yang agung, adalah pencetus World Youth Day pada tahun 1984. Ia dipandang sebagai Paus Kaum Muda, ia berkarya dengan berdialog dengan kaum muda dan mengundang kaum muda untuk mengenali posisi dan misi mereka dalam Gereja. Dalam masa pontifikatnya yang begitu panjang, ia dengan gigih membimbing kaum muda Kristen yang terinspirasi dari Konsili Vatikan II. Dia berjuang sampai saat terakhir hidupnya dengan mewartakan kebahagian dan untuk memberikan dirinya kepada Kristus dan Bunda Maria, Perawan Maria. WYD memohon perlindungan Beato Yohanes Paulus II sebagai Sahabat Kaum Muda.
Doa: Berikan kepadaku, melalui perantaraanmu, rahmat untuk mendapatkan spirit sahabat sejati layaknya engkau yang adalah sahabat sejati kepada orang-orang muda. Amin.
 
PERANTARA DOA (Intercessor)

Santa Rosa dari Lima
Setia kepada Kehendak Allah

Isabel Flores lahir di Lima, Peru, pada tahun 1576. Rosa adalah nama panggilannya karena kecantikan wajahnya. Ia adalah Santa pertama dari benua Amerika dan dikenal akan kehidupan doa dan pertobatan. Ia mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya, namun didepan semua itu, ia menghadapinya dengan ketabahan yang luar biasa, meniru Kristus yang malang dan tersalib. WYD memohon perantaraannya untuk menjadi seorang yang setia kepada kehendak Allah.
Doa: Tolonglah aku dalam pencarian akan kesetiaan kepada kehendak Allah dalam hidupku. Amin.


Beato Pier Giorgio Frassati
Dengan cinta yang luar biasa kepada orang-orang miskin dan Gereja



Lahir di Turin pada tanggal 6 April 1901. Pada kelahirannya, ia didiagnosa menderita gangguan sistem pernapasan sehingga ia segera dibaptis. Ia adalah sahabat bagi orang miskin, dengan melihat citra Kristus dalam diri mereka. Pada umur 18 tahun, ia bergabung dalam Persaudaraan Rosario Pollone dan Komunitas St. Vinsensius de Paulo. Ia selalu mencintai kerendahan hati, membaktikan dirinya untuk melakukan perbuatan baik. Dan memberikan hatinya kepada banyak orang. WYD menjadikan Beato Frassati sebagai pendoa bagi seseorang yang dengan teguh mencintai kaum miskin dan Gereja.
Doa: Bimbinglah aku untuk membuat pilihan dalam hidup yang lebih mementingkan untuk melayani dan mencintai Gereja dan sesamaku. Amin.  

Beata Chiara Luce Badano  
Yang sepenuhnya memberikan diri kepada Yesus


Lahir di Sassello di Italia. Ketika umurnya menginjak 10 tahun, ia mengalami pengalaman perjumpaan dengan Allah yang mengubah hidupnya dan hidup orang tuanya. Sejak saat itu, ia membaktikan hidupnya secara radikan kepada Injil, untuk mencintai semua orang di sekitar dia. Ketika ia berusia 18 tahun, ia didiagnosis menderita kanker tulang.  Ia hidup dengan keberanian yang besar menjalani setiap bagian dari penyakitnya. WYD memohon perantaraan doa Beata Chiara untuk berkomitmen total kepada Yesus.
Doa: Tolonglah aku mengatasi tantangan yang kuhadapi, pada hari kaum muda sehingga hidupku dapat menyerahkan hidupku seluruhnya kepada Yesus. Amin.

