Latest News

Showing posts with label Paduan Suara Gereja. Show all posts
Showing posts with label Paduan Suara Gereja. Show all posts

Saturday, March 22, 2014

Teknik Berlatih Paduan Suara part.3

10 TIPS UNTUK SUARA YANG SEHAT oleh NORMAN HOGIKYAN
1. Banyak minum air, hindari alcohol dan kafein. Pita suara kita bergetar dengan kecepatan tinggi, dan banyak minum membuat pita suara tetap basah. Makanan yang memiliki kadar air yang tinggi juga baik, seperti apel, pir, semangka, melon, anggur, dsb.

2. Lakukan istirahat berbicara beberapa kali setiap hari, terutama jika telah dipergunakan secara ekstensif. Misalnya guru sebaiknya menghindari atau mengurangi berbicara diantara waktu mengajar.

3. Jika anda merokok, segera berhenti. Merokok sangat meningkatkan resiko kanker organ pernapasan. Termasuk menghirup asap dapat menyebabkan iritasi pita suara. Selain itu rokok juga dapat memperpendek kekuatan menghirup udara.

4. Jangan menyalahgunakan suara. Hindari berteriak, juga berbicara keras di ruangan yang rebut. Suara serak merupakan pertanda pita suara mengalami iritasi.

5. Biarkan otot leher dan tenggorokanmu rileks meskipun sedang menyanyi nada tinggi atau rendah. Beberapa penyanyi mengangkat kepala ketika menyanyikan nada tinggi dan menunduk jika menyanyi nada rendah untuk menghindari tegangan yang berlebihan [ada otot. Jika terjadi tegangan berlebih untuk waktu yang lama dapat menyebabkan turunnya jangkauan nada suara.

6. Perhatikan cara berbicaramu setiap hari. Sekalipun orang yang memiliki kebiasaan menyanyi yang baik bisa mengalami luka saat berbicara, karena banyak penyanyi yang tidak memperhatikan cara berbicara, apakah menyebabkan iritasi pita suara atau tidak.

7. Jangan batuk terlalu sering. Ketika kita batuk (bukan sakit batuk, tapi aktivitas batuk), itu sama seperti melakukan tegangan pada semua otot pernapasan dan pita suara sekaligus. Melakukan batuk terlalu sering bisa melukai otot tersebut dan menyebabkan suara serak. Cobalah untuk minum air untuk menghindari rasa gatal di tenggorokan. Jika batuk tidak bisa ditahan, cobalah hubungi dokter untuk pemerikasaan lebih lanjut.

8. Ketika sakit, hemat suaramu. Jangan banyak berbicara saat anda bersuara serak karena demam atau infeksi. Perhatikan suaramu.

9. Ketika berbicara pada kelompok besar di luar gedung pertimbangkan untuk menggunakan pengeras suara. Berbicara keras tanpa pengeras suara bisa menyebabkan ketegangan berlebihan pada otot suara. Jadi lebih baik pergunakan pengeras suara.

10. Lembabkan udara rumah dan ruang kerjamu. Karena kelembaban udara baik untuk suara.

PEMANASAN SUARA
1. Lakukan senam mulut dan lidah di pagi hari untuk pernafasan dan sirkulasi udara yang lebih baik. Bisa dilakukan di kamar mandi atau saat dalam perjalanan ke tempat kerja.
2. Lakukan humming (menyanyi dengan bibir terkatup alias bersenandung) atau cooing (menyanyikan nada vokal A, E, I, O, U) untuk pemanasan suara di pagi hari.
3. Jika hendak melakukan aktivitas suara yang kompleks ataupun pemanasan teknik bernyanyi yang kompleks, lakukan pemanasan yang sederhana dulu.
4. Ulangi pemanasan beberapa kali dalam sehari untuk menghindari ketegangan otot leher, bahu, dan rahang.

1. TEKNIK PERNAPASAN (merupakan motor penggerak)
Seperti pada part1, dalam bernyanyi, pernafasan sangat penting karena bernafas dengan baik akan sangat membantu dalam membentuk suara serta dapat memenuhi prasering atau panjang pendeknya suatu kumpulan nada.

CARA MELATIH PERNAFASAN
Pernapasan yang buruk akan mengakibatkan produksi suara yang buruk, teknik pernapasan yang tidak benar akan menghasilkan suara yang tidak berkualitas. Menghirup napas yang baik untuk menyanyi adalah menggunakan mulut dan hidung secara bersama-sama, terutama pada waktu menghirup dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.

BERNAPAS YANG BAIK PADA SAAT MENYANYI
a. Jangan menggunakan cara pernapasan di mana pada waktu menghirup udara, dada dan bahu terangkat, ini membuat leher menjadi tegang dan mengganggu produksi suara.
b. Pada waktu bernapas, daerah sekitar lingkar perut mengembang dan pada waktu membuang napas mengempis. Pada waktu menghembuskan napas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar pperut mengencang dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis) dengan perlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis. Hal ini disebut SUPPORT dan SUSTAIN
c. Untuk berlatih, tarik napas dalam-dalam selama 8 ketuk -> tahan napas saudara selama 4 ketuk -> keluarkan napas dengan berdesis dalam 8 ketukan. Lakukan latihan ini secara berulang-ulang, dang anti nada desis ngan mengucapkan no atau na atau ni, dsb. (untuk melatih diafragma, gunakan kata ho ho ho ho ho).

