Latest News

Wednesday, January 21, 2015

Mengenal lebih dekat dengan Misdinar

Terminologi "Misdinar" berasal dari bahasa Jerman "Messdiener" yang berarti PELAYAN KUDUS; atau dalam bahasa Inggris biasa digunakan istilah "altar servers" (Pelayan altar) atau "boys and girls to service at the altar". Lalu, siapa saja sih yang boleh menjadi Misdinar? Syarat utama ialah mereka (anak-anak) yang sudah menerima sakramen baptis dan komuni pertama, dengan usia antara 9 - 18 tahun. Namun, dalam situasi tertentu, tidak tertutup kemungkinan bagi mereka yang sudah diatas SMA.

Sejak tahun 2001 (pada tahun 2001 Tahta Suci menyampaikan bahwa setiap uskup sebagai promotor liturgi di keuskupannya memiliki wewenang untuk memberikan izin adanya misdinar putri atau putri altar), keanggotaan misdinar juga tidak tertutup bagi putri atau perempuan. Tentu pengecualian ini selalu diletakkan berdasarkan situasi di tempat pastoral. Misalnya, jangan-jangan umat merasa terganggu apabila misdinarnya seorang mahasiswi (putri altar), atau misdinar (putra Altar) malah lebih tinggi dari pastornya, atau anak laki yang memelihara jambang dan rambut gondrong (hingga umat merasa risih dan resah), dst.

Pelayan Altar dan Pelayan Misa

Jadi, Misdinar itu seorang pelayan, yakni pelayan Misa (Perayaan Ekaristi). Dalam prakteknya, misdinar bahkan menjadi pelayan bukan saja dalam Misa tapi juga dalam berbagai perayaan liturgi dan ibadat yang tidak selalu Misa.

Pelayan Gereja dan Pelayan Tuhan

Sebagaimana saya singgung di atas, menjadi Misdinar berarti menjadi anak-anak yang melayani altar. Dalam simbolik liturgi Gereja, altar itu melambangkan TUHAN YESUS KRISTUS. Pada saat Misa Kudus, Yesus Kristus hadir secara istimewa di atas altar dalam rupa roti dan anggur. Dan kita terima dalam Komuni suci. Maka, ketika menjadi Misdinar (Putra-putri Altar), sama saja kita menjadi pelayan Yesus Kristus, tepatnya Pelayan Tuhan. Sebagai orang Katolik, tentu kita tahu dan sadar bahwa Liturgi Gereja menuntut partisipasi secara penuh, sadar, dan aktif dari seluruh umatnya. Sebab, Gereja tidak menghendaki adanya one man show (pertunjukan seorang pastor saja). Nah, sebagai misdinar, kita dituntur untuk menjalankan amanat Gereja (terlibat aktif dalam liturgi Gereja) di atas lewat peran kita sebagai Pelayan Altar. Lewat peran itu kita sudah menjadi seorang katolik yang aktif dan ikut berperan dalam berbagai tugas dan tanggungjawab Gereja.

Spiritualitas Pelayanan Misdinar

Seorang misdinar harus sadar bahwa dirinya seorang PELAYAN. Pelayan dalam pengertian ajaran Gereja ialah: "orang yang melayani Tuhan dan umat-Nya", atau "serorang hamba Tuhanyang hidupnya diabadikan seluruhnya bagi sabdaNya dan karyaNya di tengah umat. Konsekuensinya, kalau disebut misdinar, mereka adalah pelayan Tuhan yang hidupnya mesti sesuai dengan Sabda Tuhan dan Sakramen-sakramen yang kita rayakan. Itu berarti seorang misdinar mesti rajin membaca Kitab Suci, suka mengikuti Misa Kudus entah sedang bertugas atau tidak, mengaku dosa dalam penerimaan sakramen tobat, dan pada saatnya menerima Krisma.

Dengan kata lain, seorang Misdinar harus sadar �SIAPA DAN APA YANG DILAYANINYA?� Di atas sudah saya sebut bahwa kita adalah Pelayan Altar, tempat yang melambangkan kehadiran Tuhan Yesus di tengah-tengah kita. Jadi, yang pertama-tama kita layani adalah Tuhan Yesus sendiri. secara lahiriah atau kelihatan, kita melayani seorang Imam atau pastor. Barangkali kita tidak suka pastornya karena pastor itu galak. Tetapi pertama-tama yang dilihat adalah Yesus Kristus yang dihadirkan dalam Misa Kudus.

Friday, January 16, 2015

Memahami Makna Homili

Homili berasal dari bahasa Yunani homilia (percakapan, komentar).
Homili merupakan pewartaan sabda Allah yang bertolak dari bacaan Kitab Suci dan memberi komentar dan penjelasan mengenai bacaan Kitab Suci itu.

Homili merupakan bagian liturgi sabda yang amat penting.
Homili dimaksudkan untuk mewartakan dan mendalami misteri iman yang sedang dirayakan dengan bertolak dari Kitab Suci yang dibacakan sesuai dengan bahasa dan situasi aktual jemaat.

