Wednesday, August 21, 2019
Agama Kristen telah berkembang selama lebih dari 2000 tahun, sehingga seharusnya saat ini sudah sangat matang
USTAD ABDUL SOMAD MURTAD
Catatan untuk Para Pembenci UAS
Pernahkah anda membayangkan bahwa dunia jagat maya dihebohkan dengan berita bahwa ustad kondang Abdul Somad murtad, alias meninggalkan agamanya? Ini bisa terjadi dan pasti terjadi, ketika Ustad Abdul Somad (UAS) menjawab pertanyaan umatnya itu, dengan mengatakan bahwa "yang ada di salib itu adalag roh Tuhan", karena "salib adalah lambang cinta Tuhan pada umat manusia". Jika jawaban UAS seperti itu, maka pada detik itu juga UAS murtad. Dikatakan nurtad, karena jawaban seperti itu akan membuat UAS mengakui Yesus sebagai Tuhan, dan pada saat yg sama ia menyangkal imannya sendiri.
Saat ini UAS sedang menjadi pesakitan, dituduh melakukan penghinaan terhadap agama Kristen (Katolik, Ortodoks dan Protestan). Dilatari rasa balas dendam dengan apa yg pernah terjadi pada kasus Ahok, dunia jagat maya - baik yang Kristen maupun yang seagama dengan UAS - ramai-ramai menghakimi UAS. Bahkan diberitakan, organisasi mahasiswa di NTT sudah membuat laporan polisi di Polda NTT terkait dugaan tindak pidana penghinaan agama yang dilakukan UAS. Juga GMKI sudah melaporkan ke Mabes Polri dan Ormas Horas Bangso Batak melaporkan ke Polda Metro Jaya. Sebegitu burukkah yang dilakukan UAS itu?
Agama Kristen telah berkembang selama lebih dari 2000 tahun, sehingga seharusnya saat ini sudah sangat matang. Mula-mula hanya didasari pada tradisi lisan para rasul Kristus, kemudian muncul tulisan yang dibuat para saksi mata yang disebut Alkitab, umat Kristen mengarungi keyakinan iman mereka dalam masa-masa sulit yg sangat mencekam. Para rasul disalib, dipenggal kepalanya, dibakar hidup-hidup, bahkan ada yg tubuhnya digoreng dalam keadaan hidup. Jika umat Kristen awal begitu tangguh menghadapi cobaan atas iman mereka, masak umat Kristen saat ini lembek dan cengeng menghadapi celotehan UAS itu?
Dalam pengamatan saya, bukan baru pertama kali ini saja UAS berbicara nyeleneh tentang agama Kristen. Dalam suatu video yg diunggah di channel YouTube, UAS pernah berbicara tentang kelahiran Yesus. Dalam khotbah di hadapan ribuan umatnya, UAS mengatakan bahwa "Isa lahir dari ibunya Mariam yang berbuat zinah". Pernyataan UAS ini rasanya lebih sarkastis dibandingkan dengan isu "roh setan pada salib". Pernyataan UAS ini seolah menunjukkan bahwa Isa adalah anak haram karena hasil perbuatan zinah ibunya. Lantas mengapa kotbah UAS tentang "ibu Yesus yg berbuat zinah" ini tidak heboh?
Sepertinya ada yang sengaja membuat heboh jagat media. UAS dijadikan sasaran tembak, karena tokoh ini sangat populer. Memiliki pengikut medsos yg mencapai puluhan juta, dai kondang yg sering diundang berceramah sampai di luar negeri dan pernah digadang-gadang menjadi calon wakil presiden menjelang Pilpres 2019 yang lalu.
Jika dicermati lebih jauh percakapan, komentar dan diskusi di dunia media sosial (facebook, instagram, YouTube) saat ini, apa yang dikatakan oleh UAS itu masih tergolong sopan. Diskusi antar agama dan komentar-komentar di internet saat ini sangat vulgar, kasar dan menggunakan kata-kata makian. Parahnya, kata-kata makian yang tanpa dasar itu ditujukan kepada tokoh-tokoh yang dianggap sebagai "pendiri agama", yang kita puja puji itu.