2. INTONASI
Pada bagian ini, saya akan lebih memperdalam dari pengertian intonasi yang sudah saya postingkan pada part1. Cekidoood! ^^ Intonasi adalah pembidik nada yang tepat atau menyanyikan nada dengan tepat. Membidik nada tinggi dengan tepat. Membidik nada rendah dengan tepat. Intinya membidik dengan tepat deh.. heheheh.. :-P untuk bisa memiliki intonasi yang baik, kita sebaiknya berlatih dengan alat music seperti piano atau keyboard. Bagi temen2 yang punya stemflute juga bisa digunakan lho.. pokoknya yang berhubungan dengan music deh.. ^^, hal ini dimaksudkan agar kita dapat membandingkan nada kita dan nada dari alat music tersebut.. (nyocokin). Kalaupun tidak bisa, kita juga bisa merekam suara alat music tersebut pada hp kita. Atau banyak cara lain lagi deh..

Setelah itu kita latih ketepatan menembak nada kita tersebut, misalnya dengan menyanyikan nada-nada sbb: o Ascending: Do Re mi Fa Sol La Si Do (dan sebaliknya) o Ascending: Do Mi Re Fa Mi Sol Fa La Sol Si La Do Si Re Do (dan sebaliknya) o Ascending: Do Re Mi Fa Re Mi Fa Sol Mi Fa Sol La Si Sol la Si Do (dan sebaliknya) Dan lain sebagainya. Jika memungkinkan, naikkan terus nada dasar. Contoh, setelah kita bernyanyi pada nada dasar C, naikkan menjadi D, lalu menjadi E, dan seterusnya.

3. SIKAP TUBUH DAN KONDISI SAAT MENYANYI
Selain hal di atas, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu sekip tubuh dalam bernyanyi, baik dalam latihan maupun pada saat kita sedang tampil. Mengapa sikap tubuh ini sangat penting? Karena sikap tubuh dapat mempengaruhi sirkulasi pernapasan, di mana hal ini sangat sangat penting dalam bernyanyi. Sikap yang benar harus di latih agar dapat menjadi kebiasaan.

Pada saat menyanyi, tubuh harus dalam kondisi yang rileks (bukan santai). Tubuh yang rileks dimaksudkan agar suara yang dihasilkan juga rileks dan tidak tegang. Untuk menciptakan suasana yang rileks sebelum bernyanyi diperlukan suatu relaksasi atau pelemasan tubuh dengan cara pernapasan, dll.

Relaksasi perlu dilakukan pada saat latihan dan juga pada setiap sebelum penampilan, apalagi pada saat berlomba. Mental yang tegang mengakibatkan tubuh menjadi tegang pula, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal. Posisi tubuh dalam menyanyi harus mendapat perhatian. Posisi yang paling baik adalah berdiri dengan membagi beban yang sama pada dua kaki dan menempatkan kaki sedemikian rupa sehingga menjadi seimbang, terutama agar tubuh juga dapat ikut bergerak mengekspresikan lagu yang dinyanyikan.

Pada posisi menyanyi sambil duduk, posisi tubuh pada bagian pinggang ke atas harus dalam kondisi yang sama dengan posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada saat sedang berdiri. Posisi tubuh yang gagah sangat dibutuhkan. Ekspresi wajah pada saat menyanyi juga sangat menentukan. Pada saat mengambil nada-nada yang tinggi perlu konsentrasi dalam menyanyikannya, maka alis dapat dinaikkan, serta pipi seperti orang yang sedang tersenyum dan jangan lupa untuk membuka mulut yang lebar sesuai dengan ketentuan yang biasa dilakukan dalam menyanyi. (rahang terbuka ke bawah, bukan ke samping & dan bila memungkinkan rahang dibuka selebar buah apel.)

Pada saat menyanyi memang Nampak wajah akan terlihat jelek, namun suara yang dihasilkan akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan kalau kita menyanyi hanya ingin menampilkan penampilan saja.

Sumber :
http://sonora-ecclesia.blogspot.com/2010/12/teknik-berlatih-paduan-suara-part3.html

Sunday, March 16, 2014

Teknik Berlatih Paduan Suara Part.2

Waaaah, ketemu lagi nih.. akhirnya saya ada waktu untuk nulis bagian ke-2 dari teknik berlatih paduan suara.. wkwkwk.. so langsung aja ya.. Ceketot..

Kalo di postingan yang lalu saya menulis mengenai Teknik Vokal dan Nada. Kali ini saya akan melanjutkannya dengan Pokok pembicaraan kita, yaitu Paduan Suara. So, to the point aja yaw..