Beato Frederick Ozanam
Pelayan Kaum Miskin


Lahir di Milan, Italia. Ia hidup dalam atmosfer semangat kasih yang dalam, terutama dari teladan hidup orang tuanya. Dalam cinta terhadap isu eksistensial dan spiritual, Beato Ozanam mempelajari studi filosofi dimana ia menemukan argumen yang mendukung komitmen sosial orang-orang Katolik. Ia wafat di tahun 1853 pada usia 40 tahun, meninggalkan warisan berharga Konferensi Serikat Vinsensian  dan telah melakukan kehendak Allah dalam hidupnya. WYD memohon perantaraan Beato Ozanam sebagai pelayan kaum miskin.
Doa Dengan perantaraanmu, semoga kami dengan sungguh-sungguh berbagi dengan kaum yang paling membutuhkan dan memberikan bantuan kepada yang menderita. Amin


Beato Adilio Daronch
Sahabat Kristus

Lahir pada Oktober 1908 di Dona Francisca, Brazil. Dari keluarga yang sederhana di kota terpencil di pedalaman Brazil. Sejak masa kecilnya, ia senang sekali berdoa dan melayani Perayaan Misa. Pada saat umurnya 16 tahun, ia dibunuh bersama dengan Pater Manuel Gomez Gonzalez oleh kaum revolusioner dalam perjalanan mengunjungi komunitas Kristiani di tempat yang jauh. WYD memohon perantaraan doa Beato Daronch untuk relasi persahabatan yang teguh dengan Kristus.
Doa: Semoga dengan mengikuti teladan kebajikanmu, kami boleh diterima sebagai sahabat-sahabat Kristus dalam hidup ini dan hidup yang akan datang. Amin.

Santa Teresa dari Andes
Hidup Kontemplatif dalam Kristus


Lahir di Chile pada tahun 1900. Sejak umur 6 tahun, ia membaktikan dirinya dengan datang tiap hari ke Perayaan Misa Kudus. Keteguhannya akan Ekaristi mengungkapkan betapa haus batinnya untuk bertemu Kristus. Banyak orang berkata bahwa sebelum menjadi Karmelit pada umur 17 tahun, ia menapaki cara pola hidup yang kudus dan banyak menarik jiwa-jiwa kepada Allah. Ia selalu sadar bahwa doa dan pengorbanannya dapat memperbaiki dan memurnikan dunia. Sekarang dalam makamnya kita menemukan kata-katanya: �Cinta lebih kuat.� WYD memohon doa perantaraan Santa Teresa untuk belajar hidup kontemplasi dalam Kristus.
Doa: Semoga dengan perantaraanmu, aku dapat menemukan dalam diriku keinginan untuk menyembah dan memuliakan Yesus tanpa henti. Amin.

Beato Jose de Anchieta
Rasul Brazil

Lahir pada tahun 1534 di Tenerife, Kepulauan Canary. Ia bergabung ke dalam Serikat Yesuit dan dikirim menjadi misionaris ke Brazil. Ia ditahbiskan pada tahun 1566 dan melayani sebagai superior komunitas dan kepala semua Misi di Brazil, dengan bijaksana demi keselamatan setiap orang. Ia meninggal pada tahun 1597 dan menerima gelar �Rasul Brazil�. WYD memohon perantaraan doa Beato Anchieta sebagai Rasul Brazil dalam pelayanan Misi.
Doa: Seperti teladan hidupmu, semoga kami berkembang dan berbuah dalam aktivitas misionaris di seluruh negara kami. Amin.

Beato Isidore Bakanja
Martir Skapulir

Isidore lahir sekitar tahun 1890 di Bokendela, Kongo. Hidupnya sangat miskin dan bekerja sebagai petani upahan di lapangan. Ia dibaptis pada tahun 1986 berkat perjumpaannya dengan misionaris Karmelit yang memberikannya sebuah Rosario dan Skapulir Santa Perawan Maria Bunda Karmel. Ia memiliki devosi mendalam kepada Santa Perawan Maria. Ia sering berdoa dan bernyanyi sembari bekerja. Sekali waktu, ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya namun dengan mengabaikan perintah untuk melepaskan tanda imannya. Dia mengalami luka di punggung dan akhirnya meninggal. Karena luka yang parah. WYD memohon perantaraan doa Beato Isidore Bakanja sebagai Martir Skapulir.
Doa: Semoga dengan teladan imanmu, kami diteguhkan kembali melawan kesusahan dalam hidup kami dan kami pun dilindungi oleh Bunda Maria, bunda kita. Amin