Homili hendaknya menjelaskan dan mengajarkan misteri Kristus berdasarkan pewartaan Kitab Suci sehingga misteri iman itu relevan bagi hidup umat zaman ini.
Homili juga dimaksudkan untuk memperteguh iman umat dan mengantar mereka ke misteri sabda dan sakramen yang dirayakan.
Homili juga memuat ciri sakramental, dalam mana sabda Allah yang diwartakan berdaya untuk menyelamatkan umat.

Akhirnya, homili mendorong umat untuk berani diutus mewartakan kabar baik kepada dunia.
Pada mulanya homili merupakan tugas kewajiban uskup. Kemudian homili juga menjadi kewajiban imam. Biasanya homili dibawakan oleh selebran utama. Namun homili juga dapat dibawa-kan oleh salah seorang imam konselebran, kadang-kadang bahkan seorang diakon, atau seorang uskup atau imam yang hadir dalam Perayaan Ekaristi itu tetapi tidak ikut berkonselebrasi (PUMR 66).

PUMR 66 juga memberi catatan bahwa awam tidak diperkenankan untuk menyampaikan homili dalam perayaan Ekaristi. Homili ini bersifat wajib diadakan pada hari-hari Minggu, hari raya, dan pesta-pesta yang terutama dihadiri umat beriman.
Peniadaan homili pada kesempatan tersebut harus dengan alasan yang berat. Pada hari-hari biasa, terutama masa Adven, Pra-paskah dan Paskah, homili sangat dianjurkan oleh Gereja (PUMR 66).

http://www.marinusyohanes.org/

Saturday, January 10, 2015

Pesta Pembaptisan Tuhan, 11 Januari 2015

Markus 1:7-11
7 Inilah yang diberitakannya: �Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.� Yesus dibaptis Yohanes.
9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: �Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.�

Renungan:
Gereja Katolik secara khusus merayakan satu hari Minggu sebagai Pesta Pembaptisan Tuhan. Betapapun Yesus itu Putera Allah, Dia juga dibaptis oleh Yohanes yang diutus Tuhan membuka jalan bagiNya. Ini membuktikan bahwa pembaptisan itu sangatlah penting.

1. Ayat 7-8
Beberapa waktu lalu kita telah mendengar kata-kata Yohanes ini. Sebuah pernyataan pribadi yang menunjukkan kerendahan hati dari seorang tokoh besar. Pada masa itu Yohanes dikenal sebagai nabi oleh rakyat Yahudi. Dalam kenabiannya itu dia menyatakan bahwa Yesus lebih besar daripada dirinya, bahkan Yohanes merasa dirinya tidak layak untuk membungkuk di hadapan Yesus untuk sekadar membuka tali kasutNya. Luar biasa.
Tetapi pernyataannya yang lebih penting adalah tentang pembaptisan. Yohanes Pembaptis masih membaptis dengan air, itu diakuinya sendiri, tetapi dia menyatakan bahwa Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (Yoh 1:26). Kesaksian ini membuktikan bahwa Yesus berkuasa menurunkan Roh Kudus, Roh Allah sendiri, untuk membersihkan orang-orang yang percaya dan bertobat. Dengan kata lain, mereka yang percaya dan dibaptis telah dikaruniai kuasa Roh Kudus yang mampu membimbing mereka di Jalan Kebenaran Tuhan. Maka, maka melalui umat Korintus, Paulus mengingatkan kita bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1Kor 3:16, 1Kor 6:19) yang tentu saja tidak boleh kita jadikan budak duniawi.

2. Ayat 9
Di sini tertulis: ��datanglah Yesus�dan Ia dibaptis�. Yesus datang untuk dibaptis! Ini seharusnya menjadi pertanyaan bagi kita semua. Dia datang dengan kesadaran sendiri ke tempat Yohanes untuk minta dibaptis. Dari dalam DiriNya ada suatu kesadaran penuh bahwa pembaptisan itu perlu bagiNya. Mengapa? Ada 3 alasan:
� Di ayat 15 ditulis: �menggenapkan seluruh kehendak Allah� (bdk Im 16:4; Gal 4:4-5). Pada masa itu, Yohanes melakukan pembaptisan di muka umum. Melalui pembaptisan itu, Yesus ingin menggenapi ramalan para nabi di masa lampau dan Dia �menyerahkan diri di depan umum kepada Allah dan kerajaan-Nya� sehingga dengan demikian menggenapi tuntutan Allah yang benar.
� Pembaptisan Yohanes adalah lambang pertobatan (Mat 3:11, Luk 3:3). Orang yang �mau� dibaptis sadar akan kedosaan dirinya. Dengan mau dibaptis, Yesus melakukan pengingkaran Diri dengan menempatkan diri-Nya setara dengan orang berdosa sekalipun Ia tidak berdosa dan oleh karenanya Ia sendiri tidak perlu bertobat dari dosa (2Kor 5:21; 1Pet 2:24).
� Yohanes mengundang orang untuk bertobat sebagai tugas yang diembannya dari Allah sendiri (Mrk 1:4). Dengan dibaptis Yohanes, maka Yesus menghubungkan diri-Nya dengan keinginan Allah yang memanggil setiap orang untuk bertobat untuk masuk dalam hidup yang baru. Ini bisa kita lihat dalam pesan Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu Mesias (Yoh 1:23,32-33).

