Latest News

Friday, September 27, 2013

Paus Fransiskus Ekskomunikasi Imam Melbourne

Sebuah artikel mengenai berita singkat tentang Paus Fransiskus yang mengekskomunikasi seorang Imam dari Keuskupan Agung Melbourne bernama Grey Renold. Berita ini mungkin mengejutkan beberapa pihak karena Paus Fransiskus begitu dikenal dengan kepribadiannya yang rendah hati, namun dibalik sifatnya tersebut, Paus Fransiskus memiliki sifat yang amat tegas dan taat pada Iman Katolik, berikut artikel terjemahannya yang diambil dari The Age Victoria.



Seorang Imam pembangkang bernama Greg Reynolds telah dipecat dari jabatannya sebagai seorang Imam dan diekskomunikasi karena telah mendukung terciptanya Imam berjenis kelamin wanita dan gay � Pater Greg dipercaya sebagai Imam pertama yang pernah di ekskomunikasi di Melbourne.

Perintah ekskomunikasi ini pun datang langsung dari Vatikan, dan tanpa adanya permintaan dari Uskup Agung Melbourne, Denis Hart. Melihat hal ini, Greg tampaknya menyindir bahwa pemecatan dirinya awalnya bersifat pengaduan secara sembunyi-sembunyi yang merupakan teknik terbaik dari inkuisisi.

Dokumen Ekskomunikasi tersebut ditulis dalam bahasa Latin dan tanpa disertai dengan keterangan. Berita ekskomunikasi ini tertanda pada 31 Mei 2013 yang lalu, dengan hal ini yang dapat disimpulkan bahwa, dibawah otoritas dari Paus Fransiskus yang menjadi topik utama pada hari Kamis 19 Mei 2013 lalu, ia (Paus Fransiskus) menyerukan gereja yang kurang aturan dan terlalu terobsesi.

Pater Reynolds, yang mengundurkan diri sebagai Pastor Paroki pada tahun 2011 lalu dikemudian hari pada tahun 2012 mendirikan sebuah organisasi bernama �Katolik Inklusif�, mengatakan bahwa ia mungkin saja akan dipecat dari jabatannya sebagai Imam namun tidak akan diekskomunikasi. Namun hal tersebut, tentu tidak akan mengubah apa yang telah dilakukannya.

�Pada masa lalu ekskomunikasi adalah sesuatu yang bersifat besar, namun kini Hirarki (Gereja Katolik) telah kehilangan kepercayaan dan kehormatan.� ujarnya

''Aku hadir dalam posisi ini karena saya telah mengikuti hati nurani saya tentang tahbisan wanita dan pernikahan gay. ''

Menurut Ajaran Gereja, ekskomunikasi adalah sebuah sanksi terkuat dan dengan hal ini dapat dipastikan bahwa seseorang tidak dapat memegang jabatan atau menerima Sakramen apapun.

Media Fairfax memahami bahwa kasus ini dapat menyebabkan dampak bagi imam-imam Melbourne lainnya.

Uskup Agung Hart secara luas dikritik setelah penampilannya pada kasus penyelidikan di Victoria, mengenai bagaimana gereja menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak, dan ketika ia menjawab pertanyaan tentang mengapa gereja membutuhkan rentang waktu hampir 18 tahun, untuk meminta Vatikan untuk memecat jabatan Imamat, Pater Desmond Gannon (tersangka pelaku Pedofilia), Hart hanya mengatakan �lebih baik terlambat daripada terlambat sama sekali.�

Seperti penghapusan Uskup Bill Morris dari Toowoomba, Vatikan bergerak relatif jauh lebih sigap ketimbang Pater Renold mengenai imam perempuan .

Pater Reynolds mengatakan bahwa, ia dipanggil untuk memenuhi Dekan dari Katedral St Patrick , John Salvano , pengacara kanonik , untuk membahas beberapa isu '' '' pada Rabu pagi.