Persoalan keyakinan iman melalui simbol salib dan patung, seringkali juga menjadi obyek diskusi - bahkan cemoohan - di antara kalangan Kristen sendiri (yaitu antara Kristen Katolik dan Kristen Protestan). Penggunaan diksi dan narasinya pun tidak kalah sarkastis dgn apa yang dikatakan UAS itu. Tidak percaya? Coba simak komentar dan posting yg termuat dalam group facebook, instagram atau YouTube. Celaan, hinaan dan penistaan justru tumbuh subur di sana. Lantas, kenapa hanya UAS yang didakwa melakukan penistaan agama?
Jika proses hukum terhadap UAS diperbandingkan dengan kasus Ahok sebagai rujukan keadilan, maka proses hukum dalam terminologi "penghinaan terhadap agama" berbanding terbalik dengan proses hukum dalam kejahatan umum, yaitu "hukum hanya tajam ke atas, tapi tumpul ke bawah". Karena Ahok adalah tokoh publik, dan UAS adalah dai terkenal, maka proses hukum harus dilakukan. Padahal ratusan bahkan ribuan pengguna internet, dalam forum-forum diskusi, percakapan dan komentar-komentar tentang agama, menggunakan kata-kata vulgar, kasar dan makian, menghina agama terutama yang tertuju pada tokoh tokoh pendiri agama.
Oleh karena itu, agar penegakan hukum tidak dianggap tebang pilih, maka sebaiknya ketentuan peraturan perundang undangan tentang penistaan agama dibatalkan atau dinyatakan tidak berlaku saja. Perlu diusulkan agar MUI, KWI, PGI, WALUBI dan PHDI secara bersama sama membentuk tim lawyer bersama untuk mengajukan judicial rewiew atas ketentuan Pasal 156a KUHP juncto Penetapan Presiden No. 1/PNPS Thn 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.
Memang benar bahwa terhadap ketentuan hukum dimaksud, sudah 2x dilakukan pengujian di MK, yg semuanya ditolak. Yang pertama diajukan oleh beberapa ormas, yang kemudian ditolak oleh MK pada 18 April 2010. Kedua, diajukan oleh 2 mahasiswa FHUI, yg juga ditolak oleh MK pada 13 Desember 2018. Apakah usaha yg ketiga kalinya itu akan gagal juga?
Apabila MUI, KWI, PGI, WALUBI dan PHDI yang mengajukan judicial review, maka dari aspek kedudukan hukum (legal standing - persona standi in judicio), tidak ada yang bisa mempertanyakan otoritas lembaga-lembaga keagamaan itu. Organisasi itulah yang memiliki kewenangan menyatakan pendapat telah terjadi penistaan agama atau tidak. Dengan diajukan judicial review atas ketentuan pidana penistaan agama oleh organisasi keagamaan itu, maka bisa dipastikan bahwa diskusi, cerama, kotbah atau debat antar agama di kemudian hari tidak lagi dianggap perbuatan pidana.
Sebetulnya, apa yang dikatakan UAS tentang salib dan patung, di dalam forum pengajian para pengikutnya, sah sah saja jika UAS menyebutkan referensi Alkitabiah, yaitu ayat-ayat Kitab Suci yang mendasarinya. Jika opini saja, tanpa dasar, akan mudah digiring sebagai penistaan agama. Saat ini, di dunia internet, penuh dengan gegap gempita diskusi atau debat antar agama. UAS boleh saja menggunakan platform internet itu, dengan memberi kesempatan kepada umat Kristen mengajukan sanggahan.
UAS sebaiknya mengikuti cara yang dipakai oleh Christian Prince, yang berdakwa melalui platform skype. Penyandang Sarjana Hukum Syariah Islam kelahiran arab tulen ini, melayani debat terbuka secara live. Berbekal menguasai bahasa Arab, Aramik dan Yunani, yaitu 3 bahasa Kitab Suci dari ketiga agama Ibrahim, ditambah bahasa Inggris, Christian Prince bagaikan kamus hidup. Ribuan bahkan ratusan ribu video debat Christian Prince sudah di-upload di chanel YouTube, yang bisa disaksikan semua orang.
