Panggilan Orang Berdosa
Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" (Matius 9:11)
Pertanyaan orang Farisi menarik perhatian refleksi saya kali ini. Saya membayangkan seandainya pertanyaan seperti itu ditujukan kepada saya pada masa kini.
Jawaban saya yaitu karena saya termasuk orang sakit dan berdosa yang dikasihi Yesus. Yesus memanggil orang berdosa dan berbelas kasih kepada mereka.
Demikian ditegaskan Yesus yang mengatakan, "bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Sebagai orang berdosa, saya selalu berupaya agar dekat senantiasa dengan Tuhan. Saya meminta pengampunan kasih Tuhan untuk segala dosa-dosa saya.
Selama masa pandemic COVID-19 saya merindukan menerima sakramen rekonsiliasi. Saya juga rindu menyantap Tubuh Kristus dalam sakramen ekaristi.
Meskipun saat ini hanya dapat “duduk makan” bersama Yesus dalam ibadah melalui sarana media komunikasi seperti televisi dan streaming media sosial, namun kehadiran Yesus tetap saya rasakan dalam batin saya setiap hari.
Setiap kali saya berbuat dosa, saya merasa menyesal. Saya pun datang kepada Yesus memohon pengampunan-Nya.
Saya sangat takut apabila saya merasa tidak berdosa kepada Tuhan. Saya merasa cemas kalau saya tidak segera mengingat dosa-dosa saya yang baru saja diperbuat. Saya juga merasa gelisah jika dosa-dosa saya tidak segera diakui di hadapan Tuhan.
Kebangkitan Yesus dari kematian penebusan-Nya di kayu salib mendorong saya untuk bangkit juga dari kedosaan saya yang telah diampuni Tuhan.
Apakah saya orang berdosa yang dipanggil Tuhan itu?
+Terpujilah Allah, Tuhan maha rahim dan penuh belas kasih. Kami bersyukur untuk cinta kasih-Mu yang tercurah bagi kami hingga detik ini. Tuhan Yesus, kami mohon ampun untuk segala dosa kami. Roh Kudus, curahkanlah kami dengan Roh Takut akan Allah sehingga kami hidup dan berkenan kepada Allah saat ini dan selama-selamanya. Amin.+
Sharing Refleksi Pribadi, Senin 21 September 2020, Pesta St. Matius, Rasul dan Penulis Injil.
@Harapan Jaya, Bekasi Utara
S.Y. Melki S. Pangaribuan