Ketika ia tiba , Pater Salvano menerjemahkan dokumen untuknya:

''Dia mengatakan kepada saya bahwa Uskup Hart tidak melakukan hal ini, namun seseorang yang tidak diketahui telah mengirimkan notifikasi kepada Kongregasi Doktrin Iman.�

'' Vatikan tidak pernah menghubungi saya , dan hal itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut."

Pater Reynolds tidak memiliki sepeser uang ketika ia mengundurkan diri sebagai imam Melbourne, dan kemudian ditawarkan uang senilai $ 5.000 sebagai pembayaran selama 32 tahun pengabdiannya , meskipun ia mengatakan angka biasa adalah sekitar $ 1500 per tahun layanan - dalam kasusnya, $ 48.000. Negosiasi pun terus-menerus berlanjut.

Uskup Agung Hart mengatakan bahwa Pater Reynolds diekskomunikasi, disebabkan oleh fakultas dimana Pater Renolds menempuh pendidikan terus menentang Pater Renolds yang tetap merayakan Perayaan Ekaristi dan memberitakan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Gereja.

Pater Reynolds bukanlah Katolik Australia pertama yang diekskomunikasi. Yang paling terkenal adalah Suster Mary MacKillop, yang dikucilkan oleh uskup setempat tapi kembali pada tahun 2010. 

Mari kita doakan Greg Reynold. Dominus illuminatio mea!

Sunday, September 22, 2013

Perbedaan Antara Musik Liturgi Dengan Musik Rohani

Seringkali dalam Perayaan Ekaristi, kita melihat adanya Musik Rohani digunakan bersama-sama dengan ironisnya malah menggantikan Musik Liturgi. Apa sih perbedaan antara Musik Liturgis dengan Musik Rohani? Didalam Gereja Katolik terdapat dua jenis musik yaitu Musik Liturgi dan Musik Rohani. Disini saya pertama-tama akan menjelaskan apa itu Musik Liturgis.

Musik Liturgi atau dengan kata lain disebut musik Suci adalah musik yang digunakan dalam berbagai Upacara Liturgi, termasuk Perayaan Ekaristi. Yang termasuk dalam musik Liturgi adalah nyanyian-nyanyian Gregorian (Gregorian Chants), nyanyian Polifoni Suci. Tapi selain kedua nyanyian tersebut adapula nyanyian-nyanyian lain terutama yang berakar dari budaya setempat dapat digunakan dalam Liturgi asalkan selaras dengan jiwa Perayaan Liturgi dan mendapatkan izin resmi dari uskup setempat. (bdk. Sacrosanctum Concilium art. 39). Gereja Katolik sendiri tidak pernah menyingkirkan budaya setempat toh tidak jarang kebudayaan itu dapat dijadikan suatu sarana untuk memuji Tuhan.

Di dalam pun Dokumen Sacrosanctum Concilium 119 itu pun tercantum, �Di wilayah-wilayah tertentu, terutama di daerah Misi, terdapat bangsa-bangsa yang mempunyai tradisi musik sendiri, yang memainkan peran penting dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Hendaknya musik itu mendapat penghargaan selayaknya dan tempat yang sewajarnya , baik dalam membentuk sikap religius mereka, maupun dalam menyelesaikan ibadat dengan sifat-perangai mereka,...�

Selain itu adapula Dokumen Gereja Katolik Tra le Sollecitudini yang tertulis:

Tra le Sollecitudini 1 Musik liturgis (sacred music)� mengambil bagian dalam ruang lingkup umum liturgi, yaitu kemuliaan Tuhan, pengudusan dan pengajaran umat beriman. Musik liturgis memberi kontribusi kepada keindahan dan keagungan upacara gerejawi, dan karena tujuan prinsipnya adalah untuk melingkupi teks liturgis dengan melodi yang cocok demi pemahaman umat beriman, tujuan utamanya adalah untuk menambahkan dayaguna-nya kepada teks, agar melaluinya umat dapat lebih terdorong kepada devosi dan lebih baik diarahkan kepada penerimaan buah-buah rahmat yang dihasilkan oleh perayaan misteri-misteri yang paling kudus tersebut.