Mungkin baik juga jika UAS menyaksikan terlebih dahulu "Christian Prince Debate" itu, kemudian membuka akun debatnya sendiri. UAS harus berani keluar dari kandangnya. Bila perlu menggunakan bahasa Inggris, agar menjangkau masyarakat global. Mungkin saja, dengan keahlian dan pengalamannya, UAS bisa membantu umat Kristen memahami ajaran agamanya, sebagaimana yang dilakukan oleh Christian Prince. Silahkan mencoba Pak Ustad. (LL/Advokat)
Sumber Facebook: Levi Lana
=======================================
Ampunilah Kiai Somad!
Jika Anda belum mampu mengampuni sesama yang bersalah, Anda belum menjadi orang yang percaya. Bila Anda belum juga memaafkan Kiai Somad, percuma saja Anda membuat tanda salib.
(1)
Dari kayu salib, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Yesus mengatakan, "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23: 34)
Ini adalah pernyataan yang sangat jelas dan tegas dari Yesus. Orang yang percaya harus memiliki semangat untuk mengampuni, apalagi pihak yang melakukan kesalahan sesungguhnya tidak tahu apa yang mereka perbuat.
(2)
Mengampuni, apalagi mengampuni musuh, adalah ciri khas orang yang percaya. Ini adalah ajaran paling sulit untuk diwujudkan, tapi justru ajaran inilah yang menjadi prasyarat menjadi anak Tuhan.
"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." (Matius 5:38-39)
"Jangan bersuka cita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya Tuhan tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu." (Amsal 24:17-18)
"Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu." (Lukas 6:28)
(3)
Mengampuni sesama adalah prasyarat untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan.
"...Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami..." (Matheus 6:22)
Demikian salah satu penggalan Doa Bapa Kami. Mereka yang mengucapkan doa ini berjanji kepada Tuhan bahwa dosanya diampuni apabila mereka mengampuni sesama yang bersalah kepada mereka.
(4)
Salib, ciri khas murid Yesus.
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Luk 14:27)
(5)
Orang yang percaya memiliki ciri khas.
"Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian." (Luk 6:33)
Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan pun tahu berbuat baik kepada sesama yang telah berbuat baik kepada mereka.
(6)
Anda adalah orang yang berbahagia jika karena Yesus Anda dicela, dianiaya, dan difithnah.
"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat." (Matheus 5:11)
(7)
Salib adalah tanda kasih. "Tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa bagi sahabatnya."(Yohanes 15:13).
*
Salib Tanda Kemenangan
Bagi orang Kristen, salib adalah sebuah simbol yang menjelaskan segalanya tentang kehidupan.
Salib adalah tanda kemenangan. Kemenangan melawan kuasa setan dan kuasa maut.
Salib adalah simbol keselamatan. Lewat salib, manusia mengalami kebangkitan dan memperoleh kebahagiaan abadi.
Hingga akhir hayatnya, Yesus dihina.
Dari atas salib, Yesus mengatakan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersamaku dalam Firdaus Abadi."
Yesus mengatakan hal itu setelah seorang penjahat yang disalibkan bersamanya memohon, "Yesus, ingatlah akan akan aku jika
Engkau datang sebagai Raja."
Di puncak Golgota, Yesus disalibkan bersama dua penjahat. Penjahat yang satu dengan nyinyir mengatakan, "Jika Engkau benar Raja orang Yahudi, turunkan dari salib, selamatkan diri-Mu, dan kami juga."
Tapi, seorang penjahat lainnya menegurnya. "Kita ini sepantasnya mendapatkan hukuman ini. Tapi, tidak dengan Dia. Tidakkah engkau takut kepada Allah? Dia tak sepantasnya mendapatkan hukuman yang sama seperti kita," kata penjahat yang bertobat itu. Lalu ia pun meminta agar dirinya diselamatkan Yesus (Lukas 23: 33-43).*
Sumber dari Facebook: Primus Dorimulu
==========================================
“Kang, tolong pohon Kristen di samping masjid itu ditebang?” pinta Kiai Bakar pada seorang santri.