Beata Suster Dulce
Duta Cinta Kasih

Beato Dulce lahir di Salvador pada tahun 1914. Sejak masih muda, ia menunjukkan semangat kasih. Dia dikenal akan ketekunan dan usahanya untuk merawat orang-orang sakit. Dia tidak pernah menutupkan pintu bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Ia bergabung ke dalam Kongregasi Suster-suster Misionaris Bunda Allah Yang Dikandung Tanpa Noda. Ia mendirikan beberapa asosiasi, sekolah dan rumah sakit. WYD memohon perantaraan doa Beata Suster Dulce sebagai Duta Cinta Kasih.
Doa: Berdoalah bagi kami, �oh malaikat baik dari Brazil�, sehingga kami boleh berbagi dengan sukacita segala karunia yang kami terima dengan mereka yang membutuhkan. Amin.

Santo Georgius
Pejuang Melawan Iblis

Dalam tradisi Gereja, St. Georgius adalah seorang prajurit romawi pada masa Kaisar Diokletianus. Ia bertobat dan menjadi seorang Kristen, dank arena alasan itu, ia dianiaya dan dipenggal. Sejak abad ke-4, ia dihormati dalam Gereja sebagai martir Kristus. Tradisi Gereja menggambarkan ia sebagai seorang berkuda yang menghadapi dan menaklukan seekor naga, yang menyimbolkan keteguhan iman. WYD memohon perantaraan St. Georgius sebagai pejuang melawan iblis.
Doa: Dengan teladanmu, semoga kami dikuatkan dalam iman dan dikuatkan dalam menghadapi serangan-serangan yang jahat dalam penantian kami akan kedatangan Kristus. Amin.

Beata Laura Vicuna
Martir Kemurnian

Lahir di Chile pada tahun 1891. Pada umur 10 tahun, ia menerima Komuni Pertama dan setelah itu ia mencoba mencintai Kristus dengan segala kemampuannya. Ia berjuang untuk membuat Kristus dikenal dan mencoba untuk memperbaiki perbuatan dosa orang banyak terhadapNya. Melihat ibunya yang hidup dalam dosa, ia mempersembahkan dirinya. Ia menderita sakit keras dan akhirnya dipanggil ke Hadirat Bapa saat umurnya mencapai 12 tahun. WYD memohon perantaraan doa Beata Laura Vicuna sebagai Martir Kemurnian.
Doa: Berikanlah kepadaku rahmat dan pertolongan untuk mematuhi kehendak Allah Bapa dengan hati yang murni. Amin.


St. Andreas Kim dan Para Martir Korea
Martir Evangelisasi


Pada awal abad ke-18, Iman Kristen datang pertama kali ke Korea. Sebuah kelompok mendapatkan bimbingan rohani oleh Pater Andreas Kim, imam pertama komunitas tersebut. Telah terjadi 3 kali penganiayaan terhadap orang-orang Kristen antara tahun 1839 dan 1866, ia meninggal bersama 102 martir lainnya, memberikan darahnya yang berharga bagi Gereja Katolik di Korea. WYD memohon perantaraan St. Andreas Kim dan Para Martir Korea sebagai Martir Evangelisasi.
Doa: Kami mohon berdoalah tanpa lelah bagi kami sehingga kami selalu disatukan kepada Kristus dan bertekun dalam iman kami sehingga kami boleh membawa kebenaranmu kepada mereka yang percaya kepada kami.


Beata Albertina Berkenbrock
Yang saleh dalam nilai-nilai Injil


Lahir di Santa Catarina pada April 1919. Pada umur 12 tahun, ia dibunuh karena ingin mempertahankan kemurniannya. Kabar tentang kemartiran dan kekudusannya tersebar begitu cepat. Ia adalah seorang anak perempuan yang membangun kepekaan besar dalam hubungannya dengan Allah dan sesamanya. WYD memohon perantaraan doanya sebagai yang saleh dalam nilai-nilai Injil.
Doa: Semoga melalui perantaraanmu, aku menemukan kebahagiaan yang datang dari ketekunan dalam menghidupi nilai-nilai Injil. Amin. 

Semoga teladan Para Kudus ini meneguhkan iman kita. Diterjemahkan oleh Katolisitas Indonesia dari www.rio2013.com

Dominus illuminatio mea!

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)