3. Ayat 10-11
Gaya pembaptisan yang dilakukan pada waktu itu adalah masuk ke dalam sungai Yordan. Tubuh masuk menyelam ke dalam air sungai yang jernih. Yesus melakukan hal yang sama. Peristiwa Yesus masuk ke dalam air sungai Yordan membawa kekuatan baru bagi air yang mulanya tawar biasa menjadi memiliki kekuatan untuk membersihkan dosa. Air pembaptisan membawa keselamatan. Untuk itu, upacara pembaptisan dalam gereja Katolik sangatlah penting sebagai tanda (meterai) keselamatan.
Ketika Dia keluar dari air, langit pun terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Roh Allah menyertai �tubuh manusia� Yesus itu. Ini menandakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus yakni mengajar, menyembuhkan, menderita, dan pada akhirnya memperoleh kemenangan atas dosa setelah mengalahkan kuasa maut selalu dilakukan-Nya dengan kuasa Roh Kudus. Jikalau Yesus saja tidak dapat melakukan apa-apa tanpa kuasa Roh Kudus, apalagi kita manusia berdosa ini (bdk. Luk 4:1,14,18; Yoh 3:34; Kis 1:2; 10:38). Jadi, turunnya Roh Kudus dalam pembaptisan ini menunjukkan bahwa Roh Kudus memperlengkapi Yesus dengan kuasa untuk melaksanakan karya penebusan-Nya (lih Luk 3:22). Seperti yang dikatakan Yohanes Pembaptis, kemudian Yesus sendiri akan membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus supaya mereka juga mendapatkan kuasa untuk melayani Dia (Kis 1:5,8; Kis 2:4; Mat 3:11).

Sabda Allah yang menyatakan DiriNya berkenan kepada Yesus, Sang Putera, memberikan legitimasi kekuasaan kepada Yesus untuk mulai karya keselamatanNya. Di sini dengan jelas bisa kita lihat ketiga �pribadi� Allah yang esa itu yakni: Allah Bapa, Yesus Kristus yang dikatakan Allah Bapa sebagai �AnakKu yang Kukasihi� dan Roh Kudus yang turun ke atas Yesus. Ketiga �pribadi� itu setara dalam satu Diri yang sama (Yoh 10:30, Kis 5:3-4). Berdasarkan inilah dalam upacara pembaptisan Katolik, sambil menyiramkan air suci ke kepala sang terbaptis, imam berkata, �Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.� Dengan pembaptisan ini, maka sang terbaptis itu dimeteraikan Allah dengan tanda keselamatan yang berlaku kekal sampai ke kesudahannya.

http://www.parokituka.com/pesta-pembaptisan-tuhan-11-januari-2015/

Monday, January 5, 2015

Bunda Maria Ratu Rosario Suci - Bunda Segala Kemenangan

Pesta Bunda Maria Ratu Rosari tanggal 7 Oktober dirayakan untuk memperingati kemenangan di Lepanto (1571) ketika armada laut Kristen mengalahkan armada Turki yang mengancam pantai negara-negara Kristen di seluruh Laut Tengah. Pada waktu itu seluruh umat Kristen berdoa rosario supaya mereka dibebaskan dari ancaman musuh yang akan membunuh atau menjual mereka yang ditawan ke dalam perbudakan.

Pada masa Paus Pius V mencapai tahta St. Petrus, Gereja sedang dilanda bahaya besar dari Timur yang mengancam untuk memusnahkan Kristianitas di seluruh Eropa. Kaum Muslim sangat kuat dan agresif. Bapa Suci memberi peringatan kepada para raja dan pangeran di Eropa mengenai situasi bahaya yang sedang mengancam, namun tak seorang pun yang mempedulikannya.

Ketika Jenderal La Valette yang hebat itu mempertahankan Malta dari serangan bangsa Moor, tak seorang pun yang membantunya kecuali Paus Pius V yang mengirimkan uang dari bendahara Vatikan untuk mempertahankan benteng yang penting itu. Ketika ia dikalahkan, Soliman II, Raja Turki mempersalahkan Paus dan menya-takan perang kepada Italia, mengancam akan menghancurkan setiap kota yang berada di tepi pantai.

Menghadapi ancaman demikian, Bapa Suci memerintahkan setiap Gereja di Italia untuk mengadakan devosi 40 jam. Soliman mentertawakan cara perlawanan seperti itu, tapi 3 hari kemudian, ia wafat.