Santri yang disuruh bingung, tengok kanan tengok kiri. “Pohon Kristen? Apa maksudnya? Lagian itu pohon kesayangan Kiai Ahmad. Beliau sendiri yang nanem tiga tahun lalu,” gumam santri dalam hati.
“Iya, pohon cemara itu. Tebang segera. Iku pohon Kristen!” tukas Kiai Bakar lebih tegas.
Setelah mengulangi perintahnya, sang kiai melangkah menuju rumah. Sementara si santri diam sesaat, pandangan matanya ke atas, menelusuri pohon cemara. “Sebelum nebang cemara itu, aku harus minta izin Kiai Ahmad.”
“Punten Kiai. Kulo disuruh Kiai Bakar nebang Cemara. Pripun?” kata santri pada Kiai Ahmad.
“Hah? Cemarku ditebang. Wit-witan apik ngono arep ditebang? Kenapa?” Kiai Ahmad kaget.
“Nganu Kiai. Kulo disuruh Kiai Bakar. Katanya pohon cemara itu pohon Kristen,” ujar santri.
“Hah? Pohon Kristen?? Ada-ada saja Kiai Bakar itu, wit-witan nganggo agomo mbarang. Pohon Kristen lagi, ngga ono iku. KTP saja tidak punya kok. Gak usah ditebang. Nanti saya jelasin ke Kiai Bakar."
"Punten Kiyai, benar sampayan nyuruh santri untuk nebang pohon cemara itu ?", tanya Kiayi Ahmad pada Kiyai Bakar.
"Benar, Kiyai..."
" Wit-witan apik ngono arep ditebang, kenapa ?"
"Itu pohon kristen ", jawab Kiyai Bakar
"Waduh... sejak kapan pohon beragama, Kiyai ?"
"Lha itu yang dibuat pohon natal atau duplikatnya itu kan cemoro, Kiyai "
"Oh... Kalau begitu pohon kelapa yang sampeyan tanam di belakang pesantren mesti di tebang juga"
"Kok ?"
"Lha iya. Karena janur kelapa suka dipakai untuk upacara adat agama Hindu. Berarti itu pohon hindu ! ".
Kiyai Bakar terdiam.
"Sekalian kerudung santri-santri putri yang bentuk segitiga itu dibakar semua ", lanjut Kiyai Ahmad.
"Kok ?"
"Lha iya. Karena segitiga itu simbol yahudi".
Kiyai Bakar terdiam lagi.
"Sekalian juga pesantren ini dirubuhkan saja", lanjut Kiyai Ahmad lagi.
"Kok mbrentek tekan endi-endi,Kiyai ?", ucap Kiyai Bakar kaget.
"Lha iya. Karena kuda-kuda penyangga atap bentuknya palang paték seperti salib", jelas Kiyai Ahmad.
Kembali Kiyai Bakar terdiam.
"Mbok kita itu jangan membuat generalisasi suatu kasus yang tidak ada kaitannya. Yang penting itu substansinya; Cemara biso kanggo ijon-ijon ben seger ning mripat; jilbab sebagai penutup aurat; kuda-kuda bangunan bentuk salib sebagai penyangga atap gedung agar kuat... Apalagi pohon kelapa, banyak yang bisa kita manfaatkan dari pohon yang satu itu", tutur Kiyai Ahmad menasehati.
Kiyai Bakar tersenyum manggut-manggut sambil mengelus-ngelus jenggotnya.
Kemudian dia berhenti mengelus-ngelus jenggot dengan raut wajah kaget, karena dia ingat kalau santa claus juga berjenggot.
Namun segera Kiyai Bakar tersenyum kembali, karena dia tahu kalau jenggot juga tidak beragama.