Tra le Sollecitudini 2 Karena itu musik liturgis (sacred music) � harus kudus, dan harus tidak memasukkan segala bentuk profanitas, tidak hanya di dalam musik itu sendiri, tetapi juga di dalam cara pembawaannya oleh mereka yang memainkannya.

Tra le Sollecitudini 5 Gereja telah selalu mengakui dan menyukai kemajuan dalam hal seni, dan menerima bagi pelayanan agama semua yang baik dan indah yang ditemukan oleh para pakar yang ada sepanjang sejarah � namun demikian, selalu sesuai dengan kaidah- kaidah liturgi. Karena itu musik modern juga diterima Gereja, sebab musik tersebut menyelesaikan komposisi dengan keistimewaan, keagungan dan kedalaman, sehingga bukannya tak layak bagi fungsi-fungsi liturgis. Namun karena musik modern telah timbul kebanyakan untuk melayani penggunaan profan, maka perhatian yang khusus harus diberikan sehubungan dengan itu, agar komposisi musik dengan gaya modern yang diterima oleh Gereja tidak mengandung apapun yang profan, menjadi bebas dari sisa-sisa motif yang diangkat dari teater, dan tidak disusun bahkan di dalam bentuk- bentuk teatrikal seperti cara menyusun lagu- lagu profan.


Setelah Nyanyian Gregorian, Nyanyian Polifoni Suci berada pada tempat kedua sebagai Musik Liturgi yang diutamakan. Nyanyian Polifoni Suci adalah musik paduan suara yang dinyanyikan dalam banyak suara dan umumnya dinyanyikan tanpa iringan instrumental. Nyanyian Polifoni berkembang pada abad pertengahan sejak abad ke-9.Musik Rohani adalah musik yang dapat digunakan pada ibadat atau doa-doa yang bersifat devosi baik secara pribadi maupun dalam komunitas, tetapi tidak digunakan dalam Upacara-upacara Liturgi, termasuk di dalam Perayaan Ekaristi. Semisal doa Rosario.
Musik Rohani itu sendiri bersifat bebas kita dapat menyanyikannya dimana saja kapanpun kita mau. Karena Musik Rohani ditujukan kepada individu atau komunitas kecil, sehingga penggunaan Instrumen Musik itu terserah kepada kehendak pribadi lepas pribadi.

Dominus illuminatio mea!

Sumber :
http://katolisitas-indonesia.blogspot.com/2012/08/katekese-perbedaan-antara-musik-liturgi.html

Saturday, September 14, 2013

Himne Salib Oleh St. Efraim Dari Syria


Salib menghapuskan segala bentuk pemujaan berhala, sehingga tercerahkanlah seluruh alam semesta, yang mengumpulkan semua bangsa ke dalam satu Gereja dan menyatukan mereka dengan cinta.

Salib adalah tanda kebangkitan orang mati. Salib adalah tanda pengharapan tiap orang Kristen. 

Salib adalah tongkat berjalan bagi orang lumpuh.

Salib adalah kenyamanan bagi masyarakat miskin.

Salib adalah penghapus keangkuhan.

Salib adalah harapan bagi mereka yang putus asa.

Salib adalah makan bagi para pelaut (pencari kebenaran).

Salib adalah pereda bagi badai yang berkecamuk. Salib adalah ayah bagi para yatim piatu.

Salib adalah penghibur bagi mereka yang berkabung.

Salib adalah pelindung anak-anak.

Salib adalah kemuliaan bagi manusia. Salib adalah mahkota para pemimpin.

Salib adalah cahaya bagi mereka yang ada dalam kegelapan. Salib adalah kebebasan untuk budak, pemberi kebijaksanaan bagi yang bodoh.

Salib adalah pemberitaan para nabi, yang diikuti oleh seluruh jemaat.

Salib adalah kesucian para perawan dan sukacita para Imam.

Salib adalah dasar dari Gereja, Salib dari Sang Pembentuk alam semesta.

Salib adalah penghancur kuil berhala, ujian bagi orang Yahudi.

Salib adalah pentahir para penderita kusta, penguat bagi yang lemah.

Salib adalah roti bagi yang lapar, air mancur bagi yang haus.