Kebebasan Italia hanya singkat saja karena raja yang baru, Raja Salin dari Sot memutuskan menjadikan Italia bagian dari kerajaannya. Kembali Bapa Suci memohon pada para penguasa di Eropa, tapi pesannya tidak juga dihiraukan dan tidak dijawab. Para utusan yang diutusnya tidak pula diterima. Hanya seorang pangeran muda dari Austria yang menjawab permohonannya. Don john dari Austria. Orang muda ini menawarkan bantuannya kepada Bapa Suci.

Meskipun Don John belum berpengalaman, Paus Pius V mengangkatnya sebagai kepala dari ekspedisi laut yang sedang dipersiapkannya untuk melawan bangsa Turki dalam mempertahankan Italia.

�Pergilah anakku, karena aku tahu Tuhan akan memberimu kemenangan. Rosario akan menjadi keselamatan bagi kita!�

Bapa Suci kemudian memberkati kapal-kapal dan seluruh armada diletakkan di bawah perlindungan Ratu Rosario yang Amat Suci. Semua yang ada di kapal menerima komuni kudus setiap hari dan berdoa rosario berkali-kali dalam sehari.

Para imam di Italia mengumpulkan umatnya dan semuanya diminta berdoa rosario. Paus masuk kapel pribadinya dan tinggal di sana terus-menerus.

Tahun 1571, sebuah armada Turki yang luar biasa besar berlayar menuju Eropa. Sasarannya menaklukkan Kota Abadi Roma. Dari Barat dikerahkan sebuah armada kecil yang sederhana persenjataannya. Pasukan pilihan gabungan Spanyol, Venesia, dan pasukan kepausan disiapkan di Pantai Lepanto dekat Yunani. Dalam La Real yang berbendera Spanyol, Don John dari Austria tak dapat menghindar dari kapal Turki yang membawa komando tertinggi Sultan Ali Pasha. Hari itu 7 Oktober 1571.

Don John baru saja keluar ke laut lepas ketika ia bertemu dengan pasukan kapal induk Turki yang hebat : 330 kapal. Ketika kedua armada itu saling berhadapan, Don John menyuruh anak buahnya berdoa rosario. Mereka memegang senjatanya sambil berdoa rosario yang ada di tangan mereka. Mereka bahkan tetap berdoa selama pertempuran memuncak. Dan sungguh amat mengherankan, satu demi satu perahu armada Turki itu tenggelam ditelan ombak dan gelombang sedangkan perahu-perahu orang Kristen tetap tidak mengalami kerusakan apa pun. Ketika Salin dari Sot menyadari bahwa ia sedang bertempur melawan lebih dari sekedar armada musuh yang kecil, ia melarikan diri ketakutan di hadapan Allah orang Kristen dan Ratu umat Katolik.

Pertempuran Lepanto yang bersejarah itu terjadi pada siang hari minggu pertama bulan Oktober. Tiba-tiba Paus bangkit dari doanya dan memanggil mereka yang berada di sekitarnya. �Cepat kemari! Ini bukan waktunya untuk bekerja. Marilah kita bersyukur kepada Allah yang maha kuasa karena armada laut kita telah memperoleh kemenangan yang besar...!�

Dari sudut pandang sebagai manusia, kemenangan itu adalah sesuatu yang mustahil. Waktu itu pimpinan Gereja tertinggi adalah Paus Santo Pius V. Beliaulah yang memanggil semua orang Katolik untuk memohon bantuan Bunda Allah dan menggempur surga dengan rosario tanpa henti. Umat Katolik menanggapi seruan Paus selama pertempuran berlangsung. Dalam saat-saat kritis, saat pertempuran berat sebelah dengan armada Kristen yang tak berdaya karena jumlahnya jauh amat kecil, tiba-tiba angin yang amat besar bertiup ke jurusan armada Turki. Armada yang kuat itu berantakan tenggelam, kapal pecah.

Seharusnya berita itu baru sampai di Roma beberapa hari kemudian, tapi aneh, Paus justru yang memberi kabar ketika pada suatu pertemuan, tiba-tiba ia berkata : �marilah kita mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Allah, kemenangan sudah kita capai!� Dua minggu kemudian Don John tiba di Roma membawa berita gembira tersebut. Isinya mengenai kemenangan yang terjadi tepat pada saat Paus mengumumkannya di Roma pada tanggal 7 Oktober 1571. Satu hari penuh dipersembahkan untuk menghormati Bunda dari semua kemenangan.

Tahun berikutnya hari itu ditetapkan menjadi pesta Ratu Rosario yang Amat Suci.

Sumber: paroki St. Yohanes Bosco

Thursday, January 1, 2015

Noveritis: Tradisi Awal Tahun

Gereja Katolik punya tradisi indah di awal tahun: mengumumkan tanggal perayaan Paskah dan berbagai perayaan lain yang tanggalnya tidak tetap dalam tiap-tiap tahunnya. Pengumuman tanggal-tanggal ini dilakukan pada Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani, yang selalu jatuh pada pada tanggal 6 Januari, atau, di negara-negara tertentu seperti Indonesia, pada hari Minggu pertama setelah tahun baru. Pengumuman ini dikenal dengan nama Noveritis, dari kata penting pertamanya dalam Bahasa Latin aslinya, yang artinya "ketahuilah".