Sumber : http://www.muslimoderat.net/2017/12/pohon-cemara-pohon-kristen-yang-harus.html#ixzz5x0vOPr00
=======================================
RAGI Selasa 20 Agustus 2019 Peringatan Wajib Santo Bernardus, Abas & Pujangga Gereja : Hak. 6: 11-24a; Mzm. 85: 9, 11-12, 13-14; Mat. 19: 23-30.
Mengikuti YESUS : Dapat apa?
Mungkin Petrus agak gelisah dan bingung juga ketika YESUS mengingatkan mereka : “AKU berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi AKU berkata keoadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan ALLAH” (Mat. 19: 23, 24). Pada murid-NYA tidak termasuk orang kaya. Tetapi mendengar Sabda TUHAN yang begitu tegas, lugas dan mengena itu, mereka pun jadi gempar juga. Maka mereka langsung tanya Guru mereka, lalu siapa yang bisa diselamatkan? Dan YESUS hanya memandang mereka sambil berkata : “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi ALLAH segala sesuatu itu mungkin” (ayat 26).
Yang dimaksud dengan “lobang jarum” adalah semacam “pintu yang kecil, rendah dan sempit” yang berada di samping pintu gerbang utama. Jadi, seekor unta yang tinggi dan besar tetap bisa lewat tetapi sangat sulit karena ukuran pintunya memang kecil, rendah dan sempit. Dengan perumpamaan itu, YESUS bermaksud untuk mengingatkan orang kaya memang sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Namun tidak berarti bahwa setiap orang kaya “pasti tidak bisa” masuk Sorga! Ia tetap bisa masuk tapi sulit. Mengapa? Sebab, biasanya orang kaya itu masih mempunyai kelekatan pada harta kekayaannya. Orang kaya yang masih terbelenggu pada hartanya dan sepenuhnya menggantungkan diri serta harapannya pada kekayaannya dan melupakan TUHAN, itulah orang yang akan mengalami kesulitan. Dengan demikian, YESUS tidak melarang orang untuk menjadi kaya, apalagi kalau kekayaannya itu diperoleh melalui kerja keras, bukan dengan cara menipu, manipulasi, korupsi atau memproduksi dan memperdagangkan narkoba dan barang-barang terlarang. Tetapi setelah menjadi kaya, ia harus tetap ingat akan TUHAN dengan berdoa dan tidak melupakan kehidupan rohaninya serta mau hidup berbagi dengan sesamanya, khususnya mereka yang miskin dan membutuhkan pertolongan. Orang kaya seperti itu biasanya akan tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan rohani dan kehidupan jasmani atau duniawinya. Ia tidak terbelenggu dan sangat terikat pada hartanya, bahkan bila perlu melepaskannya sebab ia berkeyakinan bahwa harta kekayaannya itu bersifat sementara dan hanya merupakan “barang titipan”. Kekayaan sama sekali bukan jaminan untuk memperoleh keselamatan kekal. Karena itu jangan sampai kita “lupa diri” atau “gila harta”, sehingga mengabaikan TUHAN serta sesama. Sudah semestinya kekayaan itu membuat orang itu semakin teguh imannya dan makin bersemangat mengabdi pada Sang PEMBERI serta memberi kemudahan untuk berbela rasa atau bersikap sosial pada sesamanya. Sikap iman demikian yang harus dimiliki oleh orang-orang kaya Kristiani.
Bagaimana dengan kita sendiri? Bila kita termasuk “kelas menengah” dan dalam kategori “kaum berpunya”, apakah mentalitas kita sudah sesuai dengan tuntutan-NYA? Bila kita bukan termasuk “kaum berpunya”, apakah keterikatan kita pada hal-hal duniawi masih tebal?
Khusus kepada orang-orang yang terpangggil dan terpilih untuk mengabdikan hidupnya pada TUHAN dan pelayanan kepada-NYA dan sesama, maka TUHAN akan memberi anugerah seratus kali lipat nilainya. Kalau pun bukan dirinya yang menikmati anugerah TUHAN itu, maka anak cucu atau saudaranya akan terberkati serta memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam hidupnya. Anugerah TUHAN itu nilainya jauh lebih banyak dan lebih berarti dari pada pengorbanan yang diberikan orang itu.