PADUAN SUARA adalah penyajian music vocal yang terdiri dari 10 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa (soul.. wkwkwk) lagu yang dibawakan.

JENIS PADUAN SUARA
Paduan Suara UNISONO, yaitu paduan suara dengan menggunakan satu suara saja.
Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia sejenis. Contohnya: suara sejenis wanita, suara sejenis pria, suara sejenis anak-anak.
Paduan Suara 3 sejenis S-S-A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
Paduan Suara 3 sejenis T-T-B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
Paduan Suara 3 suara Campuran S-A-B, yaitu paduan suara yang menggunakan 3 suara campuran, Sopran, Alto Bass.
Paduan Suara 4 Suara Campuran, yaitu paduan suara yang menggunakan suara campuran pria dan wanita dengan suara S-A-T-B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

Sebuah lagu tercipta dengan latar belakang tertentu dan bermaksud menceritakan sesuatu kisah ataupun hal, dan untuk menemukan makna yang tersirat dari lagu terebut, maka paduan suara harus dapat membawakan sesuai dengan sesuai tanda-tanda yang telah tertulis di dalam lagu. Inilah yang disebut dengan tanda dinamik.

TANDA DINAMIK
Tanda dinamik adalah tanda untuk menyatakan keras / lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Beberapa tanda Dinamik dari yang paling keras ke yang paling lembut adalah:

fff : forte fortissimo = sekeras mungkin
ff : fortissimo = sangat keras
f : forte = keras
mf : mezzo forte = setengah keras
fp : forte piano = dimulai dengan keras dan diikuti lembut
mp : mezzo piano = setengah lembut
p : piano = lembut
pp : pianissimo = sangat lembut
ppp : piano pianissimo = selembut mungkin

TANDA TEMPO
Tanda tempo adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan cepat atau lambatnya sebuah lagu harus dinyanyikan.

A. TANDA TEMPO CEPAT
1. Allegro : cepat
2. Allegrato : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang

B. TANDA TEMPO SEDANG
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat

C. TANDA TEMPO LAMBAT
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat, sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan

PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.

KLASIFIKASI PADUAN SUARA

Level � 1 (Penguasaan Materi)
Kriteria: Anggota mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
Tips:
- Nyamyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Akan lebih baik jika anggota hafal dengan syairnya.

Level � 2 (Interpretasi)
Kriteria: anggota mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interpretasi lagu yang diinginkan oleh komponis ataupun arenger lagu tersebut.
Tips:
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamika pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamika disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melodi.
- Latih artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalkan pengucapan konsonan �r�,�ng�,�s�, dan vokal a,i,u,e,o. hal ini bertujuan agar pengucapan syair terdengar jelas, sehingga pendengarpun dapat ikut memahami lagu yang dinyanyikan.
- Perhatikan pengkalimatan agar sesuai dengan kalimat yang benar. Hal ini dapat tercapai jika didukung dengan teknik pernapasan yang baik.
- Lakukan pemanasan vokal yang cukup sebelum menyanyi, agar diperoleh Timbre atau warna suara yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri. Ingat karena ini adalah PADUAN SUARA.

Level � 3 (Ekspresi)
Kriteria: level1 dan 2 telah mampu dilewati, dan anggota mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan total dan dikeluarkan melalui ekspresi. Percaya atau tidak, bahwa ekspresi mampu membuat sebuah lagu yang dinyanyikan benar-benar terasa jiwanya.
Tips:
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang.
- Perhatikan tanda-tanda perubahan tempo, agar lagu dapat dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Jadi tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kanan/kiri), karena posisi ini berpengaruh terhadap penampilan secara keseluruhan.

PEMBAGIAN SUARA PADA PADUAN SUARA
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara, yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bass. Namun ada juga yang membagi menjadi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton, Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Dengan kata lain kelompokkan masing-masing jenis suara pada satu kelompok. Dengan tujuan agar dapat berkonsentrasi penuh dan tidak terpengaruh dengan suara lain. Namun jika masing-masing anggota telah benar-benar dapat berdiri sendir (tidak nggandol dengan temannya), anggota dari tiap kelompok dapat disebar, hal ini dimaksudakan selain melatih kemandirian not, juga agar padua suara yang didengar terdengar rata (tidak berat sebelah) (kalau tidak pakai mic lhooo� kalau pakai mic ya gak ada beda.. wkwkwk).

Selain itu komposisi S:A:T:B yang ideal adalah 3:2:2:3. Namun perlu DIINGAT, bahwa komposisi tersebut dapat diubah sesuai dengan power dari penyanyi yang ada. Namun perlu DIINGAT lagi bahwa, paduan suara ini adalah kita bernyanyi dengan bersama-sama, jadi usahakan tidak ada suara yang dominan sendiri, karena akan merusak keindahan dari lagu/materi yang dibawakan.