Pertama-tama, tentang Paskah dan perayaan liturgi lain yang tidak tetap tanggalnya. Ada perayaan yang tanggalnya selalu tetap dalam tiap-tiap tahunnya. Kita tahu bahwa Natal selalu jatuh pada tanggal 25 Desember dan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah selalu jatuh pada tanggal 1 Januari. Tidak demikian halnya dengan Paskah. Sejak Konsili Nicaea I di tahun 325, tanggal Paskah Kristiani telah dipisahkan dari kalender dan penetapan Paskah Yahudi. Sejak itu, Paskah Kristiani ditetapkan jatuh pada hari Minggu pertama setelah "bulan purnama gerejawi". Teknik penetapan tanggal ini sangatlah rumit dan bahkan punya nama sendiri, Computus. Setelah didapat tanggal Paskah suatu tahun, ditariklah mundur 46 hari untuk mendapat tanggal Rabu Abu. Kita juga bisa mendapat Kenaikan Tuhan (Hari ke-40 Masa Paskah) dan Pentakosta (Hari ke-50 Masa Paskah), serta Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (Kamis, atau Minggu kedua setelah Pentakosta). Hari Minggu Adven Pertama ditetapkan terpisah, dengan mengambil hari Minggu keempat sebelum 25 Desember tahun itu.

Pada jaman modern ini, kita mengetahui tanggal Paskah dan lain-lain perayaan yang tidak tetap tanggalnya dari Kalender Liturgi, yang bahkan sudah tersedia secara online. Umat awam yang tidak biasa melihat Kalender Liturgi cukup membuka kalender biasa yang mereka peroleh di awal tahun, dan dengan mudah akan menemukan tanggal merah untuk perayaan Paskah dan Kenaikan Tuhan. Dengan perkembangan teknologi, kita malahan tidak lagi perlu lagi kalender dari kertas, karena semuanya bisa kita dapatkan di smartphone, tablet, atau komputer kita. Pada jaman dahulu semua kemudahan ini tentunya tidak ada. Itu sebabnya, perlu adanya pengumuman tanggal perayaan Paskah di awal tahun. Sampai sekarang, Noveritis masih dinyanyikan setiap tahun di Vatikan. Kebutuhan praktisnya mungkin sudah terpenuhi, tapi hal formalitas dan juga hal melestarikan tradisi rupanya tidak lalu dikesampingkan.

Noveritis alias Maklumat Perayaan Paskah dapat dibacakan atau dinyanyikan dalam Misa Kudus Hari Raya Penampakan Tuhan, pada tanggal 6 Januari, atau, di Indonesia dan beberapa negara lain, pada tahun ini akan dirayakan pada hari Minggu 4 Januari yang akan datang. Seturut tradisi, Noveritis dibacakan atau dinyanyikan setelah Injil, sebelum Homili. Berikut ini adalah Noveritis dalam bahasa Indonesia untuk tahun 2015 ini. Teks aslinya dalam Bahasa Latin ada di bawah. Teks Bahasa Latin ini akan dinyanyikan di Vatikan dalam Misa bersama Paus, pada tanggal 6 Januari 2015.

Maklumat Hari Raya Paskah dan Pesta-Pesta yang Tidak Tetap Tanggalnya (2015)

Ketahuilah, Saudara-Saudara terkasih, setelah kita bersukacita atas Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus; atas belas kasih Allah, kami maklumkan dengan sukacita Kebangkitan Sang Penyelamat kita.

Tanggal delapan belas Februari Hari Rabu Abu, dan permulaan masa puasa Prapaskah mahakudus. Tanggal lima April Paskah Kudus Tuhan kita Yesus Kristus yang akan kita rayakan dengan sukacita. Tanggal empat belas Mei, Kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus. Tanggal dua puluh empat Mei Hari Raya Pentakosta. Tanggal tujuh Juni Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

Tanggal dua puluh sembilan November, minggu pertama masa Adven Tuhan kita Yesus Kristus, bagi-Nya hormat dan kemuliaan untuk selama-lamanya. Amin.


Annuntiatio Pasch� festorumque mobilium (MMXV)

Noveritis, fratres carissimi, quod annuente Dei misericordia, sicut de Nativitate Domini nostri Iesu Christi gavisi sumus, ita et de Resurrectione eiusdem Salvatoris nostri gaudium vobis annuntiamus.

Die decima octava februarii erit dies Cinerum, et initium ieiunii sacratissim� Quadragesim�. Die quinta aprilis sanctum Pascha Domini nostri Iesu Christi cum gaudio celebrabitis. Die decima quarta maii erit Ascensio Domini nostri Iesu Christi. Die vigesima quarta maii festum Pentecostes. Die septima iunii festum sanctissimi Corporis et Sanguinis Christi.