Dalam Bacaan Pertama, dikisahkan pada zaman para Hakim berkuasa, ALLAH telah memanggil dan memilih Gideon untuk membebaskan bangsa Israel dari cengkeraman bangsa Midian. Ia sendiri hanya seorang petani dan bangsa Israel jauh lebih kecil dari pada bangsa Midian. Tetapi karena ALLAH menyertainya dan memberikan semangat padanya, ia akan berhasil memukul mundur bangsa Midian. Bagi ALLAH, tidak ada sesuatu yang mustahil! (Bandingkan dengan Mat.19: 26).
Hari ini Gereja memperingati Santo Bernardus (1090-1153), seorang keluarga bangsawan yang telah meninggalkan kehidupan “ningrat” nya yang gemerlapan dan memilih untuk hidup sebagai pertapa. Ia banyak berdoa, berpuasa dan matiraga serta membanting tulang bekerja di ladang dan di hutan. Ia dianugerahi kepandaian, maka dalam biara ia banyak menulis tentang pengalaman hidup rohani dan ia mendapat tugas pula sebagai pewarta dan pengkotbah. Dengan berani ia melawan aliran sesat pada waktu itu sehingga namanya cepat terkenal, namun ia tetap rendah hati. Bernardus dikenal juga sebagai juru damai dan penegak kebenaran. Ia berhasil memaknai hidupnya di pertapaan. Baginya pertapaan bukan “penjara rohani yang mengungkung dirinya” melainkan sebuah tempat untuk mendewasakan kehidupan rohani dan mentalnya sehingga tumbuh dalam ROH. Seluruh anugerah TUHAN padanya berupa kepandaian dan kemampuan dirinya dalam berbagai bidang diabdikan sepenuhnya untuk TUHAN. Ia berhasil memaknai hidup ini, sehingga harta duniawi dan kehidupan kebangsawanan yang ia tinggalkan telah mendapat balasan yang seratus kali lipat dari TUHAN sendiri.
Ya TUHAN, sadarkanlah diriku bahwa apa saja yang aku miliki saat ini adalah anugerah-MU. Ajarilah aku untuk tetap rendah hati dan selalu berbakti kepada-MU. Tolonglah aku bila aku mulai meragukan ENGKAU. Santo Bernardus, doakanlah aku. Amin.
Selamat pagi. Selamat beraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.
=============================================
Pancasila dan NKRI kembali diuji dengan dua peristiwa terahkir yang diduga sengaja diviralkan melalui sosial media oleh jaringan dan kelompok anti Pancasila. Beredarnya video rekaman ceramah Ust Abdul Somad, dan peristiwa ujaran kebencian dan rasis kepada saudara kita dari Papua yang berbuntut aksi pembakaran, dan ketegangan sosial di wilayah Papua dan Papua Barat.
Dalam konteks prinsip hidup berbangsa dan bernegara, ceramah Ust Abdul Somad sebagai tokoh masyarakat dan umat tentu sangat bertolak belakang dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Sangat disayangkan tokoh masyarakat seperti Ust Abdul Somad menyampaikan konten ceramah yang mengarah pada ujaran kebencian dan kebohongan yang ditujukan pada satu kelompok masyarakat tertentu dengan mengangkat topik yang sangat sensitif yaitu soal agama.
Lalu peristiwa yang menimpa saudara-saudara kita Papua yang terjadi Malang dan Surabaya akhirnya harus berbuntut aksi pembakaran dan demonstrasi massa. Bahkan situasi terahkir isunya sudah bergeser ke tuntutan Papua memisahkan diri dari Indonesia. Ami-amit dan jangan sampai itu semua terjadi.
Pertama, utk kasus Ust Abdul Somad, polisi harus mencari aktor intelektual penyebar video ceramah tersebut. Dan kepada Ust Abdul Somad, dia harus bersedia mendinginkan suasana dengan meminta maaf secara terbuka kepada publik atas kesalahannya. Sudah jadi kewajiban semua tokoh masyarakat, agama dan pemuda dalam situasi seperti ini harus ikut memperkuat tali persatuan dan kerukunan sesama anak bangsa. Jalan musyawarah mufakat tetep menjadi yang utama, meskipun jalur hukum menjadi alternatif jika himbauan ini tidak digubris.