DIRIGEN
Dirigen dalam paduan suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara (selain dari anggotanya sendiri nih). Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap sebagai pelatih Paduan Suara sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi yang lebih dekat. Sehingga timbul perasaan �krasan�.. wkwkwk

Paduan Suara dipimpin oleh seorang Conductor/Dirigen. Untuk menjadi seorang conductor tidak sembarangan. Seorang conductor dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dari anggota paduan suara yang lain.

SYARAT MENJADI SEORANG CONDUCTOR
Memiliki sifat kepemimpinan
Memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
Mengerti Notasi
Kritis terhadap Notasi
Simpatik
Sebaiknya sehat jasmani dan rohani
Menguasai cara efektif
Memiliki daya imajinasi yang tinggi.

TIPS:
- Pilihlah Dirigen yang memiliki wawasan paduan suara lebih daripada anggota paduan suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi dirigen memadukan suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok paduan suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika seluruh anggotanya masih belum memperhatikan. Karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara dirigen dan anggota paduan suara.

Nah sampai sini dulu ya postingan mengenai paduan suara, semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kawan-kawan semua, agar terbentuk sebuah tim paduan suara yang solid, kokoh, dan bermutu.. Kita sambung lagi di part uang ke-3.. hehehehe.. Selamat Berlatih.. Tuhan memberkati.

Sumber :
http://sonora-ecclesia.blogspot.com/2010/10/teknik-berlatih-paduan-suara-part2_21.html

Tuesday, March 11, 2014

Teknik Berlatih Paduan Suara Part.1

Halo kawan, saya ingin berbagi untuk kawan-kawan semua agar memiliki pengetahuan yang cukup berarti dalam paduan suara. Untuk menjadi anggota paduan suara yang hebat, tentunya diperlukan sedikit pengetahuan mengenai materi-materi paduan suara. Nah untuk lebih jelasnya, lihat tips dan trik yang ada di bawah yaw.. semoga ini dapat membantu kawan-kawan semua untuk tetap semangat memuji dan memuliakan Tuhan dengan cara bernyanyi.. GBU.

Sebelum kita membahas apa itu paduan suara dan semua yang terkait, kita akan memulainya dari pengertian dasar, salah satu diantaranya adalah mengenai teknik vocal. Teknik vocal, sebenarnya merupakan dasar yang paling dasar, yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Biasanya, orang hanya sekedar berkumpul, sedikit pemanasan, lalu langsung menyanyi. Kadang kala ada yang menganggap, bahwa dalam paduan suara yang terpenting adalah �power�. Padahal, jika suatu lagu dinyanyikan dengan teknik, maka kita secara tidak langsung dapat menjiwai apa maksud lagu itu, sehingga orang yang mendengarkannya pun dapat pula merasakan apa yang menjadi maksud dari lagu yang tengah dinyanyikan tersebut. Jika hal itu telah dipenuhi, maka saya yakin, baik yang menyanyikan maupun yang mendengarkan, akan lebih paham, lebih mendalami secara lebih dalam dan lebih dekat sehingga pesan yang ada dalam lagu tersebut dapat disampaikan dengan sempurna.

TEKNIK VOKAL

Teknik vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar akan terdengar lebih jelas, lebih indah, lebih merdu, dan tentunya akan lebih nyaring.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOKAL

1. Artikulasi
Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.

2. Pernafasan
Pengertian pernafasan terkait dengan teknik vokal adalah usaha untuk menghirup udara sekuat-kuatnya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit - demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan ini dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
a. Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
b. Pernafasan Perut: cocok digunakan dalam menyanyi, namun tidak sekuat pernafasan diafragma.
c. Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, dan juga memiliki power dan stabilitas vokal yang paling baik.

3. Phrasering
Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

4. Sikap Badan
Sikap badan dalam teknik vokal adalah posisi badan ketika seseorang sedang menyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang paling penting adalah tidak mengganggu jalannya saluran pernapasan. Namun sikap badan yang paling tepat saat menyanyi adalah berdiri tegak, tidak bungkuk dan tidak terlalu condong ke belakang (berdiri tegap).

5. Resonansi
Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/bergetar di sekitar mulut dan tenggorokan.

6. Vibrato
Vibrato adalah usaha untuk memperindah lagu dengan cara memberi gelombang / suara yang bergetar teratur. (Tidak boleh digunakan saat bernyanyi paduan)

7. Improvisasi
Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah / menambah sebagian melodi lagu dengan professional, tanpa merubah melodi pokok (Tidak boleh digunakan saat bernyanyi paduan).

8. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat terbentuknya intonasi yang baik adalah pendengaran yang baik, control pernapasan gak boros dan �rasa musikal�.. hehehehe..

Bagi yang masih belum kenal apa itu nada, di sini saya juga post.kan sekalian nih.. wkwkwk

NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.

NADA MEMILIKI 4 SIFAT YANG KHAS, YAITU:
1. FITCH : yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI : yaitu lamanya sebuah nada dibunyikan.
3. INTENSITAS : yaitu keras � lembutnya nada yang dibunyikan
4. TIMBRE : yaitu warna suara yang tiap orang berbeda.

AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang. Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.

CRESENDO adalah suara dari pelan berangsur-angsur keras.
DECRESENDO adalah suara dari keras berangsur-angsur pelan. (kebalikannya Cresendo nih.. )
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.

TIPE SUARA MANUSIA ADA 3, YAITU:

1. Suara Wanita Dewasa
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)

2. Suara Pria Dewasa
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)

3. Suara Anak-anak
Tinggi
Rendah

Nah.. untuk part 1 saya rasa cukup di sini yah.. nanti saya akan posting lagi yang part 2 mengenai paduan suara.. tunggu yaw.. thing thing.. GBU..

Sumber :
http://sonora-ecclesia.blogspot.com/2010/10/teknik-berlatih-paduan-suara-part1.html

Sunday, November 24, 2013

GITA BAKTI HERKULANUS : Menyanyi Untuk Berbakti Kepada Tuhan

Oleh : Ign. Djoko Irianto

Dalam tradisi Perjanjian Lama ada kebiasaan tentang pembagian tugas atau pembentukan kelompok tugas dalam kegiatan di rumah Tuhan (Bait suci). Suku Lewi dipercaya dan ditetapkan sebagai petugas di rumah Tuhan. Kedudukan ini menimbulkan kesadaran bagi orang-orang Lewi untuk mengatur pembagian tugas supaya ibadat dapat berjalan lancar dan menyentuh. Salah satu kelompok yang dibentuk dan terlibat dalam ibadat adalah kelompok musik dan nyanyian (I Tawarikh 6:31- 32; I Tawarikh 23: 5; 25: 1- 8). Secara bertahap, kelompok musik dan nyanyian ini menata diri agar tidak menjadi kelompok yang ala kadarnya, tetapi menjadi kelompok yang memang amat serius dalam menjalankan tugasnya dalam setiap ibadat (I Tawarikh 25: 7).

Puji-pujian yang disampaikan oleh kelompok musik dan nyanyian ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ibadat. Bahkan mereka menempati kedudukan khusus dalam ibadat [I Tawarikh 6: 31; II Tawarikh 5: 11- 13]. Sekalipun tidak secara eksplisit menyebut jenis nyanyian dan cara menyanyikan, tetapi tersirat pemahaman bahwa puji-pujian ataupun nyanyian dalam ibadat harus dipersiapkan dengan baik, bukan hanya masalah teknik vokal maupun penampilan, tetapi juga suasana hati para pemujinya. Sehingga puji-pujian yang disampaikan itu benar-benar adalah ekspresi iman, bukan sekedar keindahan suara (Amos 5: 23).

Paroki Santo Herkulanus melalui koordinator seksi liturgi DPP telah melahirkan kelompok nyanyian untuk ibadat yang diberi nama �PS. Gita Bakti Herkulanus�. Gita Bakti Herkulanus mengandung makna �bernyanyi untuk berbakti kepada Tuhan dalam lindungan Santo Herkulanus�. Visi kelompok nyanyian ini adalah untuk mewujudkan pelayanan di bidang peribadatan, dengan lagu-lagu liturgis, serta memeriahkan suasana pertemuan gerejani dengan mengemban nama baik gereja paroki St. Herkulanus Depok.

Puji Tuhan, PS. Gita Bakti Herkulanus telah diresmikan dan diberkati oleh Pastor Paroki RD. Y. Dwi Karyanto pada hari Minggu malam tanggal 18 Agustus 2013. Dalam usianya yang relatif sangat muda, kurang lebih 3 bulan, PS. Gita Bakti Herkulanus telah beberapa kali bertugas melayani dalam Perayaan Ekaristi di Paroki sendiri yaitu Paroki St. Herkulanus, dan pada hari ini tanggal 24 November 2013 pada Perayaan Ekaristi Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, PS Gita Bakti Herkulanus bertugas mengiringi nyanyian. Berikutnya, direncanakan pada Minggu Adven kedua, untuk pertama kalinya PS Gita Bakti Herkulanus akan bertugas melayani di luar Paroki sendiri. PS Gita Bakti Herkulanus akan bertugas dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Paulus Depok pada tanggal 8 Desember 2013 pada Misa kedua yaitu pkl. 08.00.

Sesuai dengan visi dan misi yang diemban, PS. Gita Bakti Herkulanus senantiasa mendukung kegiatan liturgi di Paroki dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok nyanyian dari paroki-paroki tetangga. Program kegiatan terdekat, selain latihan koor setiap minggu malam, berdasarkan undangan dari Sie Liturgi Paroki St. Matheus Depok II Tengah, pada tanggal 19 Januari 2014 PS. Gita Bakti Herkulanus akan menyanyi di Paroki St. Matheus. Kegiatan ini juga akan diikuti oleh kelompok nyanyian atau kelompok Paduan Suara Paroki se Dekenat Utara, Keuskupan Bogor. PS. Gita Bakti Herkulanus juga telah terjadwal bersama Panitia Pembangunan Sarana dan Prasarana Gereja (PPG) St. Herkulanus untuk bertugas di Paroki St. Fransiskus Asisi, Sukasari, Bogor pada tanggal 9 Februari 2014.