Die vigesima nona novembris dominica prima Adventus Domini nostri Iesu Christi, cui est honor et gloria, per omnia s�cula s�culorum. Amen.

Anda yang ingin mendengar Noveritis ini dinyanyikan dengan indah bisa nonton cuplikannya di video Misa Paus tahun 2014 yang lalu di sini. Untuk menonton Misanya secara lengkap, silakan klik di sini. Teksnya tentu beda dengan yang di atas, karena tanggal-tanggalnya beda dengan tahun 2015. Teks untuk Noveritis 2014 bisa Anda peroleh di sini. Anda yang tinggal di Jakarta bisa mendengarkan Noveritis dinyanyikan dalam Misa di Kapel Nunsiatura alias Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta, Jalan Medan Merdeka Timur 18, di hari Minggu 4 Januari 2015, mulai 11:00. Misa ini terbuka untuk umum. Anda yang ingin memperkenalkan dan melestarikan tradisi indah ini di paroki-paroki Anda, bisa mencobanya dengan restu Pastor Kepala Paroki. Mungkin dengan membacakan teks di atas di tahun ini? Dan menyanyikannya mulai tahun depan? Kenapa tidak?

Sumber :
http://tradisikatolik.blogspot.com/

Katekese di Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (1 Januari)

Bunda Maria adalah Bunda Allah karena ia mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang adalah Allah (Yoh 1:1) yang telah menjadi manusia (Yoh 1:14). Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi manusia, mengambil kodrat manusia tanpa kehilangan kodrat Ilahi-Nya. Inilah Misteri Inkarnasi / Penjelmaan.

Bila Yesus Kristus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia, maka Bunda Maria yang adalah Bunda-Nya pantas kita yakini sebagai Bunda Allah. Bunda Maria sebagai Bunda Allah bukanlah berarti ia setara dengan Allah. Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa Bunda Maria bukanlah Allah atau setara dengan Allah. Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah sungguh-sungguh manusia yang penuh rahmat dan disertai Tuhan.

Gelar Bunda Maria sebagai Bunda Allah menunjukkan peran serta Bunda Maria dalam Misteri Inkarnasi dan karya keselamatan Allah. Dalam misteri inkarnasi, Bunda Maria-lah yang memberikan kodrat manusia kepada Sang Firman Allah. Dalam karya keselamatan Allah, dengan ketaatannya, ia memberikan rahimnya bagi Sang Firman Allah yang menjadi manusia. Ia menjadi saluran rahmat keselamatan dari Allah bagi manusia. Teologi Tubuh yang dibangun oleh St. Paulus dalam berbagai suratnya menggambarkan Allah sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh Mistik-Nya. St. Alfonsus Liguori, Uskup dan Doktor Gereja, dengan cerdas dan indah menggambarkan Bunda Maria sebagai leher yang menjadi saluran rahmat dari Allah, Sang Kepala, bagi anggota Tubuh Mistik lainnya.

Ajaran Bunda Maria sebagai Bunda Allah pada abad ke-5 mendapat serangan dari ajaran sesat Nestorianisme. Pencetus ajaran ini adalah Nestorius dari Konstantinopel. Ia mengajarkan bahwa Sang Firman Allah tidak berinkarnasi, tidak menjelma menjadi manusia melainkan hanya bersatu dengan manusia Yesus Kristus. Dengan kata lain, bidaah ini mengajarkan bahwa Pribadi manusia Yesus Kristus dan Pribadi Sang Firman Allah adalah dua pribadi yang berbeda yang bersatu di dalam Yesus Kristus.

Oleh karena itu, bidaah ini menolak gelar Bunda Allah terhadap Bunda Maria. Bagi mereka, Bunda Maria hanya melahirkan manusia Yesus sebagai Temple of God the Son, manusia Yesus sebagai tempat berdiam bagi Sang Firman Allah. Sedangkan Gereja Katolik mengajarkan bahwa Maria melahirkan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang menjelma menjadi manusia; sungguh Allah sungguh manusia. Ajaran ini telah dianathema/dikutuk dengan tegas oleh Paus St. Selestinus I melalui Uskup St. Sirillus dari Alexandria pada Konsili Efesus 431 M.

Ajaran Nestorius ini sungguh menyerang tidak hanya Misteri Inkarnasi tetapi juga Tritunggal Mahakudus. Dengan menolak Maria sebagai Bunda Allah, ia telah menolak bahwa Yesus Kristus yang dilahirkan Maria adalah sungguh Allah. Menolak bahwa Yesus Kristus adalah Allah berarti menolak Tritunggal Mahakudus. Bapa Gereja St. Gregorius dari Nazianzus sejak abad ke-5 telah memperingatkan kita akan hal ini, "Menolak Maria sebagai Bunda Allah berarti menolak pula Trinitas."