Salib adalah pengharapan bagi para Biarawan, pakaian bagi yang telanjang

+St. Efraim dari Syria+

Dominus illuminatio mea!

Friday, September 13, 2013

Pedoman Biblis Perkawinan

Tujuan Perkawinan: Persatuan Penuh Cinta (Kasih) dan Pembiakan (Hidup)
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: �Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu�.� TUHAN Allah berfirman: �Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.� Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: �Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.� Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (Kejadian 1:27-28, 2:18-24).

Anak-anak adalah Berkat
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang (Mazmur 127:3-5).

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: �Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.� Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ (Matius 19:13-15).

Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: �Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?� (Kejadian 30:2). (Lihat juga: Kejadian 4:1,25,5:29,17:16,29:32-35,30:1,6, Amsal 17:6, Mazmur 128).

Kontrasepsi adalah Dosa Terhadap Perkawinan
Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki (Rut 4:13).

Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: �Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu.� Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga (Kejadian 38:8-10). Catatan: Tuhan membunuh Onan karena kontrasepsi, bukan karena ia menolak membangkitkan keturunan bagi saudaranya, sebab hukuman untuk ini amat jauh dari maut seperti kita lihat dalam Ulangan 25:5-10.

Perkawinan yang Tak Terceraikan
Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. Dan kamu bertanya: �Oleh karena apa?� Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel - juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat! (Maleakhi 2:13-16).

Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: �Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?� Tetapi jawab-Nya kepada mereka: �Apa perintah Musa kepada kamu?� Jawab mereka: �Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.� Lalu kata Yesus kepada mereka: �Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.� Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: �Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah� (Markus 10:2-12).

Kepada orang-orang yang telah kawin aku - tidak, bukan aku, tetapi Tuhan - perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya (1 Korintus 7:10-11, lihat juga Korintus 7:39, Rom.7:1-3).

Kewajiban Perkawinan
Tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak (1 Korintus 7:2-5).

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya (Efesus 5:22-33, lihat juga 1 Korintus 7:27-38, Kolose 3:18).

Isteri yang Baik adalah Karunia
Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN (Amsal 19:14, 18:22).

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya� Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji (Amsal 31).

Suami Diberkati Melalui Isterinya
Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu: rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya (Amsal 5:15-19).

Nikmatilah hidup dengan isteri yang kau kasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari (Pengkhotbah 9:9, Ulangan 24:5, 1 Petrus 3:7).

Yang Beriman Menguduskan Pasangannya yang Tak Beriman
Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya (1 Korintus 7:14-16).

Percabulan (Seks Pra-nikah) adalah Dosa Terhadap Kemurnian dan Perkawinan
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah (Ibrani 13:4, lihat juga Efesus 5:5, Galatia 5:16-24, Wahyu 22:14-15, 1 Korintus 6:15-20).

oleh: P. H.T. Burke

sumber : �A Scriptual Guide to Marriage� Written by Rev. H.T. Burke; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.�

Saturday, September 7, 2013

MGR. Joannes Groen MSF - Sang Vikaris Apostolik Banjarmasin

"Menuju Terwujudnya Gereja Lokal"
Pada tahun 1949, tidak ada perayaan ulang tahun kesebelas bagi Prefektur Apostolik Banjarmasin. Pada tahun itu, tepatnya 10 Maret 1949, Prefektur Apostolik Banjarmasin diangkat menjadi Vikariat Apostolik. Pada hari yang sama, Pater Joannes Groen MSF, diangkat menjadi Vikaris Apostolik yang pertama dengan motto tahbisan, "Lux In Tenebris" (=Cahaya Dalam Kebenaran " Yoh 1:5).

Sebelas tahun sebelumnya, saat prefektur Apostolik Banjarmasin didirikan, bnayak orang menyangka bahwa beliaulah yang diangkat menjadi Prefek Apostolik. Namun yang terjadi tidak demikian. Justur seorang pater muda berusai 33 tahun bernama J. Kusters MSF yang diangkat menjadi Prefek Apostolik.keadaan ini berbalik saat pengangkatan Vikaris Apostolik. Saat banyak orang menyangka MGR. J. Kusters MSF yang akan diangkat menjadi Vikaris Apostolik, justru Pater Joannes Groen MSF yang saat itu dianggap terlalu tua (58 tahun) diangkat menjadi Vikaris Apostolik.

