Sunday, February 2, 2020
Sharing Refleksi Pribadi
Pada hari ini saya merefleksikan bacaan Injil dari Markus 3:22-30. Saya membayangkan ketika Yesus mendapatkan hujatan pada waktu didatangi ahli-ahli Taurat dari Yerusalem.
Mereka datang untuk berkata tentang Yesus, bahwa "Ia kerasukan Beelzebul!" dan ada juga yang berkata, "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
Saya membayangkan bahwa orang-orang tersebut memfitnah Yesus karena memang mereka tidak mengetahui kuasa Yesus sebenarnya berasal dari Allah. Mereka sendiri tidak merasakan kuasa kasih Allah untuk hidupnya masing-masing.
Demikian pula sikap seperti ahli-ahli Taurat itu masih terjadi hingga hari ini. Saya masih mengalami hujatan atau fitnahan dari orang-orang yang belum beriman kepada Yesus, bahkan orang yang sudah beriman pun masih suka memfitnah, mempergunjingkan tentang Yesus yang saya imani.
Masih kuat dalam bayangan ingatan saya ketika saya pernah dihina karena saya beragama berbeda dengan agama mayoritas di negeri ini. Saya pernah dihina bahwa saya menyembah Tuhan "berkolor", Tuhan yang berayah ibu, dan Tuhan trinitas.
Waktu dihina itu saya masih remaja dan belum tumbuh kuat iman saya kepada Yesus. Waktu itu saya sedih berkalut kecewa karena saya tidak berani menjawab tentang iman kebenaran yang saya yakini.
Ketika tumbuh dewasa, fitnahan kepada Yesus masih saya temukan. Misalnya pada grup-grup Facebook tertentu yang saya ikuti. Mereka mempersoalkan dan menghina tentang Yesus dengan berbagai umpatan dan celaan.
Bagi saya, Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Kuasa-Nya masih terjadi hingga detik ini kepada saya dan semua yang dikasihi-Nya. Saya meyakini bahwa Yesus dapat mengusir segala yang jahat di dalam kehidupan ini.
Saya sangat ingat, pada 4 Desember 2018, Tuhan Yesus "mengusir" kesakitan low back pain (nyeri punggung bawah) dari tulang belakang badan saya melalui Adorasi Sakramen Ekaristi Maha Kudus. Sejak hari itu hingga detik ini, masalah low back pain itu tidak pernah mengganggu badan saya lagi. Pada hari itu juga gangguan gatal di kedua punggung tanggan saya tidak ada lagi.
Saya mengingat kebaikan Tuhan pada hari itu sebagai pertolongan ajaib kuasa-Nya. Saya bersyukur Tuhan mencurahkan Rahmat Kasih-Nya bagi setiap orang yang dikasihi-Nya.
Sampai dengan hari ini saya masih melihat kuasa Tuhan terus bekerja dalam kehidupan setiap manusia. Saya bersyukur, Tuhan memberikan kesehatan, kekuatan, dan rahmat pertolongan dalam menghadapi segala tantangan hidup saya.
Terpujilah Engkau Tuhan, Allah maha kuasa. Kami bersyukur untuk kasih dan rahmat cinta-Mu bagi kami. Tuhan Yesus ampuni kami yang masih meragukan kuasa-Mu yang dapat mengusir segala yang jahat dalam hidup kami.
Tuhan Yesus, kami mohon curahkanlah kasih-Mu untuk menolong setiap persoalan hidup kami sehingga kami dapat memberikan kesaksian tentang Engkau kepada semua orang. Dalam Kasih-Mu Yesus kami memuji dan berdoa. Amin.
@BekasiUtara-TebetTimurIII, 27 Januari 2020, Senin Pekan Biasa III
PF S. Angela Merici, Perawan.
SY Melki SP
Sharing Refleksi Pribadi
Reviewed by JMG
on
February 02, 2020
Rating: 5