Sebagai kelompok Paduan Suara Paroki, keanggotaan PS Gita Bakti Herkulanus meliputi keempat wilayah yang ada di Paroki St. Herkulanus. Hingga hari ini tercatat 43 anggota PS Gita Bakti Herkulanus. Bagi bapak/ibu umat Paroki St. Herkulanus yang berminat bisa bergabung dalam latihan koor PS Gita Bakti Herkulanus yang diselenggarakan setiap minggu malam usai Misa.

Mohon doa dari seluruh umat Paroki St. Herkulanus agar tugas-tugas pelayanan PS. Gita Bakti Herkulanus dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Semoga para anggota PS Gita Bakti Herkulanus dianugerahi ketekunan, kedisiplinan, dan kerendahan hati; agar mampu setia pada komitmennya, bernyanyi untuk memuji Tuhan, dalam gereja dan masyarakat.

Tuhan memberkati kita semua.

*) Penulis adalah Ketua PS. Gita Bakti Herkulanus

Wednesday, January 5, 2011

Gregorian? Puji Syukur!

Lagu Gregorian memang sedang naik daun. Banyak yang minta saran ke saya, bagaimana cara memasyarakatkan (kembali) lagu Gregorian. Jawaban saya mungkin sama sekali tidak diduga oleh si penanya, "Sediakan Puji Syukur di bangku-bangku gereja."

Sebagian dari kita mungkin belum sadar bahwa di Puji Syukur (PS) ada cukup banyak lagu Gregorian. Kalau saya tidak salah, setidaknya ada 32 lagu Gregorian dalam Bahasa Latin. Nah, kalau PS disediakan di bangku-bangku gereja, umat dapat diajak menyanyi lagu Gregorian yang paling dasar yang ada di dalamnya.

Untuk permulaan, kita bisa mulai dari Ordinarium (Tuhan Kasihanilah, Kemuliaan, Kudus dan Anak Domba Allah). Dalam PS ada empat macam ordinarium Gregorian, berdasarkan masa penggunaannya. Ada yang khusus untuk Masa Adven dan Prapaskah (339, dst.) dan Paskah (340, dst.). Ada Ordinarium De Angelis (342, dst.) yang dapat digunakan untuk masa selain Adven, Prapaskah dan Paskah. Yang terakhir, ada Ordinarium khusus untuk Misa Arwah (344, dst.). Mungkin kita sudah terbiasa menyanyikan Ordinarium Adven dan Prapaskah, atau bahkan De Angelis. Nah, kenapa tidak mencoba Ordinarium Paskah misalnya? Ordinarium ini dipakai mulai Hari Raya Paskah sampai dengan Pentakosta.

Lagi, yang sangat mendasar tentunya adalah Doa Bapa Kami. Yang paling umum adalah Pater Noster dengan nomor 402, yang selalu dinyanyikan di Vatikan. Selain itu ada juga versi Pater Noster yang lain (403), yang mungkin tidak sepopuler yang pertama. Berikutnya adalah Aku Percaya. Ada Credo III (374) yang sudah cukup akrab di telinga sebagian umat. Nah, kalau umat sudah bisa menyanyikan semua Ordinarium, Pater Noster dan Credo, kita sudah membuat kemajuan yang bagus sekali. Saya yakin Paus akan senang sekali mendengar umat Katolik Indonesia bisa menyanyi lagu-lagu pokok ini.

Kita masih bicara lagu Gregorian untuk Misa. Pada hari-hari Minggu atau Hari Raya tertentu, Ritus Tobat yang biasa (Tuhan Kasihanilah Kami) dapat digantikan dengan Ritus Pemercikan Air Suci. Ada lagu yang khusus untuk ritus ini, Asperges Me (233) untuk selain Masa Paskah, atau Vidi Aquam (234) untuk Masa Paskah.

Masih dalam Misa, pada Hari Minggu Paskah, kita menyanyikan suatu madah yang disebut Sekuensia setelah Alleluia (bukan sebelumnya, bdk. PUMR 64). Judulnya adalah Victimae Paschali Laudes (518). Sekuensia ini wajib sifatnya. Ada lagi satu Sekuensia wajib yang harus dinyanyikan, pada Hari Raya Pentakosta. Judul aslinya Veni Sancte Spiritus. Sayangnya di PS hanya ada versi Bahasa Indonesianya, Ya Roh Kudus Datanglah (569). Versi Latin aslinya dapat ditemukan dengan mudah di internet. Google saja Veni Sancte Spiritus, lalu nyanyikan dengan not yang tersedia di PS 569.

