Wednesday, July 1, 2020
Rindu Akan Kematian
*Rindu akan Kematian*
Sudah lama dia menginginkan. Berulangkali dia mengatakannya. Dia semakin mengungkapkan itu setelah ibunya wafat di usia lanjut, sekitar 110 tahun, beberapa bulan lalu. Itulah kerinduannya: rindu akan kematian.
Ketika raganya semakin rapuh, tidak ada selera makan dan bicara lagi, kalau ditanya, jawabannya selalu senada: kerinduan akan kematian. Waktunya dianggapnya sudah dekat. Demikian juga saat Kamis pagi mau dibawa ke RS Elisabeth, Semarang, dia menyatakan yang sama. Di rumah sakit pun masih sempat mengutarakan yang sama, malahan ditambahi dengan perasaan sudah berjumpa dengan ibu dan kerabatnya yang sudah mendahului.
Mgr Julianus Sunarka, engkau sudah merasa waktunya tiba. Engkau merasa bahwa saatnya sudah selesai, sudah tuntas dengan apa yang engkau rasakan sebagai tugas panggilanmu. Cintamu akan pengembangan Gereja setempat dan bertumbuhnya para imam dioses, baik di Semarang dan terutama di Purwokerto menjadikanmu merasa sudah berbuah, sehingga engkau telah merasa siap meninggalkan itu dengan bangga. Engkau tidak ragu akan masa depan, dan karenanya mengaku bukan lagi pemilik masa depan itu.
Beberapa hari sebelum sungguh melemah, Mgr Narko masih sempat mencarikan sumber air untuk Girisonta. Itu peningalanmu untuk rumah yang ditempati, bahkan tempat istirahatmu. Engkau ingin memastikan kebutuhan dasar hidup rumah dan komunitas terjamin dan terjaga. Setelah memastikannya, engkau siap meningggalkannya.
Mgr Sunarka, saat istirahat sudah tiba. Engkau meninggalkan kami dengan wajah segar dan senyum cerah. Engkau pergi dengan lega dan damai, tak ada lagi kegelisahan dan kecemasan, bahkan pula tiada lagi rasa sakit.
Saat dipakaikan jubah, kasula dan lainnya oleh para suster di Elisabeth, engkau dengan tenang membiarkan digerakan, diangkat dan dipersiapkan. Semuanya berjalan dengan enak dan mudah. Engkau telah lega, telah damai. Istirahatmu begitu tenang, dalam senyum. Dia meninggalkan pertarungan hidup di dunia ini dengan tenang. Pergi sebagai pemenang.
Selamat jalan, Bapak Uskup, banyak yang sedih dan kehilangan. Namun engkau pergi dengan tenang dan menang. Engkau telah merindukannya, dan bahkan berharap segera terjadi. Engkau pergi tanpa duka, sebab engkau tahu kemana engkau pergi, dan kepada siapa engkau datang menghadap.
Mgr Julianus Sunarka, beristirahatlah pemenang, beristirahatlah dengan tenang!
Terimakasih atas segalanya. Jasamu tak akan lekang, walau engkau tahu waktumu berada dalam batas, namun engkau berada dalam deretan kaum pemenang kehidupan. Berkat Tuhan menyertaimu selalu. AMDG!
(Rm. T. Krispurwana Cahyadi, SJ)
Rindu Akan Kematian
Reviewed by JMG
on
July 01, 2020
Rating: 5