Kedua, lalu lintas beredarnya informasi soal ceramah Ust Abdul Somad dan situasi aksi saudara2 kita di Papua di sosial media maupun melalui pesan berantai satu hari ini sangat masive sekali. Ini sangat berbahaya karena saringan berita dan informasi menjadi tidak ada, dan ini mirip dg situasi proxy war. Berita bohong, hoax, video provokatif bertebaran dimana-mana. Situasi ini membangunkan emosi massa yang akan berdampak buruk. Situasi Proxy war harus dilawan dengan penegakan hukum yang tegas dan profesional. Kami mendukung penuh aparat keamanan dan penegak hukum bertindak dengan tegas dan profesional serta tetap dalam koridor HAM kepada para pelaku dan aktor kekacauan ini.
Khusus situasi di Papua dan Papua Barat, negara harus segara hadir dengan pendekatan yang lebih humanis, berkeadilan dan berkemanusian. Saudara2 kita Papua adalah bagian dr Indonesia, ada pihak-pihak mau spy Papua lepas dr Indonesia, tp kita semua harus bersama-sama meyakinkan bahwa Papua adalah Indonesia, dan tanpa Papua kita bukan Indonesia. Harapannya adalah para kepala daerah, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat bisa mengarahkan aksi protes dan aksi kekecewaan tidak sampai berujung anarkis. Organisasi2 kepemudaan disana segera melakukan konsolidasi dengan tetap pada komitmen kebangsaan Sumpah Pemuda 1928. Aksi kekerasan tidak boleh berlanjut, karena hanya akan menjadi spiral kekerasan berikutnya
Situasi yang terjadi saat ini membutuhkan penanganan yang tepat dan berkeadilan. Penegakan hukum dan HAM harus dibarengi dengan konsolidasi tokoh dan organisasi dengan platform kebangsaan. Jangan ada sakit hati sesama anak bangsa yang diakibatkan ujaran kebencian atau ujaran bersentimen SARA, karena itu musuh Pancasila.
Stefanus Gusma
Inisiator Gerakan Satu Bangsa
====================================
Orang kristiani tidak perlu kecewa atau panik atas pernyataan atau contain UAS, bukan kah peristiwa Golgota 2000 thn yang lalu sdh ada para prajurit romawi mengejek Salib Yesus ?
CAMPUR ADUK
Emosi atau persoalan tidak menyelesaikan persoalan.Apakah dengan pernyataan UAS dapat merubah fakta,atau merubah sejarah ? Tidak ! Coba kita bertanya secara jujur terhadap diri kita sendiri,apa yang membuat hati kita tersinggung, atau tidak pas dengan pernyataan UAS tersebut.Bukankah ketersinggungan itu justru menunjukkan iman seseorang tidak kuat ? Iman itu kan kepercayaan,kalau kita sudah percaya,sebesar apa pun rintangan dijalan,kita tetap berjalan kepada tempat yang kita tuju.
Gampang tersinggung adalah petanda kedangkalan iman seseorang.Yang perlu dimanfaatkan dari peristiwa itu adalah jadikan peristiwa atau pernyataan UAS tersebut sebagai jembatan untuk terjadinya dialogis dengan memakai akal sehat.Mengedepankan emosi adalah salah petunjuk kekerdilan iman seseorang.Jadikan peristiwa tersebut sebagai jalan atau wadah dialog terbuka,sampaikan pembelaan iman,berdasarkan fakta sejarah dan akal sehat,bukan dengan karena perasaan tersinggung.
Berikan pengampunan,seandainya pun menurut persaan pernyatan mereka 100 % salah ! Pengampunan janganlah selalu diartikan sebagai kekalahan argumen,melainkan jadikan sebagai kesempatan emas untuk menyampaikan penjelasan(pembelaan) yang meyakinkan,sampai orang lain dapat menerima dan percaya atas penjelasan kita. Inilah sebenarnya inti PEWARTAAN. Menjelaskan kpd seseorang hingga mereka dapat mengerti dan menerima. Sampai disini dulu...sudah malam.Besok diteruskan.Selamat malam.
