Tuesday, July 21, 2020
Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita
Saya mau berbagi tentang Kisah Santa Maria Magdalena. Karena hari ini adalah peringatannya.
Ok, jika nama ini disebutkan, pasti semua kenal dia. Kisah hidupnya: Menarik, Inspiratif, dan penuh dgn kejutan.
Tetapi yg jelas dia adalah Pribadi yg sangat beruntung, Pribadi yg mendapatkan banyak rahmat, dan pribadi yg mendapatkan kasih Tuhan sehingga dia bisa melihat dunia dgn segala peziarahannya ini menjadi sangat indah.
Pada akhirnya ia menjadi saksi kebangkitan Tuhan. Dia menjadi saksi cinta Tuhan. Dan dia menjadi teladan bagi kita bahwa "keterpurukan" itu tidak akan pernah:
- Menghancurkan hidup kita, ketika jiwa kita masih bisa "disentuh" oleh Tuhan (Coba kamu nyanyikan lagunya Maria Shandi dgn judul, "Sentuh Hatiku". Lirik-lirik lagunya bagus banget. Menyentuh banget. Dan tentunya membuat jiwa kita ada di dekatnya Tuhan).
"Keterpurukan" itu tidak akan menghancurkan kita, ketika jiwa kita masih bisa "dipulihkan" lagi. Jangan sampai kita gagal memahami tujuan hidup kita. Saat kita terpuruk, pikir kita, duniaku sudah berakhir, lalu kita diam saja tidak bergerak dan terus meratap saja. TIDAK! Coba sekali kita berdiri, ketika kita akan kepala kita dgn tegak, ketika kita tambah kekuatan kita, dan ketika kita mulai berjalan lagi. Wow, ada tujuan dari perjalanan hidup yg harus dituju. Ach, berarti aku masih punya harapan untuk masa depan yg gemilang (..teruskan baca yaaa ...).
[https://stand-under.blogspot.com/2020/07/keterpurukan-itu-tidak-akan.html]
Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita, ketika jiwa kita masih mau "diubah". Perubahan selalu meminta "persetujuan" dari diri kita. Byk yg tdk mau berubah atau sulit berubah, ya karena tidak mau, tidak ada niat, tidak ada kehendak yg baik. Karena menikmati jiwanya yg kosong secara spiritual, tetapi memang punya kekayaan secara material, meskipun byk yg suka "nyolong dgn korupsi di sana-sini. Bisnis dgn tidak benar dan menipu masyarakat." Benar-benar dech, jiwa-jiwa yg kosong, maka akan kosong juga cara bertindaknya. Kehadirannya tidak pernah bisa membawa perubahan.
Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita, saat jiwa kita masih mau "bertobat". Pertobatan itu sekalu menjadi titik balik yg sungguh luar biasa. Mereka yg sudah menyatakan dirinya berubah, ya memang harus hidup baru. Kalau bertobat, tetapi hanya untuk "menyombongkan diri", lalu seolah-olah dia paling hebat, lalu mengajak setiap orang harus seperti dia. Wah, ini udah tidak benar. Dia bisa jadi pewarta palsu itu. Jangan seperti itu. Ingat, setiap pertobatan itu unik untuk masing-masing pribadi: prosesnya, juga dinamika yg terjadi dlm diri masing-masing. Tetapi indikasinya jelas, ada hidup baru.
Maka, bisa saya tegaskan di sini, bahwa "Keterpurukan", tidak akan menghancurkan hidup kita. Dan itulah yg dialami oleh Santa Maria Magdalena. Coba kita lihat pada Injil hari ini (Untuk keseluruhannya, para sahabat sendiri yg baca ya, yaitu Yohanes 20: 1-2, 11-18)
Dalam kisah itu "memotret" situasi Maria Magdalena lagi "terpuruk". Hatinya "hancur". Saat ditanya, "Kenapa menangis?". Dia jawab sembarangan saja, dgn bahasaku, dia bilang begini, "semua orang pencuri. Tuhanku juga dudah dicuri. Aku kehilangan dia. Dia wafat digantung di salib aku sudah sakit. Sekarang jenasahnya dicuri. Kebangetan banget sich ini orang. Hancur banget aku kehilangan dia." Dia terpuruk. Dia tidak punya tongkat untuk menyangganya berdiri. Dua hanya duduk diam dlm kesedihan dan keterpurukan. Ada yg sedang mengalami situasi ini? Apakah para sahabat menyalahkan semua orang dgn "sembarangan"?
Berikutnya, ditanya lagi oleh yg lain, "Mengapa menangis terus, siapa yg sedang dicari?" Dia jawab, dgn bahasaku ya, "duh ini orang ndak tahu orang lagi sedih. Tanya-tanya melulu." Apakah kita ada dlm situasi ini? Ada yg datang dgn niat baik, tetapi hati kita tdk terbuka? Kita sudah curiga dulu!
Akhirnya, inilah yg mengubahnya. Dia dipanggil dgn namanya, "Maria". Terkejut. Matanya terbelalak. Hatinya berbunga-bunga. Dan dia berteriak, "Guru." Cukup dgn panggilan itu dia "dipulihkan, disembuhkan dan mendapatkan penghiburan." Dia menemukan Tuhan. Ada yg seperti ini, ketika mendapatkan penghiburan dari Tuhan? Hanya bisa menyebut nama itu, dgn ekspresi, " ya Tuhanku dan Allahku atau Yesus, sahabatku atau Tuhan Yesus, Juru Selamatku", dst.
Inilah ungkapan imannya, "I have seen the Lord - Aku telah melihat Tuhan." Ini pengalaman yg mengubah, yaitu ia berjumpa dgn Tuhan Yesus yg bangkit. Dia memulai hidupnya secara baru. Dia punya semangat baru. Dan dia menjadi saksi kebangkitan Tuhan.
Sebagai catatan akhirku: Saat dirimu terpuruk, masihkah kamu bisa melihat gambar Tuhan, wajah Tuhan, ide tentang Tuhan atau mengalami perjumpaan dgn Tuhan? Ingat, keterpurukan tdk akan pernah menghancurkan jiwa kita. Bacalah kisah Maria Magdalena supaya dirimu punya semangat hidup yg baru. Jangan biarkan jiwamu terus mengalami kekosongan karena tidak pernah memberi waktu untuk Tuhan menyapamu. Janganlah terlalu "sibuk" dgn diri sendiri. Kita tdk abadi. Masih ada jalan yg abadi dan tempat yg abadi yg harus dilewati serta dituju. Tuhan Yesus memberkati. Berkah Dalem.
Hong Kong, 22 Juli 2020
Rm. Petrus Santoso SCJ
[https://stand-under.blogspot.com/2020/07/keterpurukan-itu-tidak-akan.html]
Keterpurukan itu tidak akan menghancurkan kita
Reviewed by JMG
on
July 21, 2020
Rating: 5