Berikutnya, saya yakin banyak sekali umat yang bisa menyanyikan lagu Mari Kita Memadahkan (501). Ini adalah "lagu wajib" untuk perarakan Sakramen Mahakudus. Versi Latinnya adalah Pange Lingua (502). Dapatlah dicoba untuk lain kali menyanyikan versi Latin ini, dengan not yang sama dengan Mari Kita Memadahkan tadi. Sekedar catatan, Bait 5-6 baru dinyanyikan saat Sakramen Mahakudus sampai di tempat pentakhtaan. Selama masih dalam perjalanan, Bait 1-4 lah yang dinyanyikan, bilamana perlu diulang terus menerus.

Lagi, saya juga yakin cukup banyak umat yang bisa menyanyikan Jika Ada Cinta Kasih (498). Versi Latinnya adalah Ubi Caritas Est Vera (499). Juga, Datanglah Ya Roh Pencipta (565). Versi Latinnya adalah Veni Creator Spiritus (566). Sama persis notnya. Seharusnya tidak sulit jika sekali-sekali versi Latinnya yang dinyanyikan. Umat pasti bisa mengikutinya, tentunya bila disediakan PS di bangku-bangku gereja. Ubi Caritas dinyanyikan saat perarakan persembahan pada Hari Kamis Putih. Selain itu, lagu ini juga bisa dijadikan lagu Komuni, sepanjang tahun. Veni Creator bisa dinyanyikan hampir pada setiap kesempatan di mana kita mengharapkan kedatangan Roh Kudus.

Tidak lengkap rasanya bila kita belum membahas lagu untuk Maria. Di PS ada banyak lagu Gregorian untuk Maria, masing-masing ada masa pemakaiannya yang sesuai. Ada Alma Redemptoris Mater (627; Adven-Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah, 2 Februari), Ave Regina Caelorum (626; Pasca Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah-Pekan Suci), Regina Caeli (624; Paskah-HR Tritunggal Mahakudus) dan Salve Regina (623; Pasca HR Tritunggal Mahakudus-Sebelum Adven). Keempat Antifon Maria ini sungguh cocok dinyanyikan bersama saat Doa Rosario.

Masih ada lagi yang lain, termasuk Te Deum (669), madah syukur yang dapat dinyanyikan setelah komuni, tepatnya usai Doa Sesudah Komuni (umat duduk kembali). Madah ini wajib dinyanyikan saat tahbisan uskup, imam dan diakon. Satu yang mungkin agak kurang populer adalah Popule Meus (506). Yang ini untuk penghormatan salib pada hari Jumat Agung.

Akhirnya, ada Requiem (708) yang adalah Lagu Pembuka untuk Misa Arwah, dan juga In Paradisum (709), dengan teks yang sangat indah, yang cocok untuk bagian akhir Misa Arwah.

Semoga uraian di atas cukup untuk meyakinkan Anda untuk mengusahakan penyediaan Puji Syukur di bangku-bangku gereja. Sekali lagi, Puji Syukur, bukan Kitab Suci. Sejauh yang saya tahu, di Roma tidak ada Kitab Suci di bangku umat. Dalam gereja Katolik, maksud saya.

Sebagai penutup, baiklah kalau saya mengutip Paus Benediktus XVI, �Akhirnya, dengan tetap menghargai aneka gaya dan beragam tradisi yang sangat berharga, saya mendambakan, sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh para Bapa Sinode, agar nyanyian Gregorian benar-benar dihargai dan digunakan sebagai nyanyian yang sesuai untuk liturgi Romawi.� (Sacramentum Caritatis 42)

Catatan: Artikel ini dimuat dalam Majalah Liturgi yang diterbitkan oleh Komisi Liturgi KWI, Vol 21 No 5 - Sep-Okt 2010.

Sunday, September 26, 2010

Paduan Suara Malaikat

oleh:
Romo William P. Saunders *
Dengan segala macam pembicaraan mengenai malaikat, beragam gambar dan kisah mengenainya, dan bahkan tayangan televisi yang menampilkan sosok malaikat, mengapakah kita tidak sering mendengarnya di gereja? Sebagian tayangan di atas menjadikan malaikat tampak bagaikan makhluk-makhluk halus khayalan. Mohon tanggapan.
~ seorang pembaca di Alexandria

Katekismus Gereja Katolik dengan jelas menegaskan, �bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan `malaikat', adalah satu kebenaran iman. Kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan tradisi tentang itu bersifat sama jelas� (No. 328). Kita sungguh percaya akan malaikat; kita mendefinisikannya sebagai makhluk rohani murni dan wujud pribadi yang mempunyai akal budi dan kehendak bebas; mereka tidak dapat mati. Seperti dicatat dalam Kitab Suci, malaikat menampakkan diri kepada manusia dalam rupa manusia.

Sejak abad keempat, malaikat diklasifikasikan dalam sembilan paduan suara atau kelompok malaikat. Ketiga paduan suara yang pertama menatap dan bersembah sujud langsung di hadapan Tuhan. SERAFIM, yang artinya �yang bernyala-nyala,� memiliki �nyala� kasih yang paling berkobar kepada Tuhan dan memahami-Nya dengan pemahaman yang paling mendalam. (Menariknya, Lucifer, adalah salah satu dari serafim yang terang cemerlangnya berubah menjadi kegelapan). KERUBIM, yang artinya �kesempurnaan kebijaksanaan,� merenungkan penyelenggaraan ilahi dan rancangan Allah bagi makhluk ciptaannya. Terakhir, TAHTA, melambangkan keadilan ilahi dan kuasa pengadilan, merenungkan kuasa dan keadilan Allah.

