Arus sejarah menyeret dan memusnahkan kuasa-kuasa yang paling dalam
akarnya pun.
Tidak ada yang sanggup bertahan. ”Sudah pasti bahwa
sejak permulaan dunia sama sekali tidak ada yang mantap, sesuai dengan
perkataan Paulus: ’rupa dunia ini akan berlalu’ (1 Kor. 7:31). Yang dimaksud
’rupa’ ialah semua yang di dunia ini gemilang, namun berangsurangsur
menghilang dan berlalu sebagai bayang-bayang.
Oleh sebab itu,
ia menambahkan ’segala yang kita lihat dengan mata kita akan hilang’”
(Praelectiones in Danielem, 2:31-35). Hukum ketidakmantapan itu bahkan
berlaku juga bagi sila-sila alam semesta yang paling terhormat dan paling
kokoh. ”Kita tahu bahwa apa saja yang di bawah langit, bahkan langit
itu sendiri, mengalami bermacam-macam perubahan dan pergantian.”
Ketidakmantapan dunia itu malah menonjolkan peran kemahakuasaan
Allah. Di tengah kekacauan, Tuhan memerintah dunia, kendati dunia
itu sendiri menghasilkan anarki dan kehancuran semata dan terus-menerus
menuju keruntuhan.
Agustinus MLB & Th Van den End-Ecclesia Reformata Semper Reformanda-p227
[https://stand-under.blogspot.com/2020/08/dunia-seperti-yang-kita-kenal-sekarang.html]