Lahir pada 15 Desember 1891, Joannes Groen, masuk seminari MSF di Grave pada usia 19 tahun. Setelah ditahbiskan menjadi imam, beliau berkarya sebagai pengajar bahasa Perancis dan Latin di seminari MSF di Kaatsheuvel, Belanda. Setelah 8 tahun mengajar, Pater Groen MSF diutus ke Kalimanta sebagai superior misi dan menetap di Banjarmasin agar lebih muda mengadakan kontak dengan pemerintah.

Pada tahun 1939, Pater Groen MSF cuti ke Belanda dan baru bisa kembali ke Indonesia pada tahun 1946. Keberadaan Pater Groen di Belanda selama beberapa tahun itu telah membawa dampat positif berupa membaiknya hubungan beliau dengan Dewan Jenderal MSF yang sebelumnya kurang mulus, bahkan beliau sempat diijinkan member retret untuk Dewan Jenderal MSF di Grave.

Groen berangkat ke Belanda dan ditahbiskan pada tangga 16 Juni 1949 di Kaatsheuvel oleh Uskup Hertogenbosch " MGR Mutsaers bersama MGR. J. Huibers dari Keuskupan Haarlem dan MGR. Tarc. Van Valenberg OFMCap " Vikaris Apostolik Pontiana. Sebagai Ordinarius Banjarmasin, beberapa karya penting telah dilakukan MGR. Groen. Tanggal 12 Juli 1950 dibuka Seminari Menengah di Banjarmasin. Pater L. Bussemakers diangkat menjadi Direktur Seminari. Pater G. Slot, Pater G. Borst, Pater A. Kruize, Pater Prawirosoeyono dan MGR. Husin MSF (alm " Uskup Keuskupan Palangkaraya) adalah alumn dari seminari yang berada di pastoran Kelayan (salah satu nama lain dari Paroki St. Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa) tersebut. Pembukaan Seminari di Banjarmasin merupakan langkah penting terwujudnya gereja local. Karya-karya lainnya adalah pembukaan sekolah guru agama di Tenggarong, pendidikan untuk calon suster dan bruder di Tering.

MGR. Groen sangat memperhatikan pelayanan pastoral di daerah-daerah yang penduduknya masih hidup menurut kepercayaan dan adat yang lama. Sejah tahun 1950 diadakan beberapa kali kunjungan ke Kalimantan Tengah dan membuka stasi di Sampit dan Kuala Kapuas. Pada tangga 1 April 1951, beliau mentahbiskan imam pribumi yang pertama di Kalimantan, Pastor Hendrik Timang MSF.

MGR. Groen sendiri tidak dapat menyaksikan perkembangan karya-karya yang telah dirintisnya. Sejak awal tahun 1953, kesehatan MGR. Groen makin menurun. Beliau dianjurkan untuk berobat di Rumah Sakit RKZ Surabaya. Tanggal 18 April 1953, beliau meninggal dunia karena komplikasi emboli yang diketahui saat operasi tumor di usus besar. Sesaat sebelum meninggal, dalam keadaan sadar, MGR. Groen menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit yang diberikan oleh Pater Gloudemans yang menemaninya dari Balikpapan. Hari berikutnya jenazah MGR. Groen dimakamkan di kuburan "Kembang Kuning" Surabaya.

Enam puluh tahun kemudian, menandai peringatan 75 tahun Keuskupan Banjarmasin, tepatnya 2 Juli 2013, sebagai penghormatan atas karya-karya monsinyur yang telah dimenorehkan sejarah di Keuskupan Banjarmasin, maka kerangka jenazah MGR. Groen dipindahkan dari "Kembang Kuning" ke kuburan St. Yosef di Landasan Ulin.

Dominus illuminatio mea!
Disadur dari Majalah Ventimiglia milik Keuskupan Banjarmasin no. 19 edisi Juli-Agustus 2013.

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)