Berpuluh,bahkan beratus ada pernyataan melebihi dari apa yang diucapkah oleh UAS bisa kita dapatkan di media digital sekarang ini.Apakah karena UAS yang mengatakannya kita tersinggung merasa tidak pas,sedangkan rakyat biasa tidak masalah.Kalau maksud atau tujuannya adalah berhubungan soal(ada nuansa) politik,itu lain soal.Namun kalau hanya sekedar tdk sesuan dengan kepercayaan/iman, sy pikir itu sudah tdk jamannya lagi dipermasalahkan.
Agama kita dihargai kalau kita percaya dan hidup kita bahagia dan membahagiakan orang.
Sy tidak sedang membela dan mengakui benar pernyataan UAS,tetapi pernyataan itu tidak seharusnya sampai melukai atau mengganggu persaan kita.Masak pernyataan orang bodoh ditanggapi dengan perasaan...harus diberi penjelasan dong.
Sy pikir soal akademis atau bukan itu hanya persoalan sudut pandang.Demikian pun sebagai anak bangsa,kita tetap memegang teguh nilai-nilai kristiani secara teguh sebagai pengikut Yesus.Ketokohan seseorang tidak hubungannya dengan kepercayaan,sy melihat sisi positifnya atas kejadian ini: bhw dengan pernyataan UAS itu dpt dijadikan sebagai waktu emas menyampaikan pembelaan iman,waktu pewartaan Kabar Baik secara terbuka kepada saudara kita yang belum mengenal Kebenaran.Inilah saatnya jalan dibuka untuk dialogis iman dari dua versi.Manfaatkan kesempatan emas itu.
===================================
Repost Prof Rhenald Kasali
Sahabat2 Sudara, ijinkan sy urun rembuk utk mengingatkan kewaspadaan thd kontroversi kasus UAS yg mungkin masih menyakitkan hati dan pikiran sahabat2.
Cb analisis kasus UAS pakai Anatomi Mobilisasi dan SHARE dalam kerangka #MO . Tampak jelas ada kelompok yg sengaja sdg siapkan langkah2 utk lakukan #MO (mobilisasi dan orkestrasi) yg ujungnya sdh bs diterka outcomes dan negosiasi apa yg akan diambil.
Memakai anatomi Mobilisasi, tampak pemicunya adalah kekalahan kemarin, lalu aksidennya mrk ciptakan yaitu ceramah UAS 3 tahun lalu.
Pertanyaannya mngp mrk sebarluaskan kl ini bakal merugikan atau menyulitkan UAS? Pasti ada yg berpikir hal ini tdk merugikan bagi kel besar yg menyebarkannya. Kl pun merugikan hanya membuat UAS sedikit sulit saja, tetapi bs menggerakkan mobilisasi besar permusuhan dan keuntungan bagi kelompok2 yg akan dibubarkan negara.
Semua itu sdh cukup menjd story yg kuat utk melakukan mobilisasi yg akan merepotkan negara dan pihak lain. Baiknya pihak kita juga menahan diri agar teman tahan jari dan mulut.... jangan terpancing utk memberi kemenangan pd pihak2 tertentu yg tengah bermasalah dan sedang cari story yg relevan.
Hari2 ini bisa kita membaca postingan beragam berita yg isinya adu domba smua. Mulai dari case BUMN, calon mentri, ekonomi ke depan yg memang sedang gloomy, perpindahan ibukota sampai PLN dan ATM bank Mandiri (sampai hoax ttg kebangkrutannya) dll yg memang saudara punya alasan utk marah...
Jaga mulut. Kendalikan Jari
=========================================
Agama Kristen telah berkembang selama lebih dari 2000 tahun, sehingga seharusnya saat ini sudah sangat matang
Reviewed by JMG
on
August 21, 2019
Rating: 5