Sumber:
http://www.indonesianpapist.com/2012/01/katekese-di-hari-raya-santa-perawan.html

Tags

Renungan (53) Sejarah Gereja (45) Kepausan (42) Katekese (40) Para Kudus (39) Berita Katolik (37) Ekaristi (36) Kitab Suci (33) Yesus Kristus (33) Doa dan Hymne (30) Liturgi (29) Apologetik (26) Renungan Cerdas (25) Fransiskus (22) Santa Maria (22) Artikel Lain (19) Dokumen Gereja (19) Gereja Katolik (19) Katekese Liturgi (17) Ajaran Gereja Katolik (16) Komuni Kudus (16) Paskah (16) Benediktus XVI (13) Dasar Iman Katolik (13) Kisah Nyata (13) Renungan Poltik (13) Natal (11) Kompendium Katolik (10) Bapa Gereja (9) Katolik Indonesia (9) Katolik Timur (9) Petrus (9) Roh Kudus (9) Sakramen Gereja Katolik (9) Allah Tritunggal (8) Perayaan Ekaristi (8) Prapaskah (8) Prodiakon (8) Tradisi (8) Kesaksian (7) Pemazmur (7) Sakramen Ekaristi (7) Tuhan Allah (7) Adven (6) Kematian (6) Liturgi dan Kaum Muda (6) Misdinar (6) Paduan Suara Gereja (6) Pekan Suci (6) Rabu Abu (6) Ajaran Gereja (5) Hari Peringatan (5) Hari Pesta / Feastum (5) Kamis Putih (5) Maria Bunda Allah (5) Perayaan Natal (5) Piranti Liturgi (5) Seputar Liturgi (5) Tritunggal (5) EENS (4) Ibadat Kematian (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Katekismus Gereja (4) Maria Diangkat Ke Surga (4) Minggu Palma (4) Misa Jumat Pertama (4) Misa Latin (4) Nasihat Bijak (4) Nyanyian Liturgi (4) Pentakosta (4) Sakramen Perkawinan (4) Seremonarius (4) Surat Gembala Paus (4) Surat Gembala Uskup (4) Tahun Iman (4) Tokoh Nasional (4) Tuhan Yesus (4) Beato dan Santo (3) Berita Nasional (3) Doa Litani (3) Doa Rosario (3) Dupa dalam Liturgi (3) Eksorsisme (3) Jalan Salib (3) Jumat Agung (3) Lektor (3) Liturgi dan Anak (3) Makna Homili (3) Malam Paskah (3) Masa Prapaskah (3) Misa Krisma (3) Misa Tridentina (3) Musik liturgi (3) Novena Natal (3) Pantang dan Puasa (3) Sakramen Tobat (3) Spiritualitas (3) Surat Gembala KWI (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Tokoh Internasional (3) Toleransi Agama (3) Yohanes Paulus II (3) Cinta Sejati (2) Dasar Iman (2) Denominasi (2) Devosi Hati Kudus Yesus (2) Devosi Kerahiman Ilahi (2) Doa (2) Doa Angelus (2) Doa Novena (2) Doa dan Ibadat (2) Ekumenisme (2) Gua Natal (2) Hari Sabat (2) Homili Ibadat Arwah (2) How To Understand (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Inkulturasi Liturgi (2) Inspirasi Bisnis (2) Kanonisasi (2) Kasih Radikal (2) Keajaiban Alkitab (2) Keselamatan Gereja (2) Kisah Cinta (2) Korona Adven (2) Lagu Malam Kudus (2) Lagu Rohani (2) Lawan Covid19 (2) Lintas Agama (2) Madah dan Lagu Liturgi (2) Makna Natal (2) Maria Berdukacita (2) Maria Dikandung Tanpa Noda (2) Maria Ratu Rosario Suci (2) Motivator (2) Mujizat Kayu Salib (2) Mutiara Kata (2) New Normal (2) Nita Setiawan (2) Organis Gereja (2) Penyaliban Yesus (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Peristiwa Natal (2) Perubahan (2) Pohon Natal (2) Renungan Paskah (2) Sakramen Gereja (2) Sakramen Imamat (2) Sakramen Minyak Suci (2) Sakramen Penguatan (2) Sekuensia (2) Sharing Kitab Suci (2) Tahun Liturgi (2) Tujuan dan Makna Devosi (2) Ucapan Selamat (2) Virus Corona (2) WYD 2013 (2) Youtuber Top (2) 2 Korintus (1) Aborsi dan Kontrasepsi (1) Abraham Linkoln (1) Adorasi Sakramen Mahakudus (1) Agama Kristiani (1) Ajaran Gereja RK (1) Alam Gaib (1) Alam Semesta (1) Alkitab (1) Allah Inkarnasi (1) Allah atau Mamon (1) Arianisme (1) Ayat Alquran-Hadist (1) Bapa Kami (1) Berdamai (1) Berhati