Ketiga paduan suara berikutnya menunaikan rencana penyelanggaraan ilahi bagi alam semesta: PENGUASA, yang namanya menyiratkan otoritas, memimpin paduan suara malaikat yang lebih rendah. KEUTAMAAN, yang namanya membangkitkan kesan daya atau kekuatan, melaksanakan perintah-perintah PENGUASA dan memimpin kelompok-kelompok surgawi. Terakhir, KEKUATAN, menghadapi serta melawan kuasa-kuasa jahat yang menentang rancangan penyelanggaraan ilahi.

Ketiga paduan suara terakhir berhubungan langsung dengan masalah-masalah manusia. KERAJAAN melindungi kerajaan-kerajaan duniawi, seperti bangsa-bangsa atau kota-kota. MALAIKAT AGUNG menyampaikan pesan-pesan Allah yang paling penting kepada umat manusia, sementara setiap MALAIKAT mengemban tugas sebagai pelindung bagi masing-masing kita. Walau bukan merupakan dogma resmi, skema ini menjadi populer pada Abad Pertengahan melalui tulisan-tulisan St Thomas Aquinas, Dante, St Hildegard dari Bingen dan Yohanes Scotus Erigina.

Kita percaya bahwa Allah yang Mahakuasa menciptakan malaikat sebelum karya ciptaan lainnya. Sementara itu, sebagian malaikat, dengan dipimpin oleh Lucifer, berontak melawan Allah. Para malaikat ini, dengan kehendak bebasnya memilih dengan tak dapat dibatalkan kembali untuk menolak Allah dan hukum-hukum-Nya secara radikal. Sebab itu, mereka dicampakkan ke dalam neraka. Peristiwa ini disebut-sebut, walau sekilas, dalam beberapa ayat Perjanjian Baru. St Petrus menulis, �Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman� (2 Pet 2:4). Dalam surat St Yudas kita baca, �Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang� (Yud 6-7). Ketika Yesus berbicara mengenai Pengadilan Terakhir dan pentingnya melayani saudara-saudara yang paling hina, Ia berkata kepada mereka yang jahat, �Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya� (Mat 25:41). Patut kita ingat bahwa malaikat-malaikat yang jatuh ini - setan dan roh-roh jahat - diciptakan sebagai baik, namun dengan kehendak bebas mereka sendiri memilih untuk berdosa dan berpaling dari Allah.

Kunci untuk memahami malaikat ialah dengan melihat apa yang mereka lakukan. Pertama, malaikat memandang, memuji dan memuliakan Allah di hadirat ilahi-Nya. Yesus bersabda, �Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga� (Mat 18:10), suatu ayat yang juga mengindikasikan bahwa masing-masing kita mempunyai seorang malaikat pelindung. Kitab Wahyu menggambarkan bagaimana para malaikat mengelilingi tahta Allah dan memadahkan puji-pujian (bdk Why 5:11dst, 7:11dst). Pula, para malaikat bersukacita atas jiwa orang berdosa yang bertobat (Luk 15:10).

Kedua, malaikat berasal dari kata Ibrani �malach� yang berarti �utusan�; dalam bahasa Inggris, malaikat disebut `angel', berasal dari kata Yunani �angelos� yang juga berarti �utusan�. Malaikat merupakan sebutan yang menggambarkan peran mereka dalam interaksinya dengan dunia ini. St Agustinus menyatakan bahwa malaikat �melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.� Sepanjang Kitab Suci, para malaikat berperan sebagai utusan Allah, baik itu menyampaikan pesan aktual mengenai rencana keselamatan Allah, melaksanakan keadilan, ataupun memberikan kekuatan serta penghiburan. Berikut adalah beberapa contoh dari peran mereka sebagai utusan dalam Perjanjian Lama: Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan dihalau dari Eden, kerubim ditempatkan Tuhan untuk menjaga jalan masuk ke Taman Eden (Kej 3:24). Para malaikat melindungi Lot dan keluarganya di Sodom dan Gomora (Kej 19). Malaikat menghentikan Abraham sementara ia hendak mempersembahkan Ishak sebagai kurban (Kej 22). Seorang malaikat melindungi umat Allah dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji (Kel 23:20). Dalam Perjanjian Baru: Seorang malaikat menampakkan diri kepada perwira Kornelius dan menghantarnya pada pertobatan (Kis 10:1dst); seorang malaikat membebaskan St Petrus dari penjara (Kis 12:1dst). Ibrani 1:14 menggambarkan peran malaikat dengan sangat jelas, �Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?�

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.

sumber : �Straight Answers: Choirs of Angels� by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright �2004 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)