Biarlah Kasih yang merupakan motif Anda.Kasih adalah hubungan, bukan peraturan.Kasih berarti menerima orang lain tanpa syarat entah mereka sependapat dengan saya atau tidak. Kasih adalah tanggung jawab untuk pertumbuhan orang yang dikasihi itu, bukan menjadikan orang itu budak dibawah kekuasaan saya. Ini tidak berarti bahwa kita juga menjadi eksterim dan mengabaikan seluruh peraturan. Tidak sama sekali. Yesus menjelaskan bahwa Ia tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17). Paulus juga berkata bahwa kebebasan kita didalam Kristus bukanlah izin untuk berbuat sesuka hati kita (Roma 6:1-2).
Bila saya sungguh-sungguh mengasihi sesama manusia saya, saya akan berbuat baik kepada mereka. Saya tidak akan mencuri dari mereka. Saya tidak akan berdusta kepada mereka. Saya tidak akan memaki mereka. Saya tidak akan bergunjing tentang mereka. Dan saya tidak mau melukai atau meperalat mereka dengan cara apapun.
Karena itu, biarlah kasih yang merupaakn motif Anda-bukan perasaan bersalah atau legalisme. Seperti yang dikatakan Paulus, perasaan bersalah yang dibuat manusia (dukacita yang dari dunia) menghasilkan kematian dan legalisme (hukum yang tertulis) mematikan (II Korintus 7:10 dan 3:6) Menyampaikan pesan kekristenan secara efektif bukan dengan mengikuti serangkaian peraturan atau didorong oleh perasaan bersalah.
Menyampaikan pesan Kristiani adalah suatu cara hidup dan pada titik inilah semua kesaksian yang efektif bagi Kristus seharusnya dimulai, Allah ingin Anda bebas dari belenggu dan perbudakan seperti ini. Waktu melawan legalisme, Paulus menulis, "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" (Galatia 5:1) [JMG -. stand-under.blogspot.com ]