Nurani (1) Berita (1) Berita Duka (1) Berita International (1) Bible Emergency (1) Bukan Take n Give (1) Busana Liturgi (1) Cara Mengatasi (1) Cinta Sesama (1) Cintai Musuhmu (1) D Destruktif (1) D Merusak (1) Dialog (1) Doa Bapa Kami (1) Doa Permohonan (1) Doa Untuk Negara (1) Documentasi (1) Dogma EENS (1) Doktrin (1) Dosa Ketidakmurnian (1) Dunia Berubah (1) Egois dan Rakus (1) Era Google (1) Evangeliarium (1) Filioque (1) Garputala (1) Gereja Orthodox (1) Gereja Samarinda (1) Godaan Iblis (1) Golput No (1) Hal Pengampunan (1) Hamba Dosa (1) Hari Bumi (1) Hari Raya / Solemnity (1) Haus Darah (1) Hidup Kekal (1) Hierarki Gereja (1) Homili Ibadat Syukur (1) Ibadat Kremasi (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Ibadat Rosario (1) Ibadat Tobat (1) Imam Kristiani (1) Imperialisme (1) Influencer Tuhan (1) Inisiator Keselamatan (1) Injil Mini (1) Inspirasi Hidup (1) Irak (1) Israel (1) Jangan Mengumpat (1) Kandang Natal (1) Karismatik (1) Kasih (1) Kasih Ibu (1) Kata Allah (1) Kata Mutiara (1) Katekismus (1) Keadilan Sosial (1) Kebaikan Allah (1) Kebiasaan Buruk Kristiani (1) Kedewasaan Kristen (1) Kehadiran Allah (1) Kejujuran dan Kebohongan (1) Kelahiran (1) Keluarkan Kata Positif (1) Kemiskinan (1) Kesehatan (1) Kesetiaan (1) Kesombongan (1) Kiss Of Life (1) Kompendium Katekismus (1) Kompendium Sejarah (1) Konsili Nicea (1) Konsili Vatikan II (1) Kremasi Jenazah (1) Kumpulan cerita (1) Lamentasi (1) Lectionarium (1) Mantilla (1) Maria Minggu Ini (1) Martir Modern (1) Masa Puasa (1) Masalah Hidup (1) Melawan Setan (1) Mengatasi Kesepian (1) Menghadapi Ketidakpastian (1) Menjadi Bijaksana (1) Menuju Sukses (1) Mgr A Subianto B (1) Misteri Kerajaan Allah (1) Misterius (1) Moral Katolik (1) Mosaik Basilika (1) Mukjizat Cinta (1) Mukzijat (1) Nasib Manusia (1) Opini (1) Orang Berdosa (1) Orang Jahudi (1) Orang Kudus (1) Orang Lewi (1) Orang Munafik (1) Orang Pilihan (1) Orang Sempurna (1) Ordo dan Kongregasi (1) Owner Facebooks (1) Pandangan Medis (1) Para Rasul (1) Pelayanan Gereja (1) Pembual (1) Pencegahan Kanker (1) Penderitaan Sesama (1) Pendiri Facebooks (1) Penerus Gereja (1) Penjelasan Arti Salam (1) Penyelamatan Manusia (1) Penyelenggara Ilahi (1) Perasaan Iba (1) Perdamaian Dunia (1) Perjamuan Paskah (1) Perjamuan Terakhir (1) Perkataan Manusia (1) Perselingkuhan (1) Pertobatan (1) Pesta Natal (1) Pikiran (1) Positik kpd Anak (1) Presiden Soekarno (1) Pusing 7 Keliling (1) Putra Tunggal (1) Rasio dan Emosi (1) Roh Jiwa Tubuh (1) Roti Perjamuan Kudus (1) Saat Pembatisan (1) Saat Teduh (1) Sabat (1) Sahabat lama (1) Sakit Jantung (1) Sakramen Baptis (1) Saksi Yehuwa (1) Salib Yesus (1) Sambutan Sri Paus (1) Sejarah Irak (1) Selamat Natal (1) Selamat Tahun Baru (1) Selingan (1) Siapa Yesus (1) Soal Surga (1) Surat Kecil (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga Dan Akherat (1) Tafsiran Alkitab (1) Tamak atau Rakus (1) Tanda Beriman (1) Tanda Percaya (1) Tanpa Korupsi (1) Tanya Jawab (1) Teladan Manusia (1) Tembok Yeriko (1) Tentang Rakus (1) Teologi Di Metropolitan (1) Thomas Aquinas (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Alkitab (1) Tokoh Gereja (1) Tolong Menolong (1) Tradisi Katolik (1) Tri Hari Suci (1) Triniter (1) True Story (1) Tugas Suku Lewi (1) Tugu Perdamaian (1) Tuguran Kamis Putih (1) Tuhan Perlindungan (1) Tulisan WAG (1) YHWH (1) Yesus Manusia (1) Yesus Manusia Allah (1) Yesus Nubuat Nabi (1) Yesus Tetap Sama (1)